3.000 Dosen UI Siap Bantu Pengusutan Kasus Mahasiswa Bunuh Junior
Apabila diperlukan keterangan seperti ahli psikologi, kedokteran atau yang lain, UI dengan senang hati membantu.
Apabila diperlukan keterangan seperti ahli psikologi, kedokteran atau yang lain, UI dengan senang hati membantu.
Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala mengatakan siap memberikan dukungan dan bantuan pada penyidik Polres Metro Depok untuk mengungkap kasus pembunuhan MNZ (19) mahasiswa jurusan Sastra Rusia yang dibunuh kakak tingkatnya Altafasalya Ardnika Basya (23). Adrianus mengatakan, di UI ada 3.000 dosen. Menurut dia, apabila diperlukan keterangan seperti ahli psikologi, kedokteran dengan senang hati membantu. "Jika ada hal-hal yang diperlukan di mana kami sebagai ahli bisa membantu, maka kami tentu bisa akan dengan senang hati membantu," kata Adrianus saat mengunjungi Polres Metro Depok, Senin (7/8).
Adrianus juga ingin memberikan dukungan kepada Polres Metro Depok agar bisa mengungkap kasus ini dengan tuntas. Adrianus mengaku siap memberikan dukungan pada penyidik jika diperlukan. Menurut dia, dukungan kepada polisi siap diberikan agar para dosen juga mengetahui duduk perkara kasus pembunuhan tersebut. "Tujuan utama kami adalah ingin tahu juga mengenai apa duduk masalahnya," kata dia.
Misalnya layanan kedokteran forensik yang nanti bisa diinformasikan dokter seperti polisi membutuhkan visum sehingga tidak perlu jauh ke RS Polri.
Adrianus menyebut, Altaf belum dikunjungi oleh pejabat UI. Terkait status kemahasiswaannya pun belum jelas. Dikatakan, kedatangannya menjenguk Altaf didasarkan inisiatif pribadi. Untuk proses hukum sudah dilakukan sesuai prosedur. "Nah ke depan gimana ya nanti ada situasi di mana mahasiswa yang punya masalah hukum ini jadi satu pembelajaran bagi kami ke depan untuk memberi layanan yang terbaik bagi mahasiswa," pungkasnya.
Pelaku mengakui bersalah telah membunuh juniornya sendiri.
Baca SelengkapnyaKeluhan tersebut ramai dikomentari dan menjadi pembahasan.
Baca SelengkapnyaDia sempat meminta sesuatu kepada ibunya sebelum kembali ke Depok.
Baca SelengkapnyaMomen penuh haru dan bahagia sebanyak 125 mahasiswa mendapatkan bantuan biaya pendidikan dari Pemkot Medan
Baca SelengkapnyaPria ini mengaku sopir Kepala Dispendik dan mengaku bisa meloloskan siswa pada PPDB 2023. Orang tua sudah bayar puluhan juta tapi anaknya lolos PPDB.
Baca SelengkapnyaKorban pelecehan berinisial RS tercatat sebagai penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Baca SelengkapnyaMahfud MD mengajak mahasiswa untuk melawan korupsi dan ketidakadilan.
Baca SelengkapnyaEngkong sehari-hari bekerja sebagai buruh lepas. Ia berdalih hanya mengusap bukan meremas.
Baca SelengkapnyaPengunggah pun berharap kejadian ini bisa segera ditangani dan mendapatkan perlindungan dari pihak kampus.
Baca Selengkapnya