19 Orang Tewas di Lubang Bekas Tambang, Polres Samarinda Baru Tetapkan 1 Tersangka
Merdeka.com - 32 Warga meninggal di kolam bekas lubang galian tambang di Kalimantan Timur, yang dibiarkan menganga sepanjang tahun ini, terus jadi sorotan tajam pegiat tambang. Dari 32 warga yang didominasi anak-anak sejak 2011-2018 itu, 19 orang di antaranya terjadi di Samarinda, ibu kota provinsi Kalimantan Timur.
Polisi punya alasan, tidak banyak kasus warga meninggal di lubang tambang, mereka tangani hingga tuntas. Itu sebabnya, tahun 2018 ini, baru 1 kasus yang meningkat ke penyidikan, dan menetapkan 1 tersangka, bukan korporasi.
"1 kasus naik penyidikan, bukan menggunakan Undang-undang Pertambangan. Tapi, kelalaian yang sebabkan kematian, sebagaimana diatur dalam KUHP," kata Wakil Kasat Reskrim Polresta Samarinda, AKP Triyanto, dalam rilis akhir tahun 2018, di Mapolresta Samarinda, Minggu (30/12).
Triyanto mengungkap sederetan kesulitan, untuk mengungkap kasus kematian warga di lubang bekas tambang. "Dari (keluarga) korban itu sendiri, tidak ingin memproses perkara itu. Selain itu, beberapa kasus diidentifikasi bukan kolam akibat lubang tambang. Melainkan, diisi air misal air hujan," ungkap Triyanto.
Masih dijelaskan Triyanto, tahun 2018 ini, polisi menangani 4 kasus tambang ilegal di Samarinda, tiga diantaranya diselesaikan. Baik itu hasil dari pengungkapan sendiri polisi, maupun laporan masyarakat.
"Kasus ilegal mining, tidak harus ada laporan masyarakat. Kita juga lidik. Kalau ada indikasi pidana, kita tangani. Tapi, kesulitan kita ketika penindakan ke TKP, pelaku sudah pergi. Selain itu, juga ada kendala pada kontur lokasi kejadian," jelas Triyanto.
Kendati demikian, di kesempatan yang sama, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Vendra Riviyanto menambahkan, personelnya, memberi atensi lebih serius di 2019 mendatang. "Sekarang, soal pengawasan aktivitas tambang menjadi domain Pemprov Kaltim. Kita juga lakukan pemantauan, memonitoring tambang dan bekas lubang yang ditinggalkan," ujar Vendra.
Pegiat Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kalimantan Timur melansir, sejak 2011, ada 32 nyawa melayang di kolam lubang bekas tambang batubara. Kasus itu jadi sorotan Komnas HAM. "Lamanya proses penanganan hukum di Kepolisian Kaltim serta penyidikan yang tidak transparan, menimbulkan dugaan ada upaya mempetieskan kasus ini agar tidak berlanjut," kata Dinamisator Jatam Kaltim, Pradarma Rupang.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan yang berujung pada kematian ini pun sudah dilaporkan pihak orang tua ke Polsek Lodoyo Timur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku berhasil ditangkap di kawasan Jakarta Timur, Selasa (2/4) siang hari tadI
Baca SelengkapnyaWakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Azanil Kelana mengatakan, masa depan Indonesia berada di tangan anak-anak muda.
Baca SelengkapnyaAir bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.
Baca SelengkapnyaRekapitulasi KPU pasangan Prabowo-Gibran menang telak dengan dua digit ketimbang pesaingnya Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud di Jatim.
Baca SelengkapnyaPuting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2). Sejumlah rumah rusak serta belasan warga terluka akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaTerduga pembunuh wanita yang jasadnya ditemukan dalam koper di Kalimalang, Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi akhirnya tertangkap.
Baca Selengkapnya