Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Presiden baru tanpa bulan madu

Presiden baru tanpa bulan madu Dahlan Iskan. ©2013 Merdeka.com/M. Luthfi Rahman

Merdeka.com - Inilah presiden baru tanpa bulan madu. Sebuah tamsil yang pas untuk Joko Widodo - Jusuf Kalla. Seruannya di malam kemenangan untuk jangan bikin perayaan, dan salam dua jari yang harus langsung diubah menjadi salam tiga jari, menandakan pengantin baru ini benar-benar tidak punya waktu untuk honey moon. 

Saya mendukung semua itu. Tentu saya juga memahami kalau sebagian relawan sewot. Ada di antara mereka yang berpendapat sewajarnyalah sebuah kerja keras yang membuahkan hasil gemilang dirayakan.

Ada beberapa faktor yang membuat sebaiknya memang tidak diperlukan bulan madu. Pertama, kemenangan Jokowi adalah kemenangan tipis, 53 persen. Beda dengan Pak SBY yang menang lebih dari 60 persen. 

Kedua, pesaing Jokowi tidak menerima kekalahannya dengan legowo. Bahkan kelihatannya berbagai usaha untuk menggagalkan kemenangan itu akan dilakukan di semua front: hukum dan politik. 

Ketiga, kondisi ekonomi lagi sangat kurang baik: kurs rupiah, defisit neraca perdagangan/pembayaran, ancaman defisit anggaran, besarnya subsidi energi, dan banyak lagi. 

Kini semua itu harus diselesaikan dengan kerja. Tidak bisa lagi dengan pidato atau selebaran.

Maka sudah sewajarnya Jokowi - JK tidak menghabiskan waktu untuk berbulan madu. Harus langsung kerja. Pekerjaan pertama adalah menjalin kerja sama dengan pemerintah yang sekarang. Terutama untuk menggodok RAPBN tahun depan. 

Pengajuan RAPBN tahun 2015 adalah wewenang Presiden SBY. Namun yang akan melaksanakan APBN itu adalah Presiden Jokowi. Jangan sampai Pak Jokowi bekerja berdasarkan anggaran yang dia tidak tahu alokasinya. Kalau sampai itu terjadi bisa-bisa dia tidak bisa mengerjakan apa yang dia janjikan dalam kampanyenya selama ini.

Padahal janji kampanye itu akan ditagih. Penagihannya pun kelihatannya akan sangat keras. Ingat, Koalisi Merah-Putih akan memelototi semua janji Jokowi dengan mata sampai mendelik. 

Mereka yang saat ini memosisikan diri sebagai relawan, bisa berubah menjadi kelompok kritis yang mencermati kebijakan-kebijakan pemerintah baru.

Beruntung bahwa Pak SBY menunjukkan niat yang sangat baik untuk mengajak presiden terpilih ikut menyiapkan RAPBN tahun 2015. Meski Pak Jokowi baru akan dilantik 20 Oktober, Pak SBY akan mengjak presiden terpilih membahasnya. 

RAPBN 2015 sekarang sedang disusun dan akan diajukan ke DPR bulan depan. Tidak boleh telat. Pak Jokowi harus memasukkan program utamanya dalam RAPBN itu sehingga tersedia anggaran untuk melaksanakannya tahun depan.

Misalnya, di bidang kesehatan. Tahun ini anggaran BPJS kesehatan hanya Rp 16,5 triliun. Akibatnya tidak memuaskan. Banyak sekali komplain dari pasien maupun dokter. Saya menghitung harusnya bidang itu diberi anggaran Rp 35 triliun. Ini tidak besar, mengingat yang menikmati seluruh rakyat Indonesia. Bukan hanya segekintir koruptor. 

"Menolong orang miskin jangan tanggung-tanggung," ujar Pak SBY pada suatu saat.

Contoh lain, anggaran untuk pesantren, PAUD, dan sekolah swasta. APBN bidang pendidikan itu besarnya seperti gajah bengkak. Sudah waktunya dialirkan sampai jauh ke pesantren dan PAUD. Dan itu harus dialokasikan sekarang, dalam RAPBN 2015. 

Demikian juga anggaran riset, subsidi pupuk, benih, dan seterusnya. Dengan demikian tahun depan Presiden Jokowi bisa langsung bekerja.

Di bidang politik, agenda besarnya adalah penggantian hampir semua anggota BPK. Beda dengan KPK dan OJK, DPR sepenuhnya memiliki wewenang melakukan pendaftaran, menyeleksi, dan memilih anggota BPK. KPK dan OJK yang menyeleksi adalah lembaga independen. Hasil seleksi diajukan ke DPR untuk dipilih. 

Untuk BPK semuanya sepenuhnya di DPR. Transaksi politik akan luar biasa serunya. Pemerintah Pak Jokowi akan jadi sasaran pemeriksaan yang sangat politis kalau semua anggota BPK yang terpilih adalah dari kalangan oposisi. Bisa saja terjadi saling umpan bola antara BPK dan DPR yang akan sangat menyulitkan jalannya pemerintahan.

Maka sungguh pantas dipertimbangkan agar ada "kuota" keanggotaan di BPK. Misalnya, 50 persen kuota diberikan untuk pejabat karir yang sudah puluhan tahun bekerja sebagai auditor di BPK atau BPKP, baru 50 persennya kuota untuk non karir. Dengan demikian akan ada batasan agar BPK tidak dijadikan arena politik. Atau bahkan ada kombinasi prosentasi lain yang lebih hebat lagi.

Benar-benar pemerintahan baru yang tidak perlu berbulan madu, tidak bisa berbulan madu, dan tidak sempat berbulan madu.

(mdk/yud)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye

Jokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Ini Kriteria Presiden 2024 Pilihan Istri Gus Dur

Ini Kriteria Presiden 2024 Pilihan Istri Gus Dur

Dalam pertemuan dengan Wapres, para tokoh yang hadir menyampaikan hal-hal terkait pentingnya keutuhan bangsa,.

Baca Selengkapnya
Begini Isi Undang Undang Pemilu Terbaru Tahun 2023 Terbitan Presiden Joko Widodo

Begini Isi Undang Undang Pemilu Terbaru Tahun 2023 Terbitan Presiden Joko Widodo

Berikut isi Undang Undang Pemilu terbaru tahun 2023 terbitan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Disebut Tidak Bisa Kerja, Prabowo: Saya Saksi Beliau Tidak Ada Istirahatnya

Jokowi Disebut Tidak Bisa Kerja, Prabowo: Saya Saksi Beliau Tidak Ada Istirahatnya

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menegaskan bahwa Joko Widodo atau Jokowi bekerja keras dalam menjalankan tugas sebagai Presiden Indonesia.

Baca Selengkapnya
JK Ungkap Beda Cara SBY dan Jokowi Pilih Menteri dan Susun Kabinet

JK Ungkap Beda Cara SBY dan Jokowi Pilih Menteri dan Susun Kabinet

Wakil Presiden ke-12 RI Jusuf Kalla menjelaskan proses pembagian kursi menteri saat pemerintahannya.

Baca Selengkapnya
Bertemu Relawan & Pendukungnya di Tangerang, Ganjar: Saya Merasa Berenergi & Batin Saya Tenang

Bertemu Relawan & Pendukungnya di Tangerang, Ganjar: Saya Merasa Berenergi & Batin Saya Tenang

Ganjar menegaskan pemilihan presiden pada 14 Februari 2024 mendatang bukan sekadar menjadikan Ganjar-Mahfud sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

Baca Selengkapnya
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat

JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat

Wapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bicara Hilirisasi: Indonesia jadi Negara Maju dalam 3 Periode Kepemimpinan ke Depan

Jokowi Bicara Hilirisasi: Indonesia jadi Negara Maju dalam 3 Periode Kepemimpinan ke Depan

Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia dapat menjadi negara maju dalam tiga periode kepemimpinan ke depan.

Baca Selengkapnya