Raup Omzet Rp50 Juta per Bulan dari Garasi Rumah, Begini Kisah Mantan Satpam Asal Tuban Jualan Sabun Cuci Piring
Pria ini memutuskan resign dari pekerjaannya saat sudah punya empat anak
Pria ini memutuskan resign dari pekerjaannya saat sudah punya empat anak
Wahab, warga Kabupaten Gresik, Jawa Timur, nekat resign dari pekerjaannya di bank swasta saat ia sudah punya empat anak. Modal nekat dan yakin, ia memulai usaha toko bahan dan produk kimia, salah satunya sabun pencuci piring.
Wahab memulai kariernya di bank swasta sebagai satpam. Seiring berjalannya waktu, ia naik jabatan menjadi staf pemasaran. Ia bekerja di bank swasta sekitar 10 tahun.
Suatu hari, seorang teman yang bekerja di bidang tambang di Kalimantan meminta bantuan Wahab untuk membelikan bahan kimia di Surabaya. Pekerjaan ini kemudian jadi penghasilan sampingan Wahab.
"Itu awal mula saya tertarik di dunia bahan kimia. Saya pikir-pikir kok lumayan (hasil jualan bahan kimia). Persaingan toko bahan kimia masih sedikit," terang Wahab, dikutip dari YouTube PecahTelur.
Beberapa tahun terakhirnya bekerja di bank swasta adalah perjuangan bagi Wahab. Selain bekerja di bank dan menjalankan bisnis sampingan jual bahan kimia, Wahab juga mengambil kuliah kelas karyawan yang dilakukan malam hari.
Setelah lulus dan menyandang gelar sarjana, Wahab punya keinginan resign dari pekerjaannya di bank swasta. Ia ingin mengembangkan usahanya di bidang bahan dan produk kimia.
Wahab mantap resign dari bank swasta karena selama pandemi gajinya dipotong oleh perusahaan. Di sisi lain, sebelumnya, sang istri juga meminta Wahab untuk meninggalkan pekerjaan tersebut. Wahab memutuskan resign dari pekerjaan setelah merasa waktunya sudah tepat, yakni setelah ia lulus kuliah.
Perjalanan hidup Wahab tak bisa dilepaskan dari peran besar sang istri. Baginya, istri adalah teman terbaik dalam segala kondisi kehidupan.
Kini, Wahab bisa meraup omzet hingga Rp50 juta per bulan dari toko bahan dan produk kimia yang ia jalankan dari garasi rumah. Mayoritas pendapatannya berasal dari penjualan bahan kimia untuk kepentingan tambang di Kalimantan.
Selebihnya, ia menjual aneka produk kimia seperti sabun cuci piring, deterjen cair, pembersih kerak, dan lain sebagainya. Konsumen utama yang ia sasar adalah UMKM.
Cerita bermula ketiga Ega lulus sekolah. Dia memutuskan untuk bekerja di ritel di salah satu Mal di Bekasi selama 1,5 tahun.
Baca SelengkapnyaCerita eks karyawan BUMN bangun bisnis keripik kentang rumahan.
Baca SelengkapnyaAyahnya pernah menjual donat saat kecil jadi modal Ega mantap berwirausaha.
Baca SelengkapnyaIa pun mengajak anak-anak muda Indonesia untuk terjun di dunia pertanian karena hasilnya cukup menjanjikan.
Baca SelengkapnyaUsahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaRagawi, pria asal Sleman, rela keluar dari dunia pendidikan untuk menjalankan usahanya sebagai seorang peternak ayam.
Baca SelengkapnyaPemuda ini rawat ibunya yang sakit selama 14 tahun. Ia rela resign dari kerja untuk fokus merawat sang ibu.
Baca SelengkapnyaTahun 2019 menjadi awal mula Ryan merintis bisnisnya. Meskipun menghadapi masa yang berat karena kehilangan ibunya, dia tidak menyerah.
Baca SelengkapnyaBermula dari memajang kue di status, ibu rumah tangga ini raup cuan hingga puluhan juta rupiah.
Baca Selengkapnya