Mengunjungi Griya Moeziek Kayutangan di Malang, Sering Didatangi Gitaris Ian Antono
Di sini terpajang napak tilas musik-musik lawas untuk bernostalgia.
Di sini terpajang napak tilas musik-musik lawas untuk bernostalgia.
Griya Moeziek jadi tempat nostalgia yang asyik di wilayah Kayutangan Heritage, Kota Malang, Jawa Timur. Di lokasi itu, para pecinta lagu-lagu lawas biasa berkumpul dan berdiskusi bersama musisi lokal. Salah satu yang sering datang adalah gitaris legendaris, Ian Antono. Pengunjung akan disuguhkan berbagai pernak pernik seputar musik periode 50-an, sampai 90-an. Terdapat juga beberapa foto musisi legendaris Indonesia, yang mewarnai blantika dunia hiburan di masa lalu. Menurut sang pemilik, tempat tinggalnya masih menjadi tongkrongan favorit bahkan oleh pecinta musik dari luar kota.
Rumah ini diketahui milik seorang musisi keroncong legendaris asal Kota Malang tahun 50-60-an bernama Soewi Soesilo. Saat ini rumah ini dikelola oleh putra bungsunya yang bernama Handoko. Tempat itu jadi lokasi berkumpulnya para pecinta musik saat datang ke Kota Malang. “Rumah ini jadi tempat kumpulnya anak-anak musik. Gitaris God Bless, Ian Antono juga sering main ke sini. Dulu juga sempat ke sini sama Ahmad Albar, Gombloh,” kata Handoko, mengutip laman Pemkot Malang, Minggu (9/7).
Tak hanya memanjakan mata, rumah ini juga kerap memutar tembang-tembang kenangan, sehingga membangkitkan nostalgia dari para pecinta musik yang singgah. Menurut Seowi, tempatnya juga bisa dijadikan sebagai ajang untuk bersilaturahmi, bahkan bertukar ilmu oleh musisi lintas generasi. “Sekarang rumah ini juga masih jadi tempat kumpulnya anak-anak, gak cuma dari Malang aja, tapi sampai luar daerah. Ke sini ya main musik, nyanyi-nyanyi saja,” katanya.
Selain mendengarkan musik lawas, pengunjung juga bisa bermain alat musik di sana. Beberapa yang tersedia adalah gitar, keyboard, drum, bongo, hingga alat musik gesek rebab. Menurut Handoko, untuk bermain musik pengunjung bisa menggunakannya, dan tidak dipatok tarif.
“Ini alatnya masih banyak yang keluar, karena untuk persiapan manggung besok di koridor Kayutangan. Tapi biasanya pengunjung ke sini ya bisa main musik, nyanyi bareng. Seperti studio musik lah, tapi saya tidak matok harga sewa, biasanya pengunjung beri seikhlasnya untuk perawatan,” katanya.
Handoko mengatakan jika tempatnya memang dibuat untuk berkumpul antar musisi. Bahkan, Griya Moeziek juga didatangi pecinta musik Mancanegara. Tempat ini bak museum yang berisi artefak musik lawas. “Saya pasang poster, tambah lampu-lampu biar lebih menarik. Sejak ada heritage ini, tambah banyak pengunjung, apa lagi kalau akhir-akhir pekan dan musim libur. Dari luar kota, luar negeri juga kayak Belanda, Spanyol ke sini untuk nyanyi-nyanyi. Mereka minta lagu disetel lagu keroncong, saya punya kasetnya, ada yang minta dangdut saya juga siap, lagu-lagu lawas juga bisa saya setel. Mau main gitar atau yang lain ya monggo,” tutur pria 66 tahun itu.
Untuk menambah kenyamanan pengunjung, Handoko mempersilakan bermain dan menikmati suguhan nostalgia musik layaknya di rumah sendiri. Bahkan dia juga kerap menyuguhkan para pengunjung dengan makanan maupun minuman, sebagai tanda persaudaraan. Adapun rumah ini milik sang ayah bernama Soewi Soesilo yang merupakan musisi keroncong di Kota Malang tahun 50-an.
Soewi sendiri sempat tergabung ke dalam grup musik keroncong Mandarin, sebagai pemain biola. Kiprahnya yang moncer, membuat Soewi kerap manggung di banyak tempat, dan sempat membuka toko gitar di wilayah Pasar Besar, Malang. Soewi diketahui meninggal tahun 2005, dan seluruh peninggalannya sebagai pegiat seni musik terarsip apik di Griya Moeziek Kayutangan Heritage.
Nostalgia ala Wakapolri Komjen Agus Andrianto, rela jalan kaki demi menikmati sarapan khas kampung halamannya dulu.
Baca SelengkapnyaSpot wisata baru di kawasan Puncak Bogor Jawa Barat ini tengah jadi sorotan. Wisatawan seperti nostalgia masa kecil.
Baca SelengkapnyaKapolri nostalgia masa kecilnya di Lanud Pattimura Ambon. Begini ulasannya.
Baca SelengkapnyaTak mau kalah, giliran Hendropriyono tampil ke panggung untuk bernyanyi Hendropriyono menyanyikan sebuah lagu inggris dan terlihat sangat menikmati.
Baca SelengkapnyaPotret nostalgia penuh keakraban tampak dari raut wajah empat Purnawirawan Jenderal TNI beda masa. Salah satunya pernah menjabat sebagai Presiden RI.
Baca SelengkapnyaIrjen Hendro Pandowo nostalgia di Polrestabes Bandung usai hadir di kondangan. Begini momen keseruannya.
Baca SelengkapnyaPotret masyarakat bantaran sungai di Jakarta tahun 1976 dengan segala kesederhanaanya. Andalkan aliran sungai demi kebutuhan hidup.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 15 kartun jaman dulu generasi 90-an yang keren dan bikin nostalgia masa kecil.
Baca Selengkapnya