Mengunjungi Museum Taman Tino Sidin, Galeri Pelukis Legendaris Indonesia yang Tak Lekang Oleh Zaman
Museum ini dibangun untuk mengenalkan sosok Pak Tino pada pemuda generasi sekarang.
Museum ini dibangun untuk mengenalkan sosok Pak Tino pada pemuda generasi sekarang.
Museum Taman Tino Sidin merupakan museum yang khusus menyimpan koleksi karya Tino Sidin. Tino Sidin sendiri adalah pelukis legendaris Indonesia pada era 1970 hingga 1990-an.
Peresmian museum ini dilakukan pada tanggal 4 Oktober 2014 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh. Museum ini dijadikan sebagai tempat kegiatan seni bagi anak-anak.
Dilansir dari Instagram @humasjogja, Taman Tino Sidin didirikan atas inisiatif keluarga Pak Tino. Alih-alih seperti museum, Taman Tino Sidin dibuat dengan konsep seperti rumah pribadi Pak Tino.
Tujuannya adalah mengenalkan sosok Pak Tino pada pemuda generasi sekarang.
Koleksi yang ditampilkan di Taman Tino Sidin antara lain 115 sketsa hitam putih, 35 sketsa cat, 32 lukisan, koleksi buku menggambar Pak Tino, komik, foto-foto, kliping media massa, surat pribadi, sertifikat, maupun penghargaan yang pernah diterima Tino.
“Sekarang kan banyak yang tidak tahu siapa Pak Tino Sidin itu. Padahal selain seniman pendidik, ternyata Pak Tino Sidin kiprahnya ada di bidang sejarah, di perjuangan,” kata Titik Sidin, anak kelima dari Tino Sidin dikutip dari Instagram @humasjogja.
Titik berharap, Taman Tino Sidin tak hanya hadir sebagai museum dan wisata edukasi. Namun juga diharapkan menjadi tempat mekar dan berseminya kreativitas khususnya pada anak.
Dalam museum itu, pengunjung seolah-olah akan diajak menggambar langsung oleh Pak Tino melalui siaran yang ditayangkan TVRI. Hasil menggambar tersebut dapat dibawa pulang sebagai souvenir dari Taman Tino Sidin.
Taman Tino Sidin sendiri buka tiap Senin-Sabtu pukul 09.00-15.00. Hari Minggu khusus kunjungan reservasi. Tiket masuknya sebesar Rp20.000 per orang sudah termasuk tour museum.
Lukisan 78 suku bangsa yang dipajang di Museum Nasional itu menyihir mata nyaris setiap pengunjung
Baca SelengkapnyaMuseum ini eks kediaman Sultan Paser Aji Tenggara pada 1844-1873, lalu digunakan sebagai istana kesultanan pada masa kepimpinan Sultan Ibrahim Khaliludin.
Baca SelengkapnyaDi museum ini pengunjung seakan diajak menapaki jejak masa silam kejayaan peranakan Tionghoa di Tangerang.
Baca SelengkapnyaMuseum ini memberikan nuansa baru di dunia wisata Sumatera Selatan yang cocok disambangi saat liburan akhir tahun.
Baca SelengkapnyaGaleri Islam di Masjid Raya Al Azhom menghadirkan nuansa museum di dalam rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaLokomotif ini diklaim tertua di Indonesia. Begini kisahnya
Baca SelengkapnyaKeindahan arsitektur peninggalan Belanda dan berbagai benda bersejarah yang tersimpan rapi di museum-museumnya menawarkan pengalaman wisata yang tak telupakan.
Baca SelengkapnyaMuseum ini bertujuan untuk menceritakan perjalanan dan sejarah terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMengacu hasil hitung cepat, pasangan Prabowo-GIbran menang dengan perolehan suara lebih dari 50 persen.
Baca Selengkapnya