Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Sarisa Merapi, Oleh-oleh Khas Sleman yang Berbahan Utama Salak

Mengenal Sarisa Merapi, Oleh-oleh Khas Sleman yang Berbahan Utama Salak

Mengenal Sarisa Merapi, Oleh-oleh Khas Sleman yang Berbahan Utama Salak

Kelompok Wainta Tani Kemiri Edum di Sleman olah buah salak jadi 20 jenis oleh-oleh.

Salak menjadi komoditas utama yang dimiliki oleh Kabupaten Sleman, DIY. Di wilayah ini setidaknya terdapat sekitar 2,4 juta hektare perkebunan salak yang tersebar dari Kecamatan Tempel hingga Kecamatan Pakem.

Melimpahnya buah salak menggerakkan Kelompok Wanita Tani Kemiri Edum untuk mendirikan sebuah UMKM bernama Sarisa Merapi di Dusun Kemiri, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem.

Brand ini konsisten mengolah buah salak segar mulai dari mulai kulit hingga bijinya.

Sang penggerak, sekaligus pemilik usaha Sarisa Merapi, Rini Handayani (50) mengatakan bahwa di tempatnya memang fokus mengolah buah salak menjadi produk makanan.

Seluruh produknya menggunakan bahan utama buah salak pondok yang diambil dari para petani sekitar.

“Jadi Sarisa Merapi berasal dari kata ‘sari salak dari lereng Merapi’ dan berdiri sejak 2016 dengan saat ini sudah memiliki 20 jenis olahan salak,” kata Rini kepada Merdeka, beberapa waktu lalu.

Awalnya hanya Satu Produk

Awalnya hanya Satu Produk

Rini mengatakan, bahwa mulanya Sarisa Merapi hanya memiliki satu jenis produk yakni manisan salak.

Ketika itu dirinya melihat jika salak memiliki potensi ekonomi yang maksimal setelah diolah menjadi produk makanan.

Walau begitu, di awal-awal membuka usaha penjualan manisan salak belum signifikan. Namun berkat kerja sama yang erat antar anggota kelompok wanita tani, produk hasil inovasi buah salak ini bisa menjangkau pasar.

“Waktu 2016 panen salak melimpah sampai harganya anjlok di pasaran, akhirnya kami coba olah menjadi manisan salak,” kata dia

Terdapat 20 Jenis Olahan Salak

Sarisa Merapi sendiri saat ini sudah memiliki hingga 20 produk olahan salak.

Semuanya didapat dari hasil olahan kulit, buah sampai bijinya yang ternyata memiliki banyak manfaat.

Produk-produk tersebut di antaranya manisan salak, sari salak, dodol salak, pie salak, bakpia salak, bolen salak, mokaff salak krispi, brownies salak dan lain sebagainya.

“Kemudian ada juga teh bunga telang, eggroll enthik, teh kulit salak, lalu kami juga mengolah biji salaknya menjadi berbagai macam olahan kopi kekinian, karena memang salak ini antioksidan dan proteinnya tinggi,” terangnya

Mengenal Sarisa Merapi, Oleh-oleh Khas Sleman yang Berbahan Utama Salak
Edukasi Seputar Salak

Edukasi Seputar Salak

Rumah produksi Sarisa Merapi juga terbuka bagi kunjung wisata yang ingin melihat proses pembuatan salak menjadi aneka makanan.

Salak mula-mula dipilih sesuai kebutuhan olahan, kemudian diproses menggunakan mesin modern yang higienis.

Setelahnya pengemasnya dilakukan dengan baik sebelum akhirnya dijual ke konsumen sebagai oleh-oleh khas Sleman. Saat musim liburan, ada banyak bus dari berbagai sekolah, kampus sampai instansi yang ingin mengetahui tentang aneka olahan salak pondok khas Sleman.

“Kami juga bekerja sama dengan hotel-hotel untuk live cooking dan kunjungan, dan penjualannya rata-rata melalui kunjungan, sudah ada dari Nias sampai Jayapura yang ke sini,” ujarnya.

“Sarisa Merapi sendiri sudah berbentuk P4S yakni Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya yang tersertifikasi, jadi kami banyak menerima kunjungan tentang pengolahan buah salak mulai dari ibu-ibu PKK, PNS yang mau purna, UMKM sampai kelompok wanita tani dari daerah lain,” tambah Rini.

BRI Bantu Angkat Sarisa Merapi

Agar usaha Sarisa Merapi bisa terus berkembang, Rini kemudian mengikutkan UMKM tersebut ke program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Melalui KUR, dirinya bisa membantu perluasan rumah produksi dan menambah fasilitas gazebo.

Di 2019 itu, Rini meminjam KUR sebesar Rp50 juta dan saat ini sudah lunas. Kemudian para anggota KWT Kemiri Edum juga terbantu dengan adanya KUR Supermicro untuk memajukan usaha sampingan di rumah masing-masing.

“Kami mulai mendapat bantuan KUR itu di tahun 2019, ini untuk menambah bangun rumah produksi. Yang 25 anggota kwt juga dapat bantuan KUR supermicro yang semuanya alhamdulillah sudah lunas,” katanya.

Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, sebagai penyedia jasa keuangan, BRI selalu membantu para UMKM binaannya agar mampu bertahan dan beradaptasi.

Beberapa cara yang dilakukan di antaranya melalui pendampingan hingga produknya terangkat, pelatihan digital marketing, sampai pengemasan produk yang menarik minat pasar.

Ini sebagai upaya pemberdayaan secara end to end, dari fase dasar hingga pengembangan platform penjualan sebagai salah satu solusi pengembangan ekosistem UMKM.

“Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa UMKM mempunyai daya saing dan mampu beradaptasi dengan pasar,” kata Supari baru-baru ini, mengutip laman resmi BRI

Mengenal Sarisa Merapi, Oleh-oleh Khas Sleman yang Berbahan Utama Salak
Rini Handayani Bikin Salak Merapi Mantap Unjuk Gigi
Rini Handayani Bikin Salak Merapi Mantap Unjuk Gigi

Rini bergerak bersama Kelompok Wanita Tani Kemiri Edum Sleman menyulap salak agar mantap unjuk gigi jadi oleh-oleh khas

Baca Selengkapnya
Mengenal Uniknya Padi Salibu yang Dilirik Pemprov Jabar, Sekali Tanam bisa Panen hingga 5 Kali
Mengenal Uniknya Padi Salibu yang Dilirik Pemprov Jabar, Sekali Tanam bisa Panen hingga 5 Kali

Padi jenis ini bisa tumbuh kembali setelah dipanen, tanpa harus menanam benih baru.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Kipang Kacang, Kudapan Asli Pariaman yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda
Mencicipi Kipang Kacang, Kudapan Asli Pariaman yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda

Kudapan dari Pariaman ini terbuat dari kacang tanah yang dicampur dengan gula aren dan kerap dijadikan oleh-oleh.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pengemudi Ojol Pelaku Pencabulan Siswi SD di Kota Serang Menyerahkan Diri
Pengemudi Ojol Pelaku Pencabulan Siswi SD di Kota Serang Menyerahkan Diri

Pelaku pencabulan terhadap siswi SD di Kota Serang, menyerahkan diri ke Satreskrim Polres Serang Kota. Pelaku merupakan pengemudi ojol berinisial SM (23).

Baca Selengkapnya
Olah Limbah Kulit Ikan Pari dengan Modal Rp1,5 Juta, Ardi Kini Raup Omzet Rp50 Juta per Bulan
Olah Limbah Kulit Ikan Pari dengan Modal Rp1,5 Juta, Ardi Kini Raup Omzet Rp50 Juta per Bulan

Ardiyansyah atau yang akrab disapa Ardi, mulai merintis usaha kerajinan tangan dari kulit pada 2013 dengan bekal ilmu yang didapat saat kuliah.

Baca Selengkapnya
Serahkan 205 Sertipikat Tanah di Sleman, Menteri ATR: Harga Tanah Naik 3 Kali Lipat
Serahkan 205 Sertipikat Tanah di Sleman, Menteri ATR: Harga Tanah Naik 3 Kali Lipat

Efek kenaikan harga tanah disebabkan karena adanya rencana pembangunan fasilitas umum di Kelurahan Sumberarum.

Baca Selengkapnya
Kenalan dengan Rujak U Groh yang Unik dari Aceh, Bahannya dari Batok Kelapa dan Cocok untuk Takjil Berbuka
Kenalan dengan Rujak U Groh yang Unik dari Aceh, Bahannya dari Batok Kelapa dan Cocok untuk Takjil Berbuka

Rujak khas Aceh ini isiannya batok kelapa. Tertarik mencoba?

Baca Selengkapnya
Mencari Jejak Pabrik Gula di Wilayah Sleman, Kini Sudah Hilang Tak Berbekas
Mencari Jejak Pabrik Gula di Wilayah Sleman, Kini Sudah Hilang Tak Berbekas

Beberapa peninggalan pabrik gula itu masih dapat dijumpai

Baca Selengkapnya
Kesal dengan Tersangka, Keluarga Pengusaha Roti Korban Pembunuhan di Maros Cubit Pipi Kasatreskrim
Kesal dengan Tersangka, Keluarga Pengusaha Roti Korban Pembunuhan di Maros Cubit Pipi Kasatreskrim

Saat tersangka A tiba di lokasi, mereka bersorak dan berteriak.

Baca Selengkapnya