Mahasiswa UGM Ciptakan Detergen Alami dari Belimbing Wuluh, Lebih Ramah Lingkungan dan Aman di Badan
Detergen ini hanya menghasilkan sedikit busa karena dibuat dari bahan alami sehingga tidak membuat kulit iritasi dan tidak mencemari ekosistem air.
Detergen ini hanya menghasilkan sedikit busa karena dibuat dari bahan alami sehingga tidak membuat kulit iritasi dan tidak mencemari ekosistem air.
Penggunaan detergen selama ini banyak mencemari lingkungan. Tak hanya sampah plastiknya, namun juga sabunnya juga menjadi limbah rumah tangga yang berbahaya.
Hal itu yang menjadi keprihatinan lima mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Dari keprihatinan itu mereka menciptakan detergen ramah lingkungan yang berasal dari buah tanaman belimbing wuluh yang diberi nama “Paper GenB”.
“Oleh karena itu kami membuat detergen yang ramah lingkungan dan mudah terurai dengan prinsip tak ada limbah (zero waste),” kata salah seorang anggota tim penelitian mahasiswa UGM, Rizqa Irma Widayati, mengutip dari ANTARA.
Inovasi itu lahir dari gagasan mahasiswa Jurusan Kimia UGM Rizqa Irma Widayati, Pangestu Arum Pratiwi (Kimia), Nadia Ramadhani (Kimia), Aufa Nasywa Rahman (Teknologi Informasi), dan Afix Vega Praditya (Teknologi Informasi) yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan UGM.
Rizqa mengatakan Paper GenB hadir sebagai salah satu produk inovasi detergen ramah lingkungan. Produk tersebut dibuat dengan menggunakan belimbing wuluh sebagai bahan dasarnya karena di dalamnya mengandung senyawa yang bisa dimanfaatkan sebagai detergen alami dan juga ramah lingkungan.
"Belimbing wuluh memiliki kandungan senyawa saponin yang bisa dimanfaatkan sebagai busa alami pada detergen dan aman bagi lingkungan," ujar Rizqa, mengutip ANTARA.
Rizqa memaparkan latar belakang pengembangan produk detergen ramah lingkungan itu adalah karena selama ini produk detergen sintetis yang kerap digunakan masyarakat untuk mencuci punya kandungan zat yang dapat mengakibatkan kematian organisme di air, mencemari ekosistem, bahkan bisa membahayakan kesehatan manusia.
Menurutnya, detergen ramah lingkungan Paper GenB hanya menghasilkan sedikit busa karena dibuat dari bahan alami sehingga tidak membuat kulit iritasi dan tidak mencemari ekosistem air.
Produk detergen itu dikembangkan dalam bentuk lembaran kertas yang berbeda dengan produk detergen pada umumnya. Lebih lanjut Rizqa menjelaskan produk tersebut mudah larut dalam air dan terbukti bisa dipakai untuk mencuci pakaian.
Tak hanya berinovasi dari sisi kandungan bahan, rupanya kelompok mahasiswa itu juga memperhatikan dari sisi kemasan. Produk tersebut dilengkapi dengan kode QR yang terintegrasi dengan laman website sebagai sarana edukasi, komunikasi, dan pembelian.
“Paper GenB juga bisa digunakan untuk segalam macam keperluan pencucian baik manual (tangan), mesin cuci bukaan atas, maupun mesin cuci bukaan depan,” pungkas Rizqa.
Ketika mengonsumsi air dalam jumlah berlebih, salah satu dampak buruknya adalah keracunan air.
Baca SelengkapnyaWarga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.
Baca SelengkapnyaKebiasaan dari hal kecil ini bisa menjadi salah satu upaya kita dalam menjaga lingkungan sekaligus menyelamatkan bumi dari kerusakan. Yuk mulai dari sekarang!
Baca SelengkapnyaCara mencegah penyakit difteri yang paling efektif dengan mendapatkan vaksinasi. Selain itu, menerapkan kebiasaan hidup bersih juga dapat mencegahnya.
Baca SelengkapnyaAnggapan bahwa air hujan dapat menyebabkan penyakit sebenarnya hanyalah sebuah mitos. Sejauh ini, belum ada penelitian yang membuktikan hujan bisa bikin sakit.
Baca SelengkapnyaMerokok adalah faktor risiko utama untuk berbagai penyakit mulut yang serius, termasuk kanker mulut, gigi berlubang, penyakit gusi, atau bau mulut.
Baca SelengkapnyaKekeringan yang terjadi disebabkan kemarau panjang dan sebagai dampak banyaknya pembangunan perumahan.
Baca SelengkapnyaKeluarga meluruskan meluruskan kematian Mahasiswa Unair bukan karena pembunuhan.
Baca SelengkapnyaPernahkah terpikir mengapa seorang pramugari mengenakan rok dengan belahan yang cukup tinggi pada bagian kaki hingga paha? Ternyata ini fungsinya.
Baca Selengkapnya