Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dibantu BRI, Dua UMKM Kain Tradisional Khas Klaten Ini Bertahan di Tengah Kemajuan Zaman

Dibantu BRI, Dua UMKM Kain Tradisional Khas Klaten Ini Bertahan di Tengah Gempuran Zaman

Dibantu BRI, Dua UMKM Kain Tradisional Khas Klaten Ini Bertahan di Tengah Gempuran Zaman

Dengan adanya bantuan permodalan dari BRI, industri kain tradisional khas Klaten bisa terus lestari.

Unit usaha batik tulis Kebon Indah dan Lurik Sekar Asri di Kabupaten Klaten menjadi klaster UMKM yang dibantu oleh Bank BRI.

Keduanya fokus melestarikan kain tradisional warisan budaya, dengan sentuhan kekinian sehingga mampu bertahan di tengah kemajuan zaman.

Sentra batik tulis Kebon Indah misalnya, yang mengalami peningkatan produksi terutama setelah dibantu oleh program permodala Kredit Usaha Rakyat atau KUR.

Lalu Lurik Sekar Asri yang bisa bertahan memberdayakan warga sekitar, lewat bantuan Kredit Usaha Pedesaan atau Kupedes

Sampai sekarang, klaster UMKM BRI di Kabupaten Klaten ini masih terus berkembang dengan berbagai inovasinya untuk menjaring pangsa pasar luas.

Dibantu BRI, Dua UMKM Kain Tradisional Khas Klaten Ini Bertahan di Tengah Kemajuan Zaman
Batik Tulis Bayat Gunakan Pewarna Alami

Batik Tulis Bayat Gunakan Pewarna Alami

Pelaku usaha klaster Batik Tulis Kebon Indah di Kecamatan Bayat, Dalmini mengatakan bahwa pewarnaan batik tulis di tempatnya memang berbeda dari tempat lain.

Bahannya menggunakan pewarna dari alam, dengan motif pemandangan sekitar.

Warna yang digunakan juga dari jenis tanaman seperti mahoni, kulit pohon jati, dan daun mangga. Bahan-bahan tersebut bisa memberikan warna yang lembut namun memikat.

“Sekarang, bahkan para generasi muda mulai menyukai batik, karena cocok dipadukan dengan celana jeans dan pakaian lainnya,” ujarnya.

Meskipun demikian, Dalmini mengakui bahwa proses pewarnaan dengan bahan alami cukup rumit.

Pengaplikasiannya memerlukan pengulangan hingga 25 kali untuk mencapai warna yang sempurna. Walau begitu, penggunaan warna dari alam turut membantu pelestarian lingkungan.

“Prosesnya cukup panjang, dengan pewarnaan, pencelupan, dan pemakaian canting yang berulang hingga 25 kali,” tambahnya.

BRI Mendorong Pertumbuhan Batik Tulis Bayat

Penjualan batik tulis Bayat juga telah didukung oleh BRI, melalui sejumlah program pelatihan seperti pemasaran digital hingga pameran.

“Baru-baru ini kami mengikuti pelatihan pemasaran digital dari BRI, setelahnya ibu-ibu di sini langsung membuat akun TikTok,” ujar Dalmini.

Selain itu, untuk mengelola pendapatan dari penjualan, Dalmini turut menggunakan QRIS dari BRI.

Alasan memilih BRI adalah karena prosesnya yang mudah dan terbukti meningkatkan penjualan produk.

BRI juga memberikan bantuan CSR dalam bentuk meja dan lemari display sehingga gerainya makin lengkap.

“Kami juga menggunakan Kupedes, salah satunya untuk modal usaha sekitar Rp50 juta untuk batik ini. Karena cicilannya ringan dan kami membutuhkan dana untuk pembelian alat, akhirnya kami memilih BRI,” katanya.

Lurik Sekar Asri Terus Berinovasi

Serupa dengan batik tulis Kebon Indah, usaha kain lurik milik Siti Rohmah dengan brand Lurik Sekar Asri terus melakukan inovasi.

Produk-produk yang dihasilkan turut disesuaikan dengan tren kekinian, sehingga pangsa pasarnya bisa lebih luas.

Dibantu BRI, Dua UMKM Kain Tradisional Khas Klaten Ini Bertahan di Tengah Kemajuan Zaman

Dari sana, lahirlah kain lurik yang dimodifikasi menjadi kemeja, kebaya modern, blazer sampai topi dengan warna kalem dan motif gradasi.

“Ini ada juga pakai motif gradasi warna, nanti jatuhnya ke model lurik gerimis yang juga banyak macamnya,” kata Siti Rohmah.

Gunakan Kupedes BRI

Sejauh ini, pemodalan lurik dibantu salah satunya melalui Kredit Usaha Pedesaan atau Kupedes. Sang suami bernama Riyanto yang membantu usaha lurik milik Siti Rohmah mengatakan bahwa dirinya sudah menjadi nasabah tetap BRI sejak tahun 1999 silam.

Seiring berjalannya waktu, jumlah pinjaman terus bertambah dari awalnya Rp2 juta kini sudah lebih dari Rp200 juta. Pinjaman berbentuk Kupedes ini kemudian ia gunakan untuk membantu biaya kuliah sang anak, membangun rumah dan juga geliat usaha lurik.

Riyanto mengaku terbantu dengan adanya skema pemodalan BRI. Ke depan dirinya bersama Siti Rohmah berencana untuk mengembangkan tempat usahanya, sehingga memiliki display yang mirip butik khusus untuk lurik.

“Saya pengen ke depannya memiliki semacam butik untuk mendisplay luriknya. Kan kalau ramai banyak kunjungan, mereka bisa melihat kainnya dan pajangan variasi lurik dalam bentuk baju,” kata Riyanto

Dibantu BRI, Dua UMKM Kain Tradisional Khas Klaten Ini Bertahan di Tengah Kemajuan Zaman

Adapun Kupedes yang digunakan oleh kedua klaster UMKM BRI ini memiliki singkatan Kredit Usaha Pedesaan. Kupedes memiliki batas pinjaman hingga Rp250 juta, dengan cicilan dan bunga yang ringan.

Program ini tidak hanya untuk keperluan bisnis, tetapi juga bisa digunakan untuk investasi seperti biaya pendidikan, renovasi rumah, pembelian kendaraan, dan lainnya. Kupedes terbukti membantu geliat usaha dari dua kain tradisional warisan leluhur bangsa sehingga bisa terus beradaptasi di tengah gempuran zaman.

Awalnya Dikenal untuk Menghangatkan Badan, Ini Fungsi dan Makna Kain Ulos dari Tanah Batak
Awalnya Dikenal untuk Menghangatkan Badan, Ini Fungsi dan Makna Kain Ulos dari Tanah Batak

Kain tenun Ulos menjadi sebuah simbol kerajinan tradisional dari Suku Batak yang sarat makna dan fungsional.

Baca Selengkapnya
Uniknya Tradisi Ngamplop saat Jenguk Tetangga Sakit di Sumedang, Uang yang Terkumpul Bisa untuk Beli Kendaraan
Uniknya Tradisi Ngamplop saat Jenguk Tetangga Sakit di Sumedang, Uang yang Terkumpul Bisa untuk Beli Kendaraan

Tradisi ini unik, karena uang sumbangan jenguk bisa untuk membeli kendaraan

Baca Selengkapnya
Mengenal Tarian Rentak Kudo, Kesenian Tradisional Kolosal Khas Suku Kerinci
Mengenal Tarian Rentak Kudo, Kesenian Tradisional Kolosal Khas Suku Kerinci

Salah satu tarian tradisional asli masyarakat Suku Kerinci dari daerah Hamparan Rawang ini selalu menghadirkan penampilan yang membuat decak kagum.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menjaga Kelestarian Kain Celugam, Warisan Kesenian Tradisional dari Lampung Barat
Menjaga Kelestarian Kain Celugam, Warisan Kesenian Tradisional dari Lampung Barat

Kain Celugam telah menjadi bagian dari budaya Lampung Barat yang sudah terdaftar dalam sertifikat hak paten agar keberadaannya terus lestari.

Baca Selengkapnya
Kisah Pedagang Sayur Bangkit dari Covid & Kebakaran, Andalkan KUR BRI untuk Menata Kembali Usaha
Kisah Pedagang Sayur Bangkit dari Covid & Kebakaran, Andalkan KUR BRI untuk Menata Kembali Usaha

Ati mengaku kewajiban pembayaran cicilan KUR BRI Rp9 juta per bulan justru menjadi penambah semangat berjualan.

Baca Selengkapnya
Banjir Demak, BRI Peduli Salurkan Makanan Saji Tiap Hari
Banjir Demak, BRI Peduli Salurkan Makanan Saji Tiap Hari

Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Demak.

Baca Selengkapnya
Kemiskinan di Jatim Turun Drastis, Ini Sederet Bantuan yang Diterima Masyarakat dari Pemerintah
Kemiskinan di Jatim Turun Drastis, Ini Sederet Bantuan yang Diterima Masyarakat dari Pemerintah

Mereka mendapat bantuan modal usaha hingga bagi hasil bea cukai tembakau

Baca Selengkapnya
Mengenal Ngalungsur Geni, Tradisi Pembersihan Benda Pusaka di Kabupaten Garut
Mengenal Ngalungsur Geni, Tradisi Pembersihan Benda Pusaka di Kabupaten Garut

Ngalungsur Geni, tradisi turun-temurun pembersihan benda pusaka di Kabupaten Garut.

Baca Selengkapnya
Indahnya Kain Tenun Cual, Kesenian Tradisional Bangka yang Pernah Hilang
Indahnya Kain Tenun Cual, Kesenian Tradisional Bangka yang Pernah Hilang

Kain ini menjadi bahan pakaian kebesaran Muntok dan juga menggambarkan status sosial.

Baca Selengkapnya