Dampak Pembuangan Limbah Nuklir ke Laut bagi Lingkungan, Rusak Rantai Makanan
Dampak pembuangan limbah nuklir ke laut dapat ancam keselamatan hewan dan manusia.
Dampak pembuangan limbah nuklir ke laut dapat ancam keselamatan hewan dan manusia.
Seperti diketahui, Jepang dikabarkan sudah merealisaskan pembuangan 1 juta ton lebih limbah nuklir ke laut pada Kamis (24/8) lalu. Kabar ini tentu saja memancing reaksi dari berbagai pihak yang menentang, termasuk masyarakat.
Bukan tanpa alasan, limbah nuklir yang dibuang ke laut tentu akan menyebabkan pencemaran dan kemudian merusak kehidupan bawah laut. Meski Jepang menyebut bahwa pembuangan limbah nuklir yang akan dilakukan sudah sesuai standar keselamatan internasional dan petunjuk Badan Atom Internasional (IAE), namun tetap saja upaya ini menimbulkan dampak kerusakan di lingkungan.
Ternyata bukan hanya Jepang, menurut sejarah, beberapa negara juga pernah melakukan hal yang sama. Jika ini dilakukan secara terus-menerus, terutama oleh negara-negara yang mengembangkan tenaga nuklir, tentu bisa mengancam kehidupan manusia.
Lalu apa saja dampak pembuangan limbah nuklir ke laut bagi lingkungan yang penting untuk dipahami. Serta, bagaimana sejarah pembuangan limbah nuklir yang dilakukan beberapa negara?
Dari berbagai sumber, berikut kami merangkum informasinya bisa Anda simak.
Sebelum mengetahui dampak pembuangan limbah nuklir ke laut, perlu dipahami terlebih dahulu catatan sejarahnya.
Seperti disebutkan, kabar Jepang akan segera melakukan pembuangan limbah nuklir ke laut menuai banyak reaksi di masyarakat hingga negara yang menentang.
Ternyata, pembuangan limbah nuklir ke laut sudah pernah dilakukan puluhan tahun sebelumnya. Seperti pada 1952, limbah radioktif dalam jumlah kecil telah di buang ke Laut Irlandia, Selat Inggris dan Samudra Pasifik.
Kemudian, pada 2006, Inggris juga membuang limbah nuklir sebanyak 12.900 meter kubik ke laut. Jumlah ini diketahui cukup untuk mengisi lima kolam renang ukuran olimpiade. Jumlah ini belum seberapa, dibandingkan rencana Jepang membuang limbah nuklir di tahun ini sebanyak 1,25 juta ton.
Sebelumnya, bencana gempa bumi dan tsunami tragis pada 11 Maret 2011 yang melanda Jepang juga menyebabkan kerusakan besar pada pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi. Bencana alam ini pun mengakibatkan ribuan ton air radioaktif terlepas ke Samudra Pasifik.
Setelah mengetahui beberapa catatan sejarah pembuangan limbah nuklir ke laut, berikutnya akan dijelaskan dampak apa yang ditimbulkan dari hal ini.
Pembuangan limbah nuklir ke laut dipandang sebagai pilihan yang lebih aman dan mudah bagi beberapa negara yang mengembangkan tenaga nuklir.
Dalam prosesnya, pembuangan limbah nuklir ke laut juga melalui tahap dan standar khusus. Salah satunya adalah tahap isolasi.
Sebelum dibuang ke laut, biasanya bahan radioaktif diisolasi terlebih dahulu dan dibungkus dalam kaca beton. Ini dilakukan untuk mencegah kebocoran ketika sudah di buang ke dasar laut.
Bahan radioaktif yang dibungkus ini disimpan di darat terlebih dahulu beberapa waktu hingga tingkat radioaktif menurun.
Meskipun tingkat radioaktif menurun seiring waktu, namun penurunan kadar ini tetap memakan waktu mulai dari dua minggu hingga lima ratus tahun sebelum mencapai tingkat aman. Dalam jangka panjang, dampak pembuangan limbah nuklir ke laut akan memengaruhi rantai makanan.
Radiasi nuklir dapat memasuki rantai makanan melalui plankton dan rumput laut dan kemudian mencemari ikan. Cesium dan plutonium radioaktif, bahkan telah ditemukan pada anjing laut dan lumba-lumba di Laut Irlandia.
Daerah laut yang terkontaminasi dengan limbah nuklir, beberapa hewan di dalamnya bisa mengalami kematian. Sebab, biota laut bisa menelan radiasi atau zat radioaktif yang berumur panjang. Ikan-ikan laut yang terkontaminasi dengan zat radioaktif, pada akhirnya bisa sampai ke manusia sebagai bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Meskipun dinilai menjadi pilihan yang lebih aman dan mudah, namun kebocoran apa pun yang terjadi di laut, lebih mudah menyebar ke wilayah yang lebih luas dibandingkan di udara, termasuk kebocoran zat radioaktif.
Bahkan, limbah nuklir ini bisa menyebar ke laut-laut lainnya hingga berbagai negara sehingga dikhawatirkan akan memberikan dampak buruk yang lebih luas.
Meski di satu sisi langit tampak gelap, di sisi lain langit tampak biru dengan cahaya senja yang mewarnai langit kala itu.
Baca SelengkapnyaPengolahan limbah yang tidak tepat dapat merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan.
Baca SelengkapnyaSungai Kali Baru Cimanggis ini diduga tercemar limbah hingga dipenuhi busa, viral.
Baca SelengkapnyaLempah Kuning, masakan khas Bangka Belitung yang lahir dari akulturasi olahan laut dan juga darat.
Baca SelengkapnyaPara penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
Baca SelengkapnyaMomen saat pesulap Limbad alami kebakaran jenggot di tengah atraksinya.
Baca SelengkapnyaTumpukan kerang, aroma anyir, dan suara mesin kapal menyambut pengunjung yang datang ke Kampung Empang, Kawasan Muara Angke, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaKumpulan resep olahan udang aneka bumbu yang mudah dibuat.
Baca Selengkapnya