Pihak Unas sebut PSK kerap beli narkoba di kampus
Merdeka.com - Selain maraknya peredaran narkoba di Universitas Nasional (Unas), adanya tempat prostitusi juga menjadi ke kekhawatiran pimpinan kampus. Wakil rektor bagian Kemahasiswaan Akademik, Iskandar Fitri mengaku sering mendapat laporan hal tersebut.
"Saya juga sering mendapatkan laporan itu, bahkan katanya ada tempat prostitusi. Atas laporan itu, pihak kampus juga sempat khawatir," kata Iskandar saat memberikan keterangan pers, di Kampus Unas, Kamis (14/8).
Iskandar mengatakan, dari laporan yang tersebut dikatakan ada beberapa wanita penghibur yang masuk ke dalam lingkungan kampus di malam hari dan pulang saat pagi hari.
"Itu yang masih kami dalami. Selama ini buktinya belum kami dapatkan," paparnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Administrasi Umum Universitas Nasional, Abdul Malik justru membantah jika adanya prostitusi di lingkungan kampus. Menurut Abdul, asumsi seperti itu adalah bentuk kesalahpahaman warga yang melihat adanya Pekerja Seks Komersil (PSK) yang suka masuk ke dalam lingkungan kampus saat malam hari.
"Saya coba luruskan, memang ada WTS yang masuk ke kampus tapi dari hasil penelusuran kami, WTS tersebut bukan dipanggil mahasiswa kami, melainkan untuk membeli narkoba," kata Abdul.
Abdul melanjutkan, bahkan para PSK tersebut sengaja ditahan oleh oknum pengedar narkoba untuk menggunakan narkoba di dalam kampus dan dipulangkan saat pagi hari.
"Hal itu yang menurut kami banyak anggapan warga bahwa kampus kami juga ada kegiatan prostitusi. Tapi hal itu saya tegaskan tidak ada yang namanya prostitusi di kampus kami yang dilakukan oleh mahasiswa," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Narkoba jenis LSD itu diimpor pengedar dari Jerman.
Baca SelengkapnyaDirektur Jenderal Bea Cukai, Askolani, memimpin langsung pemusnahan
Baca SelengkapnyaMasih ada beberapa tahanan juga yang tidak sanggup untuk mendapatkan fasilitas lebih.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus dugaan pelecehan seksual ini sebelumnya terbongkar usai korban mengadukan tindakan tak senonoh itu ke seorang pengacara.
Baca SelengkapnyaKorban dugaan pelecehan seorang perempuan yang bertugas sebagai Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN).
Baca SelengkapnyaPraktik ini terungkap setelah polisi lebih dulu menerima informasi ada peredaran narkoba melintas di wilayah gerbang tol Sragen.
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaPemkot Jakarta Barat berdalih telah melakukan pelbagai upaya mengantisipasi ruang terbuka hijau Wijaya Kusuma menjadi tempat prostitusi terselubung.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan bukti yang ditemukan dari ponsel pelaku, banyak ditemukan video porno.
Baca Selengkapnya