Kronologi Tawuran Dua Pelajar Berjung KJP Dicabut Heru Budi
Pemprov DKI Jakarta mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) milik dua siswa terlibat tawuran. Plt Kadisdik DKI Jakarta Purwosusilo mengatakan, dua KJP dicabut itu milik siswa terlibat tawuran pada 12 Maret dan 16 Juli di Johar Baru, Jakarta Pusat. "Ya kita cabut, dibatalkan status penerima KJP Plusnya. Nah siapa? Siswa PKBM Negeri 16 (Rawasari) satu orang (Paket C). Terus siswa SMP Negeri 28 satu orang," kata Purwosusilo ketika dikonfirmasi, Kamis (27/7).
Disdik DKI Jakarta Lakukan Penyelidikan
Sebelum mencabut KJP siswa itu, Purwosusilo menyebut Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah memeriksa enam orang terkait tawuran pelajar tersebut. Namun, hanya dua siswa itu yang terbukti terlibat dalam tawuran.
Disdik DKI Jakarta kemudian memanggil orang tua, sekolah dan siswa tersebut. Orang tua dua siswa tersebut mengaku bahwa anaknya terlibat tawuran. Maka sesuai peraturan, Disdik DKI Jakarta mencabut KJP siswa tersebut. "Kan dari kasus tawuran yang di Johar Baru, tanggal 12 Maret maupun 16 Juli itu kan kami konfirmasi ada enam siswa. Ternyata yang empat siswa itu clear, dia tidak terlibat tawuran dengan saksi-saksi dan bukti," ujar Purwosusilo.
Disdik DKI Jakarta Bantah Kurang Pengawasan
Purwosusilo menampik tidak memberi pengawasan terkait tawuran dilakukan pelajar. Dia menegaskan Disdik DKI Jakarta selalu mengecek keterlibatan pelajar setiap tawuran dan memberi sanksi berupa pencabutan KJP jika pelajar tersebut terbukti tawuran. "Ada tawuran kami langsung cek ada enggak anak sekolah. Kalau yang bukan sekolah kan kita enggak punya kapasitas untuk itu. Kalau yang selama tahun 2023 sampai saat ini kita kan pengetatannya di saat-saat ini," ucap Purwosusilo.
Heru Cabut KJP Dua Siswa Terlibat Tawuran
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi sebelumnya mengatakan bahwa telah mencabut dua Kartu Jakarta Pintar (KJP) siswa terlibat tawuran.
berita untuk kamu.
Beri Efek Jera
Menurut Heru, pencabutan KJP siswa itu akan menjadi efek jera agar tak ada lagi pelajar tawuran.
"Kemarin yang tawuran ada dua KJP-nya dicabut. Ya jangan tawuran belajar dengan benar, kita imbau," kata Heru kepada wartawan, Kamis (27/7).
Heru menyayangkan aksi tawuran yang masih kerap terjadi di ibu kota. Sebab, masa depan pelajar menjadi tak terarah. Heru meminta kepala sekolah, guru untuk mengimbau anak didik belajar dengan benar. "Kan kalau di Jakarta itu sekolah sudah gratis ya tinggal sekolah. Kalau tawuran, nanti masa depannya bagaimana, kan gitu kan. Masa depan dirinya sendiri bagaimana, kembali ke dirinya sendiri kan kasihan," ujar Heru.
Tidak hanya pihak sekolah, Heru juga meminta orang tua hingga tetangga untuk mengawasi anak-anaknya agar tak terjadi tawuran.
"Jakarta harus ya anak-anaknya harus lebih pintar lah. Saya minta pengawasan orang tua, tokoh masyarakat, tetangga untuk selalu mengingatkan, termasuk media," kata Heru.
- Lydia Fransisca
Kebijakan ini diambil sebagai langkah untuk mengurangi pencemaran udara di jakarta.
Baca SelengkapnyaPenyebab utama yang membuat udara Jakarta terlihat keruh karena adanya lapisan inversi.
Baca SelengkapnyaAlhasil, Martin yang tidak terima ditegur malah melabrak balik bersama dua temannya Bintang dan Vadel.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terdapat 1.112 kebakaran yang terjadi di Ibu Kota pada Januari sampai pertengahan Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan uji coba WFH dilakukan dengan persentase kehadiran 50 persen
Baca SelengkapnyaSeluruh ASN eselon empat ke atas untuk menggunakan kendaraan listrik guna mengurangi polusi di Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaApi diduga berasal di ruang serba guna. Dengan cepat membesar.
Baca SelengkapnyaFirli juga membantah disebut mangkir meski kerap meminta penjadwalan ulang pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaKementerian Ketenagakerjaan tengah mengkaji opsi WFH bagi pekerja swasta. Namun belum diputuskan bagaimana kebijakan finalnya.
Baca Selengkapnya