Fakta Baru Anak Perwira TNI AU Tewas: Terbakar dalam Kondisi Hidup
Korban merupakan siswa di SMA 42
Korban merupakan siswa di SMA 42
Polisi masih terus mengusut kematian CHR, pemuda 16 tahun yang merupakan anak dari Perwira Menengah (Pamen) TNI AU. Korban ditemukan tewas terbakar di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma.
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Brigjen Hariyanto mengungkapkan, korban terbakar saat kondisinya masih hidup.
"Jadi kondisinya seperti itu, kan dia ada hidupan jelaga artinya saat dibakar itu masih hidup," kata Hariyanto saat dihubungi, Kamis (28/9).
Hariyanto mengatakan, jelaga ada di saluran nafas. Selain itu, adanya kadar CO atau karbon monoksida di darah yang tinggi.
"Artinya dia masih bisa ngehirup entah menghirupnya itu posisinya masih ada hirupannya. Kalau orang mati dibakar jelaganya enggak ada di tenggorokan," ujar dia
Sebelummya, polisi menggandeng pelbagai ahli dalam mengusut kasus ini. Salah satunya Puslabfor Mabes Polri untuk membantu meneliti barang-barang pribadi milik korban CHR (16).
merdeka.com
Lebih lanjut, Leonardus menerangkan, pihaknya juga memeriksa rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi.
Temuan awal ada 11 titik CCTV yang sudah diidentifikasi. Namun, kini bertambah 7 titik.
"Jadi total ada 18 CCTV," ujar dia.
Leonardus menyampaikan, tim penyidik kepolisian bersinergi dengan Satpom Lanud Halim Perdanakusuma berkomitmen mengungkap kasus secara profesional, dan transparan, dengan menggunakan metode scientific crime investigation.
Karena itu, selain Puslabfor juga dikerahkan tim dari kimbiofor, kimia, biologi, dan forensik untuk melakukan pengecekan dan mengolah TKP serta DNA di lokasi.
Terakhir, koordinasi dengan Asosiasi Psikologi Forensik atau Apsifor guna mengetahui motif.
"Jadi nanti akan kita sandingkan hasil penyelidikan kita, hasil temuan fakta dan bukti yang ada di lapangan dengan keterangan yang ada di ahli dari Puslabfor sehingga nanti singkron tidak ada pertentangan dari bukti-bukti yang didapat di lapangan," kata Leonardus.
Kepedihan tersebut seketika tergantikan dengan kebahagiaan lantaran si bungsu lolos Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaKorban digorok suaminya di depan dua anak yang masih balita.
Baca SelengkapnyaMM melakukan pemukulan terhadap anak AKBP S. Akibat pemukulan tersebut, MM harus mendekam di tahanan Polsek Maritengngae.
Baca Selengkapnya"7 kendaraan yang terlibat dengan korban 1 luka berat, 2 luka ringan dievakuasi ke RS Siloam Bekasi," kata polisi.
Baca SelengkapnyaSaat penganiayaan terjadi korban FF dipukul beberapa kali di bagian perut dan wajah.
Baca SelengkapnyaSaat ini keempat anak telah disemayamkan di TPU Perigi Bedahan, Kelurahan Bedahan.
Baca Selengkapnyakorban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaTak diduga, sehari sebelum diresmikan menjadi seorang anggota Polri ia harus berlapang dada menerima kenyataan pahit. Ajal telah menjemput sang ayah.
Baca SelengkapnyaMeski jumlahnya sudah ratusan, penyidik masih mencari barang bukti lain, terutama golok yang diduga digunakan para tersangka menghabisi korban.
Baca Selengkapnya