Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dipotong Rp 50 ribu, dana KJP rawan pungutan liar

Dipotong Rp 50 ribu, dana KJP rawan pungutan liar Kartu Jakarta Pintar. ©2013 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai program Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) soal Kartu Jakarta Pintar (KJP) rawan pungutan liar. Sejumlah pihak melakukan pemotongan Rp 50 ribu terhadap siswa penerima KJP.

"Penerima KPJ masih dikenakan potongan rata-rata Rp 50 ribu," ujar Peneliti Divisi Monitoring Pelayanan Publik ICW, Siti Juliantari di Cikini, Jakarta, Senin (31/3).

Sayangnya, ICW masih enggan menyebutkan siapa pihak-pihak yang melakukan pemotongan itu. Namun, diketahui, pihak yang mencairkan dana KJP dilakukan oleh pihak pemegang buku rekening siswa, yakni di antaranya guru, komite sekolah, dan pihak lainnya.

Menurut Siti, padahal, buku rekening penerima dana KJP harusnya dipegang oleh orang tua siswa. Hal ini untuk menghindari pungli atas pencairan dana KJP. "Buku rekening pada pihak lain dapat memicu adanya pungli dari pihak-pihak tertentu karena mengetahui keberadaan dana dalam rekening tersebut," jelas Siti.

Hal senada juga diungkapkan dari Pemantau dari Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Eni. Eni mengatakan ada 2 Sekolah Dasar (SD) yang terbukti melakukan pemotongan dana bantuan KJP. Kedua sekolah yakni Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Ikhlas dan SD Dian Harapan.

"Ada wali murid yang hanya terima 500 ribu. Ada juga yang seharusnya menerima dana pada bulan Desember tapi belum terima juga hingga sekarang," ujar Eni.

ICW menjelaskan kendala lainnya terhadap penerima dana KJP ini yakni kurangnya sosialisasi atau bimbingan teknis mengenai pembuatan surat pertanggungjawaban (SPJ) penggunaan dana KJP oleh orang tua siswa. Akibatnya, tingkat akuntabilitas penyelenggaraan KJP menjadi rendah.

"Akibatnya hanya 81 persen di antara orang tua murid penerima KPJ yang membuat SPJ. Sisanya tidak membuat SPJ sama sekali," jelas Kepala Divisi Monitoring Pelayanan Publik ICW Febri Hendri.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Uang Makan Siswa Penghafal Alquran Dikorupsi, Satu Orang Wanita Ditetapkan Tersangka dan Ditahan
Uang Makan Siswa Penghafal Alquran Dikorupsi, Satu Orang Wanita Ditetapkan Tersangka dan Ditahan

Tersangka telah merugikan keuangan Negara sebesar Rp172.760.000.

Baca Selengkapnya
Rugikan Negara Rp69,1 Miliar di Kasus Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dituntut 5 Tahun
Rugikan Negara Rp69,1 Miliar di Kasus Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dituntut 5 Tahun

aksa KPK juga membebankan Dudy dengan membayar uang pengganti.

Baca Selengkapnya
Kejati DKI Tahan 6 Tersangka Korupsi Dana Pensiun Bukit Asam, Kerugian Rp234 Miliar
Kejati DKI Tahan 6 Tersangka Korupsi Dana Pensiun Bukit Asam, Kerugian Rp234 Miliar

Kejati DKI Jakarta menetapkan enam tersangka korupsi pengelolaan Dana Pensiun Bukit Asam tahun 2013 sampai 2018 dengan kerugian negara Rp234 miliar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Momen Mencekam Bawaslu Intan Jaya Disandera KKB dan Dipalak Ratusan Juta Rupiah
Momen Mencekam Bawaslu Intan Jaya Disandera KKB dan Dipalak Ratusan Juta Rupiah

Akibat peristiwa tersebut, akhirnya pelaksanaan pemungutan suara harus ditunda.

Baca Selengkapnya
OJK Mau Pangkas 500 BPR, Ketua LPS: Kita kan Kaya, Punya Cukup Dana Bayar Klaim Simpnan
OJK Mau Pangkas 500 BPR, Ketua LPS: Kita kan Kaya, Punya Cukup Dana Bayar Klaim Simpnan

Purbaya menilai, jika OJK melakukan pemangkasan dari 1.500 BPR menjadi 1.000 BPR dalam waktu serentak, dia lebih mengkhawatirkan pihak OJK.

Baca Selengkapnya
KPK Perkirakan Korupsi Rumah Dinas DPR Rugikan Negara Puluhan Miliar Rupiah
KPK Perkirakan Korupsi Rumah Dinas DPR Rugikan Negara Puluhan Miliar Rupiah

KPK memperkirakan kerugian negara pada proyek pengadaan perabotan rumah dinas DPR RI yang menyeret Sekjen DPR RI Indra Iskandar mencapai puluhan miliar rupiah.

Baca Selengkapnya
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang

Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.

Baca Selengkapnya
Kampanye di Karawang, Ganjar Dicurhati Ibu-Ibu 'Cari Kerja Dipersulit, Harus Bayar Rp5 Juta ke Ordal'
Kampanye di Karawang, Ganjar Dicurhati Ibu-Ibu 'Cari Kerja Dipersulit, Harus Bayar Rp5 Juta ke Ordal'

Di hadapan Ganjar, Eli menceritakan dua anaknya yang lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kesulitan mencari kerja.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Gunakan Dana Abadi LPDP Buat Beri Pinjaman ke Mahasiswa
Sri Mulyani Gunakan Dana Abadi LPDP Buat Beri Pinjaman ke Mahasiswa

Usulan Sri Mulyani terkait heboh mahasiswa ITB keluhkan mahalnya bunga pinjol untuk bayar kuliah.

Baca Selengkapnya