Anies sebut Realisasi Vaksinasi Pencari Suaka Berkat Kerja Sama Kadin dan UNHCR
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengemukakan, pelaksanaan vaksinasi bagi para pencari suaka atau pengungsi dari negara lain yang ada di Ibu Kota bisa berlangsung berkat kolaborasi dari berbagai pihak.
"Saya cerita ke Kadin. Kadin lalu merespons. Kadin yang turun tangan dengan menyiapkan vaksin gotong-royong untuk para pengungsi," kata Anies di Jakarta, Kamis (7/10).
Kemudian Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan regulasi dan penyiapan kegiatannya. "Mereka yang divaksin berstatus di bawah UNHCR. Itulah sebuah kolaborasi," katanya.
Karena itu, Anies mengatakan, pelaksanaan vaksinasi yang dimulai hari ini tak lepas dari dukungan Kadin dan UNHCR. Apalagi, kondisi para pengungsi sangat berbeda dengan WNA yang bekerja di Indonesia.
Mantan Rektor Universitas Paramadima ini mengapresiasi Kantor Badan Pengungsi PBB (UNHCR) Indonesia yang memverifikasi para pengungsi di Ibu Kota.
Communication Associate UNHCR Indonesia Dwi Anisa Prafitria mengatakan, saat ini ada 700 pengungsi yang sudah terdaftar untuk mengikuti vaksinasi.
Dia menuturkan, syarat pertama bagi mereka untuk mendapatkan vaksinasi adalah telah terdaftar di UNHCR.
"Pertama, harus terdaftar di UNHCR. Kita ada link registrasi. Kita sudah umumkan acara vaksinasi dua minggu. Mereka harus mendaftar link registrasi yang kita berikan" kata Dwi.
Dwi menambahkan, pelaksanaan vaksinasi ini hanya diperuntukkan bagi mereka yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya serta dilaksanakan secara bertahap.
"Vaksinasi hari ini merupakan kolaborasi Kadin Indonesia, Kadin Jakarta, Pemprov Jakarta dan UNHCR Indonesia itu memang khusus untuk pengungsi," katanya.
Ketua Kadin DKI Diana Dewi menuturkan, sekitar 600 pencari suaka mengikuti vaksinasi dosis pertama di GOR Bulungan dengan vaksin Sinopharm.
Penerima vaksin tersebut berasal dari 13 negara, yakni, Afganistan, Somalia, Sri Lanka, Irak, Iran, Mesir, Yaman, Sudan, Ethiopia, Paskistan, Myanmar, Uganda dan Kongo.
Diana menjelaskan dari total penerima vaksin tersebut, Afganistan menjadi penyumbang pencari suaka terbanyak dengan 313 orang.
Anies Baswedan mengirim surat kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada 12 Juli 2021 berisi usulan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi WNA pengungsi dan pencari suaka di Jakarta.
Dalam surat itu, Anies menjelaskan Pemprov DKI terus berupaya meningkatkan vaksinasi untuk seluruh penduduk berusia 12 tahun ke atas.
WNA tersebut adalah mereka yang berstatus pengungsi dan pencari suaka.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu orang sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus penyelundupan Rohingya ke Aceh.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan mempelajari mengapa para pengungsi bisa berakhir di Indonesia yang semula bukan negara tujuan atau transit.
Baca SelengkapnyaUNHCR memiliki tanggung jawab dalam perlindungan pengungsi di dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kesbangpol akan berkoordinasi dengan Satpol PP dan SKPD terkait lainnya di jajaran Pemprov DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan di media sosial mengatasnamakan UNHCR Indonesia yang meminta pengungsi Rohingya diberi KTP Indonesia hingga pulau kosong
Baca SelengkapnyaAnggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
Baca SelengkapnyaMenurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAnies belum mengambil keputusan terkait maju atau tidak di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan memastikan bakal merevisi Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).
Baca Selengkapnya