Agar tak trauma, PRT yang disetrika majikan dibawa ke psikiater
Merdeka.com - PRT di bawah umur yang disetrika wajahnya oleh sang majikan bakal menjalani pemeriksaan kejiwaan. Anggota Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Suku Dinas Sosial Jakarta Utara Fauziah menuturkan bahwa korban diperiksa kejiwaannya oleh psikiater agar tidak trauma.
"Korban di bawah pengawasan kita dan direncanakan untuk diperiksa kejiwaannya oleh psikiater. Agar tidak trauma. Belum diperbolehkan bekerja karena masih dalam pemeriksaan," tutur Fauziah kepada merdeka.com di Polres Jakarta Utara, Rabu (16/3).
Diketahui beberapa hari yang lalu, Nani Casnia seorang pegawai PNS di RSPAD Gatot Subroto melakukan penganiayaan kepada pembantunya, M. M gadis asal Indramayu ini mendapatkan luka bakar di bagian pipi sebelah kanan.
Kasubag Humas Polres Jakarta Utara, Kompol HM Sungkono mengatakan bahwa hingga saat ini, M masih perlu dimintai keterangannya sewaktu-watu, sehingga sampai saat ini ia tinggal bersama keluarganya di tempat yang aman.
"Dia (korban) sedang bersama keluarganya dan ditempatkan di tempat yang aman lah pokoknya. Ada bersama keluarganya semua dan kini sedang mengontrak. Gak jauh dari sini (Polres Jakut)," katanya.
Akibat perbuatannya, Nani Casnia dijerat pasal 44 UU RI No.23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga, dengan masa tahanan di atas lima tahun penjara.
Untuk Diketahui, gadis 15 tahun asal Indramayu mendatangi Polres Jakarta Utara dengan luka di wajah bagian kanan. Ia datang ke kantor polisi untuk melaporkan majikannya yang tega menyetrika wajahnya gara-gara salah beli sayur. M selama ini bekerja sebagai pembantu di rumah seorang bidan di Jalan Bandar Ujung, RT4/6 Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara. Kejadian nahas itu terjadi Rabu (8/3) lalu di rumah sang majikan.
"Waktu itu saya disuruh beli sayur lodeh, tapi saya lupa malah beli sayur sop. Terus ibu kesal, saya sudah bilang minta maaf. Habis itu saya langsung nyetrika baju, pas beres nyetrika, Ibu tiba-tiba datang dari belakang, bawa gosokan panas dan langsung ditempelkan ke pipi," ujar M kepada wartawan di Polres Jakarta Utara, Selasa (15/3).
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus penganiayaan berujung kematian ini dipicu karena pelaku sakit hati
Baca SelengkapnyaRSKD Dadi Makassar merupakan rumah sakit khusus untuk penanganan pasien dengan gangguan kejiwaan.
Baca SelengkapnyaCukup banyak alat bukti yang telah dikantongi penyidik, baik didapat dari TKP maupun serahan dari pelapor.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kesal lantaran diselingkuhi dengan sosok tentara, pria tersebut mulai bertekad jadi abdi negara.
Baca SelengkapnyaTerlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.
Baca SelengkapnyaPria itu diduga mengalami shock berat lantaran kalah dalam pemilu.
Baca SelengkapnyaMenurut primbon, mata berkedut bisa saja pertanda baik. Tapi menurut medis, mata berkedut justru sesuatu yang normal, atau bahkan bisa menjadi tanda masalah.
Baca SelengkapnyaDiungkap sang istri, dokter tersebut kedapatan tetap melayani kendati tengah berlibur.
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca Selengkapnya