Penyakit Penyebab Kesemutan yang Perlu Diwaspadai, Jangan Diabaikan
Kesemutan tidak bisa dianggap remeh. Karena ada penyakit penyebab kesemutan yang perlu kita waspadai.
Kesemutan tidak bisa dianggap remeh. Karena ada penyakit penyebab kesemutan yang perlu kita waspadai.
Kesemutan bisa menjadi sensasi yang mengganggu, namun sering kali dianggap sepele. Namun, tahukah Anda bahwa kesemutan bisa menjadi tanda awal dari berbagai penyakit serius?
Ya, ternyata ada sejumlah penyakit yang ditandai dengan sensasi kesemutan yang tampak ringan ini. Oleh karena itu, jika Anda memiliki riwayat suatu penyakit, maka kesemutan mungkin bisa menjadi tanda untuk Anda.
Dalam artikel ini kami akan membahas apa saja penyakit penyebab kesemutan yang perlu Anda waspadai.
Penyakit penyebab kesemutan pertama adalah diabetes. Diabetes adalah kondisi di mana kadar gula darah seseorang terlalu tinggi karena tubuh tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin dengan baik. Insulin adalah hormon yang membantu glukosa masuk ke dalam sel untuk diubah menjadi energi. Ketika proses ini terganggu, glukosa menumpuk dalam darah dan tidak dapat digunakan secara efisien, yang dapat merusak berbagai organ dan sistem dalam tubuh, termasuk saraf.
Kerusakan saraf akibat diabetes dikenal sebagai neuropati diabetik. Neuropati ini sering menyebabkan kesemutan, mati rasa, atau rasa terbakar di tangan dan kaki. Kondisi ini terjadi karena tingginya kadar gula darah yang merusak pembuluh kapiler yang memberi makan saraf.
Penggunaan obat metformin jangka panjang untuk mengontrol diabetes juga dapat menyebabkan defisiensi vitamin B12, yang dapat menyebabkan kesemutan.
Penyakit penyebab kesemutan yang kedua, yaitu gangguan ginjal. Gangguan ginjal, termasuk penyakit ginjal kronis dan gagal ginjal, dapat menyebabkan penumpukan limbah dan cairan dalam tubuh.
Ini terjadi ketika ginjal tidak dapat menyaring dan mengeluarkan limbah dengan efektif. Akumulasi limbah ini dapat meracuni tubuh dan merusak saraf, yang dapat menyebabkan kesemutan.
Kesemutan pada pengidap gagal ginjal sering terjadi di kaki dan tungkai dan dapat disertai dengan gejala lain seperti kram, otot berkedut, atau sensasi nyeri yang meningkat di kaki dan tungkai, serta kelemahan otot.
Dalam beberapa kasus, gagal ginjal dapat menyebabkan neuropati perifer, yang merupakan kerusakan saraf yang memengaruhi ekstremitas.
Penyakit penyebab kesemutan yang ketiga yakni stroke. Stroke adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu, menyebabkan sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi, yang akhirnya bisa mati. Ada dua jenis utama stroke: iskemik, yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah, dan hemoragik, yang terjadi ketika pembuluh darah pecah.
Gejala stroke dapat bervariasi tergantung pada area otak yang terkena, tetapi sering kali termasuk kesemutan atau mati rasa di satu sisi tubuh, kesulitan berbicara atau memahami ucapan, dan kebingungan mendadak.
Kesemutan akibat stroke biasanya terjadi pada satu sisi tubuh dan bisa menjadi tanda peringatan dini dari stroke. Penting untuk mencari perawatan medis segera jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala ini, karena pengobatan dini dapat membantu mengurangi kerusakan otak dan meningkatkan hasil jangka panjang.
Penyakit penyebab kesemutan keempat adalah neuropati. Neuropati merujuk pada kerusakan atau disfungsi saraf yang menyebabkan gejala seperti kesemutan, mati rasa, rasa sakit, dan kelemahan otot.
Neuropati bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk diabetes, cedera, infeksi, dan kekurangan vitamin tertentu. Neuropati perifer adalah jenis yang paling umum dan memengaruhi saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang, biasanya di tangan dan kaki.
Gejala neuropati bisa berupa kesemutan, mati rasa, rasa terbakar, atau nyeri di area yang terkena. Dalam beberapa kasus, neuropati juga bisa memengaruhi fungsi motorik, menyebabkan kelemahan atau kehilangan koordinasi. Pengobatan neuropati tergantung pada penyebabnya, tetapi sering melibatkan pengelolaan gejala dan pencegahan kerusakan saraf lebih lanjut.
Penyakit penyebab kesemutan yang kelima yaitu tumor otak. Tumor otak adalah pertumbuhan abnormal dari sel-sel di dalam otak. Tumor ini bisa jinak atau ganas (kanker otak). Pertumbuhan tumor, baik jinak maupun ganas, dapat menyebabkan peningkatan tekanan di dalam tengkorak, yang dapat menyebabkan kerusakan otak dan berbagai gejala neurologis, termasuk kesemutan.
Gejala tumor otak bisa bervariasi tergantung pada lokasi, ukuran, dan jenis tumor. Gejala umum meliputi sakit kepala yang serius, kejang, kesulitan berpikir atau berbicara, perubahan kepribadian, kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh, masalah penglihatan dan pendengaran, serta wajah yang mati rasa atau kesemutan.
Radang sendi, atau artritis, adalah peradangan yang terjadi pada satu atau lebih sendi. Kondisi ini menyebabkan sendi menjadi kaku dan sulit digerakkan. Ada lebih dari seratus jenis radang sendi, tetapi yang paling sering terjadi adalah osteoartritis dan rheumatoid arthritis.
Gejala radang sendi umumnya meliputi nyeri dan kaku pada sendi, pembengkakan pada sendi, keterbatasan gerak sendi, kemerahan dan rasa hangat pada sendi, serta penurunan kekuatan otot di sekitar sendi.
Dalam beberapa kasus, radang sendi juga bisa menyebabkan kesemutan, terutama jika ada kompresi saraf yang terjadi akibat pembengkakan atau perubahan struktur sendi.
Serangan jantung terjadi ketika aliran darah yang membawa oksigen ke jantung terhambat atau terputus, biasanya karena penyumbatan pada pembuluh darah koroner.
Salah satu gejala yang bisa muncul adalah kesemutan, terutama di dada, yang bisa disertai dengan nyeri dada, sesak napas, keringat dingin, dan mual. Kesemutan ini bisa menjadi tanda adanya serangan jantung, terutama jika diikuti oleh gejala lain seperti nyeri dada yang menjalar ke lengan, leher, atau punggung.
Penting untuk segera mencari bantuan medis jika Anda mengalami gejala-gejala ini, karena serangan jantung adalah kondisi darurat medis. Pengobatan serangan jantung bisa melibatkan obat-obatan, prosedur untuk membuka pembuluh darah yang tersumbat, dan perubahan gaya hidup untuk mencegah serangan lebih lanjut.
Penyakit penyebab kesemutan terakhir adalah kanker tulang belakang. Kanker tulang belakang adalah jenis penyakit kanker yang menyerang tulang belakang. Penyakit ini bisa berawal dari pertumbuhan tumor pada bagian tulang belakang, yang bisa bersifat jinak atau ganas.
Tumor pada tulang belakang juga bisa berawal dari pertumbuhan sel abnormal pada area tubuh lain yang kemudian menyebar (metastasis) ke tulang belakang.
Gejala umum dari kanker tulang belakang termasuk nyeri pada lokasi pertumbuhan tumor, sakit punggung yang bisa menjalar ke bagian tubuh lain, kelemahan otot, serta mati rasa dan kesemutan.
Sensasi perut yang terasa seperti ditarik atau dipilin-pilin bisa menjadi gejala utama dari kondisi ini.
Baca SelengkapnyaPenyakit yang tampaknya tidak berbahaya sekalipun dapat menimbulkan konsekuensi yang parah jika tidak ditangani atau diabaikan.
Baca SelengkapnyaMembuang sampah sembarangan telah menjadi salah satu masalah lingkungan yang juga berdampak buruk pada kesehatan.
Baca SelengkapnyaKenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaKelenjar minyak di kulit kepala memproduksi sebum sebagai pelindung alami untuk menjaga kelembapan rambut dan kulit kepala.
Baca SelengkapnyaMeskipun memikat untuk dinikmati, menu-menu lebaran sebaiknya dinikmati dengan porsi yang terkendali demi mencegah timbulnya sejumlah masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaObesitas dapat memicu banyak penyakit penyerta yang berbahaya dan patut diketahui.
Baca SelengkapnyaCari tahu penyebab sakit kepala di pagi hari untuk menemukan penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaKeringat dingin bukan seperti keringat biasanya yang muncul saat olahraga atau cuaca panas. Keringat ini muncul ketika tubuh mengalami kondisi tertentu.
Baca Selengkapnya