Mengunjungi Kampung Cihaur Sumedang, Jumlah Warganya Disebut Tak Tambah atau Berkurang
Kampung Cihaur jadi daerah dengan kearifan lokal Sunda dan keramahan warganya yang masih kuat.
Kampung Cihaur jadi daerah dengan kearifan lokal Sunda dan keramahan warganya yang masih kuat.
Kabupaten Sumedang menjadi wilayah dengan ragam keunikan yang belum banyak tersingkap. Salah satu daerah tersebut berada di Kampung Cihaur, Desa Cilopang, Kecamatan Cisitu.
Menurut keterangan warga, Kampung Cihaur terbilang khas, karena warganya tidak bertambah maupun berkurang. Selain itu, suasana alam di sana juga sangat asri, karena berada di wilayah dataran tinggi, dengan keramahan warganya. Yuk jalan-jalan ke Kampung Cihaur agar kenal lebih dalam.
Dikutip dari kanal YouTube Cahya To Channel, Minggu (20/8) Kampung Cihaur berada di wilayah perbukitan, wilayah Cisitu. Secara topografi, daerahnya masuk kawasan dataran tinggi, dengan banyak pepohohan jati. Hal ini membuat Kampung Cihaur menjadi desa dengan kondisi alam yang masih asri dan teduh.
Di tayangan tersebut juga dimuat ketika sang kreator bertanya kepada anak-anak yang baru pulang sekolah.
Dengan ramah mereka menjawab, bahwa lokasi tempatnya mengemban ilmu lumayan jauh. Walau begitu mereka tetap semangat bersekolah. “Kampung Cihaur sendiri berada di balik bukit ya, jadi pemandangannya sangat bagus dan indah, ini kawan-kawan, ” kata kreator.
Dibenarkan warga sekitar, bahwa Kampung Cihaur disebut sebagai permukiman yang unik. Ini karena warga atau rumah-rumahnya tidak mengalami penambahan atau pengurangan. “Ini disebut kampung yang unik, karena tidak ada penambahan warga atau rumahnya. Dalam satu tahun itu, kalau ada yang ke luar, jadi ada lagi yang masuk ke sini,” katanya
Warga tersebut menyebutkan, bahwa di sini dipastikan tidak ada penambahan atau pengurangan jumlah warga, karena biasanya yang meninggalkan kampung rumahnya dijual ke yang datang atau masuk ke Cihaur.
Ini juga dipicu tidak adanya warga menikah dengan penduduk setempat, sehingga ketika ada yang menikah mereka akan ke luar desa. “Jadi memang tidak ada KK yang bertambah, atau berkurang, jadi mungkin mirip Baduy,” katanya lagi.
Ditambahkannya, bahwa jumlah warga di Kampung Cihaur saat ini mencapai sekitar 30 rumah. Pola penambahan atau pengurangan warga di sana, biasanya terjadi beberapa tahun sekali, sehingga membuatnya berbeda dari kampung yang lain. “Ini yang membuat Cihaur berbeda, kalau di kampung lain kan biasanya terus bertambah rumah atau warganya,” kata dia.
Ciri khas lainnya dari Kampung Cihaur adalah warganya yang masih menempati rumah-rumah panggung.
Rumah panggung merupakan rumah khas warga Sunda. Cirinya terdapat tiang di bawah bangunan sebanyak empat sampai enam.
Rumah panggung juga memiliki bale-bale atau area bersantai di depannya. Biasanya ruang ini digunakan untuk menerima tamu.
Banyak orang Sunda yang memanfaatkan kolong rumah panggung untuk memelihara ayam, maupun tanaman. Kampung Cihaur sendiri menjadi daerah dengan kearifan lokal Sunda dan keramahan warganya yang masih kuat.
Desa wisata Selamanik layak dikunjungi saat berkunjung ke Kabupaten Ciamis.
Baca SelengkapnyaJulukan "gerbang neraka" ini diberikan warga lokal karena tempatnya yang menyeramkan.
Baca SelengkapnyaWarga lokal hingga mancanegara sering memburu kerupuk ini. Diproduksi sejak 94 tahun lalu, kelezatannya dipuji banyak orang.
Baca SelengkapnyaRumah-rumah di Desa Sigandul berada di lereng bukit dengan kemiringan yang curam.
Baca SelengkapnyaKerja sama antara OIKN dan YAD ini bukan hanya meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan kawasan lindung.
Baca SelengkapnyaLokasi ini wajib dikunjungi saat singgah di Kabupaten Bogor
Baca SelengkapnyaBrem sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Dulu jajanan ini termasuk makanan mewah bagi masyarakat pribumi.
Baca SelengkapnyaKampung Padukuhan Karangnongko juga baru dialiri listrik dan air tahun lalu.
Baca SelengkapnyaAda berbagai hal unik yang bisa ditemui di hutan mangga Indramayu, apa saja itu?
Baca Selengkapnya