Mengenal Emotional Eater dan Dampaknya, Ketika Makanan jadi Pelarian Stres
Emotional eater adalah orang yang suka makan saat dirinya sedang merasakan emosi sulit.
Emotional eater adalah orang yang suka makan saat dirinya sedang merasakan emosi sulit.
Apakah Anda orang yang suka mengambil makanan ketika sedang merasa sedih atau stres?
Kondisi ini cukup umum di masyarakat. Makanan favorit memang menawarkan rasa nyaman dan tenang ketika kita sedang merasakan emosi yang kuat.
Kasus ini juga disebut sebagai emotional eating, dan para pelakunya dikenal dengan sebutan emotional eater.
Tapi yang harus Anda ketahui adalah, makanan sebenarnya tidak akan menyelesaikan masalah mental Anda, dan jika hal ini terus berlanjut tanpa terkendali, maka dapat menimbulkan efek samping bagi tubuh.
Emotional eater adalah orang yang makan sebagai cara untuk mengatasi emosi yang kuat, seperti stres, kecemasan, kesepian, atau kebosanan. Emotional eater sering tidak menyadari rasa lapar fisik mereka, tetapi hanya merespons rasa lapar emosional.
Emotional eating bisa menjadi masalah jika sering terjadi dan tidak memiliki cara lain untuk mengelola emosi.
Makan secara emosional tidak akan menyelesaikan masalah yang sebenarnya, tetapi hanya akan menimbulkan rasa bersalah dan malu.
Selain itu, emotional eating bisa menyebabkan kenaikan berat badan, gangguan makan, dan masalah kesehatan lainnya.
Beberapa penyebab emotional eating antara lain:
Emotional eating bukanlah suatu kelainan makan. Hal ini bisa menjadi tanda dari gangguan makan, yang bisa menyebabkan berkembangnya gangguan makan.
Gangguan makan dapat mencakup:
merdeka.com
Ada banyak alasan mengapa makan menjadi salah satu cara untuk mengatasi emosi yang kuat. Emosi yang sulit dapat menimbulkan perasaan hampa atau kekosongan emosional. Dan makan akan membantu melepaskan dopamine, yaitu zat kimia otak yang membuat kita merasa lebih baik.
Apalagi jika seseorang mengembangkan kebiasaan dan rutinitas dengan makanan. Jika selalu makan saat stres, seseorang mungkin akan langsung makan tanpa sadar saat gejala stres mulai muncul.
Emotional eating bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental jika terjadi secara berulang-ulang dan tidak terkontrol. Beberapa dampak buruk dari emotional eating antara lain:
Jika dibiarkan, emotional eating bisa menyebabkan obesitas dan gangguan kesehatan mental dalam jangka panjang.
Baca SelengkapnyaTerjadinya stress eating ini bisa sangat susah untuk diatasi dan dihentikan karena sejumlah alasan.
Baca SelengkapnyaHampir setiap orang tua pernah mengalami anak susah makan. Namun sebenarnya terdapat cara mengatasi anak susah makan yang bisa diterapkan.
Baca SelengkapnyaMakanan merupakan salah satu hal yang juga dapat berpengaruh terhadap stress. Yuk, simak beberapa makanan yang bisa menurunkan kadar stress!
Baca SelengkapnyaMengantuk setelah makan adalah kondisi yang umum dialami oleh banyak orang dan biasanya terjadi karena beberapa alasan yang berbeda.
Baca SelengkapnyaBanyak orang makan secara tergesa-gesa baik saat sahur maupun berbuka. Hal ini ternyata bisa timbulkan dampak pada tubuh.
Baca SelengkapnyaMengendalikan emosi saat marah adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan ditingkatkan.
Baca SelengkapnyaMakanan tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik tubuh, tetapi juga dapat menjaga kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaPada anak yang pemilih makanan terdapat cara agar dia makan lebih sehat dan lahap.
Baca Selengkapnya