Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Hendra Disabilitas Netra yang Jadi Guru di Sekolah Negeri Bandung, Berhasil Dobrak Stigma

Kisah Hendra Disabilitas Netra yang Jadi Guru di Sekolah Negeri Bandung, Berhasil Dobrak Stigma

Kisah Hendra Disabilitas Netra yang Jadi Guru di Sekolah Negeri Bandung, Berhasil Dobrak Stigma

Hendra berhasil mendobrak stigma bahwa guru penyandang disabilitas hanya bisa mengajar anak dengan kebutuhan khusus.

Sebagai disabilitas netra tak menyurutkan semangat Hendra untuk mencerdaskan anak-anak. Pria kelahiran Tasikmalaya 32 tahun lalu itu nyatanya mampu menjadi pengajar bahasa Indonesia di SMPN 4 Kota Bandung, Jawa Barat.

Kisah Hendra Disabilitas Netra yang Jadi Guru di Sekolah Negeri Bandung, Berhasil Dobrak Stigma

Meski awalnya sempat merasa kesulitan mengajar, namun berkat kerja kerasnya semuanya bisa terlewati.

Hendra juga bisa beradaptasi lewat metode pengajaran digital kepada murid-muridnya dengan baik.

Semangatnya dalam mengajar patut dicontoh. Berikut kisah inspiratifnya.

Jadi satu-satunya di keluarga yang menjadi sarjana

Hendra merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Di keluarganya, Hendra jadi satu-satunya yang penyandang disabilitas.

Namun Hendra justru terpacu untuk bisa memperoleh hak pendidikannya, bahkan ia menjadi satu-satunya anak di keluarganya yang menjadi sarjana.

"Alhamdulillah sekarang bisa bergabung jadi guru di SMPN 4 Bandung. Saya merupakan satu-satunya anggota keluarga yang memiliki disabilitas. Namun, saya juga satu-satunya di keluarga yang bisa sekolah sampai sarjana," katanya

Buktikan disabilitas punya kompetensi

Buktikan disabilitas punya kompetensi

Setelah lulus, Hendra mendapat kesempatan untuk menjadi pengajar di SMP 4 Bandung. Ia ingin mengubah paradigma pendidikan.  Ia ingin membuktikan bahwa guru disabilitas tidak hanya bisa mengajar anak dengan kebutuhan khusus saja tapi juga bisa di sekolah umum.

Menurutnya, disabilitas bisa memiliki kemampuan yang sama dengan masyarakat lainnya sehingga layak mendapat kesempatan.

"Beberapa tahun ke belakang, disabilitas itu kurang dipercayai. Namun, sekarang kami bisa diberikan kesempatan untuk berkontribusi di dunia masing-masing, seperti saya di dunia pendidikan,” terang lulusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia itu.

Gunakan media teknologi untuk pembelajaran

Sehari-hari Hendra mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMPN 4 Bandung. Ia juga memanfaatkan teknologi untuk membantu pembelajarannya, yakni menggunakan handphone khusus.

Kesempatan mengajar di SMPN 4 Bandung tidak disia-siakan Hendra, hingga mata pelajaran mampu diberikan dengan baik dan ditangkap oleh muridnya.

"Mungkin awalnya murid-murid di sini bingung. Biasanya yang masuk itu guru normal, tapi kok malah saya. Namun, seiring berjalan, semuanya mencair," bebernya

Kenali muridnya lewat suara

Saat ini Hendra berhasil mendobrak batas, salah satunya kesulitan mencairkan suasana yang sempat ia alami. Namun lambat laun Hendra dan muridnya mampu saling berdaptasi dalam kegiatan belajar mengajar.

"Saya mengajar di dua kelas yang totalnya 70 orang siswa. Bukan hanya mengenal berbagai macam suara, tapi juga karakter anak," akunya.

Tujuan yang ingin dicapainya dalam mengajar adalah ingin mencetak siswa dengan karakter kuat, cerdas, berakhlak kuat dan bermental baja. Ini akan memantik kecerdasan lainnya, setelah kekuatan akhlak terbangun.

Cara mengajar disukai murid-murid

Hafiz, salah satu murid di kelas 9 J SMPN 4 Bandung mengaku senang diajar oleh Hendra. Ia terbantu dan bisa mengerjakan tugas yang diberikan melalui PDF maupun word.

Ini menjadi bukti bahwa Hendra bisa menerapkan teknologi dalam mengajar dengan baik, dan ditangkap dengan mudah juga oleh para siswa dalam memperoleh pelajaran.

"Nanti setelah selesai, langsung dikirim ke Pak Hendra. Pak Hendra cepat sekali periksa tugas-tugas kami. Itu bikin aku jadi semangat buat bikin tugas," terang dia.

Kepala sekolah mengakui kemampuan mengajar Hendra

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 4 Bandung, Asep Nuryana, mengakui kemampuan pengajaran Hendra yang bisa setara dengan guru-guru lainnya.

Bahkan Hendra juga memiliki bakat di bidang lainnya, yang membantu kegiatan belajar mengajar. Hendra menjadi contoh pahlawan pendidikan yang mendobrak batas-batas.

"Beliau bisa membuktikan jika disabilitas mampu berkarya, menjadi seorang guru di sekolah umum. Dia mampu bersekolah di SMA umum dan kuliah di UPI. Ini membuktikan kerja keras atas upayanya yang tak pernah berputus asa," ucap Asep.

Sumber: laman Pemkot Bandung

Ganjar soal Lapangan Pekerjaan untuk Disabilitas: Beri Kuota-Siapkan Sekolah Inklusi
Ganjar soal Lapangan Pekerjaan untuk Disabilitas: Beri Kuota-Siapkan Sekolah Inklusi

Ganjar memandang pentingnya persiapan sumber daya manusia dari kalangan disabilitas.

Baca Selengkapnya
Diterima 7 Kampus Bergengsi di Luar Negeri,  Begini Cerita Allin Alya Anak Guru Paud di Gunungkidul
Diterima 7 Kampus Bergengsi di Luar Negeri, Begini Cerita Allin Alya Anak Guru Paud di Gunungkidul

Berkat kerja keras dan semangat belajarnya, dia berhasil diterima di tujuh kampus luar negeri.

Baca Selengkapnya
Kisah Inspiratif, Mahasiswa Penyandang Disabilitas Raih Cumlaude di Kampus Terbaik se-Indonesia
Kisah Inspiratif, Mahasiswa Penyandang Disabilitas Raih Cumlaude di Kampus Terbaik se-Indonesia

Kisah mahasiswa fakultas hukum ini sungguh menggugah. Keterbatasan tak menghalanginya menjadi sosok berprestasi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Duduk Perkara Guru SMP Negeri 15 Medan Mengeluh Diintimidasi dan Gaji Ditahan Kepala Sekolah
Duduk Perkara Guru SMP Negeri 15 Medan Mengeluh Diintimidasi dan Gaji Ditahan Kepala Sekolah

Kepala SMP Negeri 15 Medan, Tiurmaida membantah tudingan intimidasi yang diadukan oleh delapan guru tersebut.

Baca Selengkapnya
Gedung SD di Jember Jadi Sarang Ular, Siswa Ketakutan hingga Dipindah ke Halaman
Gedung SD di Jember Jadi Sarang Ular, Siswa Ketakutan hingga Dipindah ke Halaman

Puluhan siswa SD Negeri Suci 05 di Kabupaten Jember belajar dalam kondisi prihatin. Gedung sekolah mereka lapuk bahkan diduga menjadi sarang ular.

Baca Selengkapnya
Ganjar Soroti Siswa Tak Mampu yang Putus Sekolah: APBD Bisa Biayai Mereka
Ganjar Soroti Siswa Tak Mampu yang Putus Sekolah: APBD Bisa Biayai Mereka

Menurut Ganjar, pendidikan merupakan hal yang utama untuk masyarakat lebih maju.

Baca Selengkapnya
Cerita Prabowo Dibully Guru saat Sekolah di Eropa: Tiap Hari Dibilang 'Rakyatmu Tinggal di Pohon'
Cerita Prabowo Dibully Guru saat Sekolah di Eropa: Tiap Hari Dibilang 'Rakyatmu Tinggal di Pohon'

Prabowo Subianto mengungkapkan refleksi selama hidupnya.

Baca Selengkapnya
Siswi SMKN Rembang Curhat Pungutan Kedok Infaq, Ganjar Semprot Kepsek: Kembalikan Atau Diberhentikan!
Siswi SMKN Rembang Curhat Pungutan Kedok Infaq, Ganjar Semprot Kepsek: Kembalikan Atau Diberhentikan!

Mendengar pengakuan siswa tersebut, raut wajah Ganjar terlihat marah dan kecewa ada sekolah negeri yang melakukan pungutan ke sekolah.

Baca Selengkapnya
Serahkan SK Pengangkatan 334 Guru PPPK, Bupati Ipuk Pesan Pembangunan Pendidikan di Banyuwangi
Serahkan SK Pengangkatan 334 Guru PPPK, Bupati Ipuk Pesan Pembangunan Pendidikan di Banyuwangi

Ipuk ingin para tenaga pendidik memberikan yang terbaik bagi para siswa di Banyuwangi.

Baca Selengkapnya