Mengeluh jalani LDR? Derita pasangan ini jauh lebih berat
Merdeka.com - Kisah-kisah Long Distance Relationship (LDR) lain tak bakal bisa menyaingi sedihnya nasib yang harus dijalani pasangan ini. Karena jarak yang memisahkan mereka tidak bisa dilalui dengan perjalanan sejauh beberapa jam. Bahkan berbulan-bulan pun tak cukup.
Jason Stanford, seorang pria dari Virginia, Amerika Serikat akan segera berpisah dengan istri yang sangat dicintainya. Sang istri tidak akan mati karena sakit atau meminta cerai. Dia hanya akan pergi ke suatu tempat yang terlalu jauh untuk dijangkau Stanford. Dia akan pindah ke Mars tahun 2026.
Dilansir Daily Mail, Sonia Van Meter, istri Stanford adalah salah satu dari 100 orang yang terpilih untuk mengikuti program Mars One. Misi non-pemerintah ini merupakan ide Bas Lansdorp, pengusaha green energy Belanda. Misinya adalah mengirim orang untuk hidup di Mars selama 12 tahun. Tujuan akhirnya adalah untuk menjajaki kemungkinan manusia hidup di planet merah tersebut.
Proyek Mars One akan dijalankan pada tahun 2026. Migrasi tersebut akan dilakukan secara bertahap, dengan empat orang awak dalam satu ekspedisi. Sebagai bagian dari misi berisiko tersebut, Van Meter yang sudah melewati beberapa tes sebagai astronot relawan akan bergabung dengan tim. Suami beserta dua anaknya, Henry (13) dan Hatcher (11) harus segera mengucapkan selamat tinggal kepada Van Meter dalam beberapa tahun.
Jangan lewatkan:
Ini yang terjadi jika anda telepon nomor di SMS penipu M-Kios
Ini 5 pertanyaan paling menggelikan yang pernah muncul di internet
Inikah wajah Samsung Galaxy Note 5 dan Galaxy S6 Edge Plus?
Kreativitas orang Malaysia yang bikin ngakak terpingkal-pingkal
Ada kemungkinan mereka tidak akan pernah melihatnya lagi. Karena risiko kegagalan proyek ini cukup tinggi. Sebenarnya, karena alasan itu pula proyek Mars One mendapat kritikan luas dari para ilmuwan.
Ini merupakan saat yang benar-benar sulit bagi Stanford. Tetapi dia mengerti kalau itu adalah tugas istrinya. Jadi dia memberikan dukungan penuh kepada istrinya.
"Ini sesuatu yang lebih besar dari saya," tuturnya kepada Texas Monthly. "Ini akan menimbulkan pertanyaan eksistensial yang jauh lebih berat daripada seberapa besar saya akan merindukan Sonia."
Van Meter juga mendapat begitu banyak reaksi negatif dari sekelilingnya. Mereka menyayangkan keputusan Van Meter yang membuat keluarganya terlantar. Tetapi dia tidak akan mundur.
"Kami pergi ke sana dengan sebuah rencana," kata Van Meter. "Rencananya bukan pergi ke sana untuk mati. Tetapi untuk hidup."
Kita doakan saja misi ini sukses, sehingga ibu muda ini bisa kembali kepada suami dan anak-anaknya.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lantas, dimana sebenarnya letak dari rute penerbangan unik tersebut?
Baca SelengkapnyaMengenal D915, jalanan paling berbahaya di dunia dengan banyaknya tikungan tajam dan belokan yang mematikan.
Baca SelengkapnyaKAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mode transportasi udara dengan pesawat terbang juga bisa menjadi pilihan berkunjung ke kota kembang.
Baca SelengkapnyaGenangan air mencapai ketinggian lebih dari 10 cm dari bagian rel paling atas.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban sempat menyusul namun nyawa keluarga tersebut tak tertolong
Baca SelengkapnyaPerjalanan mudik lebaran perlu dipersiapkan dengan sangat tepat terutama bagi ibu hamil.
Baca SelengkapnyaKawasan Puncak menjadi destinasi favorit masyarakat Jakarta dan sekitarnya untuk berlibur.
Baca SelengkapnyaCegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa
Baca Selengkapnya