Ini alasan mengapa orang tidak tersenyum pada foto-foto lama
Merdeka.com - Kadang kala ketika kita sedang melihat foto-foto lama terutama ketika masih dicetak dalam hitam putih, terdapat sebuah hal yang sama pada foto-foto di situ. Hal itu adalah ekspresi dalam foto yang cenderung seragam serta tidak menampilkan senyum.
Belakangan ini, berfoto dengan berbagai gaya dan wajah yang tersenyum merupakan salah satu hal yang banyak dilakukan oleh orang. Baik sendirian atau bersama teman, senyuman serta beragam ekspresi wajah lain selalu menghiasi foto-foto yang dibuat. Jika dibandingkan dengan foto-foto lama terutama foto close up lama ketika masih zaman foto hitam putih sungguh sangat berbeda.
Pada masa lalu, orang yang sedang di foto selalu dalam posisi duduk menghadap depan serta ekspresi wajah yang serius dan tanpa senyum. Ternyata terdapat beberapa hal yang menjadi alasan munculnya gaya seperti ini. Alasan pertama adalah karena teknologi fotografi yang masih baru bagi orang-orang tersebut.
Rata-rata foto dengan pose tersebut berada pada masa-masa awal fotografi ketika kamera masih belum canggih seperti yang dikenal beberapa dekade belakangan. Banyak orang masih tidak yakin untuk membuat foto mereka dan pada beberapa kebudayaan dipercaya bahwa berfoto dapat mengurangi usia yang mereka miliki. Itu sebab mengapa muncul wajah serius ketika difoto.
Alasan kedua adalah karena kurang canggihnya kamera sehingga waktu pemotretan cukup lama. Pada saat ini, mengambil foto merupakan kegiatan yang sangat mudah dan cepat hanya beberapa detik saja. Namun pada zaman dahulu, untuk menghasilkan sebuah foto dibutuhkan waktu pemotretan antara 5 hingga 30 menit. Lamanya waktu ini menyebabkan ekspresi mereka menjadi datar dan sering terlihat lelah ketika difoto.
Alasan ketiga adalah untuk menyembunyikan gigi. Pada masa lalu berfoto atau memasang wajah tersenyum dan menunjukkan gigi dipandang bukan sebuah hal yang menunjukkan wibawa. Oleh karena itu pose ini tidak dilakukan terlebih karena foto dapat disimpan dalam waktu yang lama. Demi menjaga wibawa maka hal tersebut tidak dilakukan.
Pada masa lalu selain karena keterbatasan alat, budaya pada masyarakat juga tidak mendukung seseorang berada dalam kondisi tersenyum. Itu alasan mengapa pada foto-foto lama seseorang selalu memasang wajah serius dan tanpa senyum ketika berfoto.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tahun ini, Bumi baru berhasil di foto dari tingkat yang lebih jauh lagi di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaSebuah foto yang viral memperlihatkan seorang pendeta Inggris yang menunaikan kewajibannya mendoakan tentara Jerman yang sedang terkapar di peperangan.
Baca SelengkapnyaAyahnya membagikan potret sang ibu walau mereka sudah lama bercerai. Di balik semua itu ada cerita menyedihkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usai pertemuan, para wartawan meminta Paloh menggandeng tangan Anies saat sesi foto yang ditolaknya.
Baca SelengkapnyaSehari jelang perayaan Idulfitri 1445 H, umat muslim semakin ramai berburu bunga hias di Pasar Rawa Belong.
Baca SelengkapnyaKamera terdiri dari tiang baja dengan silinder tembaga di atasnya.
Baca SelengkapnyaSaat upacara Melasti, segala sesuatu atau sarana sembahyang di Pura dibawa ke laut untuk disucikan.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini menjadi simbol penyucian diri umat Tri Dharma guna menghapus segala keburukan hati dan pikiran serta kembali suci.
Baca SelengkapnyaSaat bulan suci Ramadan, layanan hapus tato gratis ini diadakan Baznas (Bazis) DKI Jakarta di lima kantor wali kota Jakarta.
Baca Selengkapnya