Tulang Rahang Tentara Bizantium Berusia 1.800 Tahun Ditemukan Dijahit dengan Benang Emas
Arkeolog menemukan kerangka rahang tentara Bizantium (Romawi Timur) dengan jahitan benang emas di Yunani.
Arkeolog menemukan kerangka rahang tentara Bizantium (Romawi Timur) dengan jahitan benang emas di Yunani.
Tulang rahang itu ditemukan pada 1991 di benteng pertahanan Bizantium di situs arkeologi Thrace. Penemuan itu mengungkap rahang tersebut pernah patah lalu dijahit dengan benang emas melalui operasi yang dilakukan Hippocrates pada abad ke-5 atau 1.800 tahun lalu. Hippocrates dikenal sebagai sosok bapak kedokteran. Pemilik rahang tersebut diyakini tewas dengan kepala terpenggal di medan perang ketika pertempuran melawan bangsa Ottoman. Hancurnya rahang tersebut disebabkan oleh pukulan yang terjadi sepuluh tahun sebelumnya.
Analisis pertama kali dilakukan pada 1991 yang menunjukan kerangka rahang tersebut telah patah dan diperbaiki menggunakan kawat emas yang direkatkan disekitar giginya untuk menjaga agar tetap pada posisinya.
Seorang profesor antropologi di Universitas Adelphi di New York, bernama Anagnostis Agelarakis bersama rekannya pertama kali menemukan tengkorak dan rahang bawah prajurit tersebut di Benteng Polystylon, sebuah situs arkeologi di Thrace Barat, Yunani. (Foto: Anagnostis Agelarakis)
Agelarkis menjelaskan rahang tersebut hancur menjadi dua bagian lalu disembuhkan dengan cara yang terampil oleh bapak kedokteran pada zaman itu yaitu Hippocrates pada abad ke 5 SM - 1.800 tahun sebelum parajurit tersebut gugur dalam pertempuran. "Tindakan medis tersebut mampu menyatukan dua fragmen besar rahang. Dia (Hippocrates) seseorang yang berwawasan luas dan terdidik," kata Agelarkis saat wawancara dengan Greek Reporter.
"Pada salah satu gigi, saya melihat giginya dihaluskan sedikit agar simpul yang diikatkan pada kawat tidak menggores pipi," jelas Agelarakis. "Ini sangat canggih dan ini sangat mengejutkan."
Sumber: Greek Reporter
Pukulan maut yang membunuh pria itu merupakan pukulan dengan kekuatan yang ekstrem. Kerangka rahang tersebut menunjukkan telah terjadi dampak frontal yang mengerikan saat atau sebelum kematian. Rahang bawah pria itu kemungkinan besar masih memiliki jaringan lunak, termasuk otot dan kulit, ketika dikubur setelah pertempuran, menurut Agelarkis. Hal ini menunjukkan adanya tanda-tanda penyembuhan yang terlihat setelah cedera pertama, Agelarakis mencatat temuan unik ini lalu menerbitkan dalam makalah ilmiah jurnal Byzantina Symmeikta pada 2017.
Diperkirakan oprasi ini memerlukan waktu untuk merangkai penyembuhan, hal ini dapat dilihat dari bukti akresi gigi yang telah terakumulasi di sekitar kawat-kawat kecil yang memegang rahang tersebut. Agelarakis melakukan penelitian menyeluruh terhadap lingkungan waktu tersebut, termasuk teknik bedah yang digunakan di Yunani Bizantium.
Hal ini disebabkan karena gerakan konstan yang terlibat dalam makan, berbicara, dan melakukan aktivitas lain dalam kehidupan. Ini juga menunjukkan, katanya, status tinggi prajurit tersebut, yang pasti merupakan individu yang sangat terkemuka di daerah tersebut. Prajurit tersebut diperkirakan tewas ketika berumur 35-40 tahun. Setelah benteng jatuh ke tangan musuh dan parajurit tersebut dipenggal, seseorang kemungkinan besar mengambil kepalanya dan menguburkannya. Hal ini kemungkinan besar "dilakukan secara sembunyi-sembunyi, mungkin tanpa izin musuh, mengingat bagian tubuh lainnya tidak ditemukan," jelas Agelarakis.
Para ahli arkeologi memperkirakan bangunan ini dibangun sekitar tahun 250 M hingga 500 M.
Baca SelengkapnyaKuburan kuno ini ditemukan di sebuah desa di Romania. Ada banyak benda aneh ditemukan di dalam makam, salah satunya tengkorak serigala.
Baca SelengkapnyaAda lima jejak kaki yang diyakini milik satu keluarga.
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan, tongkat ini dalam kondisi utuh dan terawat.
Baca SelengkapnyaPatung perunggu kecil berusia 2500 tahun ini tiba-tiba mencuat dari dalam tanah usai hujan deras.
Baca SelengkapnyaArkeolog menemukan kerangka ini di Hualongdong, China.
Baca SelengkapnyaMakam keramat ini ditemukan gabungan arkeolog Jepang dan Peru.
Baca SelengkapnyaArkeolog dibikin bingung dengan temuan ini, mengingat teknologi senjata belum ditemukan ratusan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPara arkeolog baru-baru ini menemukan permainan ramalan kuno Yunani, berasal dari sekitar 2.300 tahun yang lalu.
Baca Selengkapnya