Serangan Amerika di Afganistan hantam rumah sakit, 19 orang tewas
Merdeka.com - Pesawat tempur Amerika Serikat kemarin menyerang sebuah rumah sakit milik organisasi Doctors Without Borders atau Medecine Sans Frontiers (MSF) di wilayah Kunduz, Afganistan. Peristiwa ini menewaskan 19 orang.
Serangan udara itu menghancurkan bangunan rumah sakit dan menimbulkan kobaran api.
MSF mengatakan ledakan keras itu sontak menewaskan 12 petugas rumah sakit dan tujuh pasien, tiga di antaranya adalah anak-anak. Serangan itu juga melukai 37 orang lainnya, seperti dilansir stasiun televisi CNN, Ahad (4/10).
"Pengeboman ini jelas pelanggaran terhadap hukum internasional," kata pernyataan MSF. Seluruh korban tewas adalah warga Afganistan.
Bahkan serangan terus berlanjut meski militer Amerika dan Afganistan sudah diberitahu bahwa rumah sakit itu dihantam serangan udara.
Pejabat militer Amerika Kolonel Brian Tibus mengatakan pasukan Negeri Paman Sam memang tengah melancarkan serangan udara di wilayah Kunduz ketika rumah sakit itu jadi sasaran.
Pihak militer Amerika kini tengah menyelidiki pada pesawat AC-130 berada di wilayah sekitar rumah sakit itu untuk menyerang posisi Taliban.
Gedung Putih kemudian segera mengeluarkan pernyataan bela sungkawa dari Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama atas nama rakyat Amerika.
"Kementerian Pertahanan sudah memulai penyelidikan dan kita akan menunggu hasilnya. Sebelumnya jangan dulu menilai apa yang terjadi dalam tragedi ini," kata Obama.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.
Baca SelengkapnyaBeberapa bagian Amerika Serikat yang terkenal dengan kriminalitasnya, seperti, pencurian, perampokan, penganiayaan berat, dan seksual.
Baca SelengkapnyaBukan hanya warga negara asli saja, ternyata anggota kepolisian di Amerika Serikat bisa berasal dari warga negara lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut penampakan rumah mewah Ibu Ani anak jenderal yang tinggal di rumah bak hutan terbengkalai.
Baca SelengkapnyaSerangan bom terjadi ketika banyak orang berkumpul untuk memperingati empat tahun kematian Qassim Sulaimani, yang dibunuh Amerika Serikat di Irak.
Baca SelengkapnyaBeberapa penemuan mengungkap bukti adanya hewan raksasa yang pernah tinggal di Amerika Utara. Yuk, simak ada hewan apa saja!
Baca SelengkapnyaWalaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaBayi perempuan tersebut dibawa ke Israel setelah diculik dari rumahnya yang hancur akibat serangan bom.
Baca SelengkapnyaPerusahaan di Amerika Serikat diwajibkan membayar gaji dan ganti rugi kepada mantan karyawannya.
Baca Selengkapnya