Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

RI bantu semampunya, masa depan pengungsi Rohingya ditentukan UNHCR

RI bantu semampunya, masa depan pengungsi Rohingya ditentukan UNHCR Imigran Rohingya di Aceh. ©Reuters/roni bintang

Merdeka.com - Masa depan imigran muslim Rohingya yang kini mendarat darurat di Aceh sedang ditangani Kementrian Luar Negeri Indonesia. Besok (20/5), diplomat Indonesia, Malaysia, dan Thailand akan duduk bersama di Kuala Lumpur membahas solusi penanganan ribuan penyelundup itu.

"Besok ada pertemuan informal ketiga menteri untuk membahas hal ini," kata Jubir Kemlu Arrmanatha Nasir di kantornya, Selasa (19/5).

Pemerintah Indonesia membantah menolak kedatangan kapal-kapal imigran Rohingya. Lebih dari 700 orang kini tiba di Aceh Utara, akibat kapalnya kehabisan bahan bakar. Bantuan pun secara resmi diberikan pada mereka.

Namun, Jubir Kemlu akrab disapa Tata itu menyatakan Indonesia hanya bisa membantu semaksimal mungkin dari sisi perawatan manusia. Soal masa depan imigran Rohingya di Asia Tenggara, pemerintah menuntut Badan Penanggulangan Pengungsi (UNHCR) di bawah naungan PBB fokus menjalankan tugasnya.

"Kita sejauh ini memberi bantuan makanan, shelter, pengobatan, dan akan berkoordinasi ke badan UNHCR dan IOM yang merupakan badan PBB yg beetanggung jawab terhadap masalah seperti ini," kata Tata.

Menurut Tata, merujuk prosedur biasa dijalankan oleh UNHCR, ratusan warga Rohingya yang kini ada di Lhoksukon, Aceh Utara itu akan didata. Bila dianggap cuma penyelundup ilegal, maka penanganannya akan lain. "(UNHCR) selanjutnya akan mendata dan memilah apakah mereka benar pencari suaka, pengungsi, malah illegal migrant."

Seandainya ratusan Rohingya yang tiba di Aceh benar-benar pencari suaka, maka akan ada langkah lanjutan. Termasuk memberikan wilayah khusus agar mereka bisa tinggal sementara.

Selain di Aceh, lebih dari 2.500 pengungsi Rohingya tiba di Malaysia sejak pekan lalu. Sebagian besar pengungsi lari dari Myanmar, untuk menghindari pembantaian etnis mayoritas Rakhine yang terjadi pada 2012.

Kala itu, muncul isu beberapa warga Rohingya memperkosa perempuan Buddhis, sehingga pecah konflik berlatar sentimen agama. Bersama imigran gelap Bangladesh, warga Rohingya ini dijanjikan pekerjaan oleh calo. Nyatanya setelah dua bulan di lautan, mereka ditinggal begitu saja.

Malaysia mengaku sudah tidak sanggup menampung lebih banyak warga Rohingya. Ada 45 ribu pelarian dari Myanmar yang ditampung Negeri Jiran selama tiga tahun terakhir.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
13 Warga Rohingya Kini 'Terdampar' di Jalanan Pekanbaru, Mengaku Ada yang Bawa Tapi Tak Tahu Siapa
13 Warga Rohingya Kini 'Terdampar' di Jalanan Pekanbaru, Mengaku Ada yang Bawa Tapi Tak Tahu Siapa

Mereka berangkat dari Bangladesh dan tiba di Pekanbaru Rabu (13/12) malam.

Baca Selengkapnya
'Ngemper' di Jalanan Pekanbaru, 13 Warga Rohingya Dibawa Polisi
'Ngemper' di Jalanan Pekanbaru, 13 Warga Rohingya Dibawa Polisi

13 warga Rohingya tersebut untuk dibawa ke tempat yang semestinya.

Baca Selengkapnya
UNHCR Blak-blakan Buka Suara soal Penyelundupan Rohingya di Aceh
UNHCR Blak-blakan Buka Suara soal Penyelundupan Rohingya di Aceh

Satu orang sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus penyelundupan Rohingya ke Aceh.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Badan PBB: Kemungkinan Banyak Pengungsi Rohingya Tewas akibat Kapal Terbalik di Laut Aceh Barat
Badan PBB: Kemungkinan Banyak Pengungsi Rohingya Tewas akibat Kapal Terbalik di Laut Aceh Barat

Pengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.

Baca Selengkapnya
Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Polisi Tetapkan Dua Tersangka Baru
Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Polisi Tetapkan Dua Tersangka Baru

Polisi menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan penyelundupan manusia etnis Rohingya ke Aceh. Dua tersangka itu berinisial MAH (22) dan HB (53).

Baca Selengkapnya
Koordinasi dengan UNHCR, Pemerintah Waspadai Sindikat TPPO di Balik Kedatangan Pengungsi Rohingya
Koordinasi dengan UNHCR, Pemerintah Waspadai Sindikat TPPO di Balik Kedatangan Pengungsi Rohingya

Pemerintah akan mempelajari mengapa para pengungsi bisa berakhir di Indonesia yang semula bukan negara tujuan atau transit.

Baca Selengkapnya
3 Imigran Rohingya Kembali Kabur dari Tempat Penampungan Sementara, Ini Fakta di Baliknya
3 Imigran Rohingya Kembali Kabur dari Tempat Penampungan Sementara, Ini Fakta di Baliknya

Tiga pengungsi rohingya kabur dari gedung Balee Meuseuraya di Aceh saat salat subuh pada Selasa (22/1).

Baca Selengkapnya
Minta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar
Minta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar

Satu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.

Baca Selengkapnya
3 Warga Bangladesh Jadi Tersangka Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Begini Modusnya
3 Warga Bangladesh Jadi Tersangka Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Begini Modusnya

Polres Langsa, Aceh menetapkan tiga warga Bangladesh sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan pengungsi Rohingya.

Baca Selengkapnya