3 Imigran Rohingya Kembali Kabur dari Tempat Penampungan Sementara, Ini Fakta di Baliknya
Tiga pengungsi rohingya kabur dari gedung Balee Meuseuraya di Aceh saat shalat subuh pada Selasa (22/1).
Tiga pengungsi rohingya kabur dari gedung Balee Meuseuraya di Aceh saat shalat subuh pada Selasa (22/1).
Imigran Rohingya yang mendarat di Banda Aceh kini hidup di penampungan sementara. Baru-baru ini, mereka kembali berulah lantaran tiga orang diketahui berhasil kabur dari penampungan sementara yang menjadi tempat tinggal mereka.
Tiga orang imigran Rohingya diduga kabur melewati bagian belakang gedung Balee Meuseuraya Aceh saat pelaksanaan salat subuh. Hal ini diketahui ketika ketiga pengungsi itu tidak berada di lokasi penampungan.
Menurut Kasat Intelkam Polresta Banda Aceh, Kompol Suryo Sumantri, pihaknya belum bisa memastikan indikasi dari kaburnya ketiga pengungsi Rohingya tersebut.
"Kalau indikasi kita belum bisa mengarahkan. Dalam arti kita belum bisa menyimpulkan," ucap Kompol Suryo mengutip dari Liputan6.com (25/1).
Ketiga pengungsi Rohingya yang kabur dari penampungan sementara itu rupanya tidak membawa barang-barang pribadinya alias masih ditinggal.
"Fakta yang ada di lapangan bahwa barang mereka masih ditinggal di gedung BMA. Kita juga pernah melakukan razia alat komunikasi. Jadi kita belum bisa mengaitkannya dengan sindikat penyelendupan manusia. Tetapi, tidak menutup kemungkinan hal itu terjadi," terangnya.
Untuk menindaklanjuti kaburnya ketiga pengungsi Rohingya dari gedung penampungan sementara di Banda Aceh, pihak berwajib kini sedang dalam proses pencarian. Apabila berhasil ditemukan, ketiganya tidak terkena sanksi hukum.
"Untuk sanksi hukum tidak ada. Di dalam Perpres pun juga tidak ada. Jadi saat ini kita memperkuat pengamanan dan berkoordinasi dengan pihak UNHCR," katanya.
Ketiga pelaku yang kabur seluruhnya berjenis kelamin laki-laki. Mereka adalah Sana Ullah (22), Shobir Hossain (19), dan Azim Ultah (19).
Selain barang-barang yang ditinggal di tempat penampungan, salah satu barang yang melekat di badan mereka adalah gelang identitas dari UNCHR.
Salah satu dari ketiga pelaku yang kabur dari tempat penampungan di Aceh tersebut tidak menggunakan gelang identitas UNCHR.
"Barang mereka tinggalkan ada satu gelang dari UNCHR. Jadi diduga dua gelang itu masih dibawa oleh dua orang, satu lagi tidka pakai gelang," ujar Suryo mengutip dari Antara (23/1).
Kasus kaburnya pengungsi Rohingya di Banda Aceh ini bukanlah pertama kali. Sebelumnya, dikabarkan sebanyak 16 pengungsi Rohingya kabur dari penampungan sementara di Desa Ulee Blang Mane, Kota Lhokseumawe, Aceh.
Melansir dari Antara, 16 pengungsi kabur dengan cara merusak tembok kamar lalu melewati pagar arah toilet wanita.
Warga Rohingya yang berhasil kabur dari kamp penampungan ternyata dibantu oleh beberapa oknum. Tak hanya dijemput ketiga oknum yang telah berhasil ditangkap juga memfasilitasi warga Rohingya itu untuk kabur ke Sumatera Utara.
"Mereka menjeput pengungsi Rohingya lalu dibawa ke GOR Unimal Desa Uteunkot untuk ditransitkan pada puku 02.00 dini hari lalu diberangkatkan ke Sumatera Utara dengan bus," ucap Kapolres Lhokseumawe, Kompol Henki Ismanto mengutip dari Liputan6.com.
Belasan pengungsi tersebut kabur dengan cara merusak pagar jaring besi.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini ratusan pengungsi Rohingya masih berada di pesisir Kuala Parek.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan penyelundupan manusia etnis Rohingya ke Aceh. Dua tersangka itu berinisial MAH (22) dan HB (53).
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya terus berdatangan ke Indonesia menuai pro dan kontra
Baca SelengkapnyaTiga orang etnis Rohingya ditetapkan sebagai tersangka penyelundupan manusia karena membawa puluhan pengungsi Rohingya dan WN Bangladesh berlabuh di Aceh Timur.
Baca SelengkapnyaBeredar video pengungsi Rohingya membakar sebuah gudang di Aceh, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaSatu unit kapal pengangkut pengungsi etnis Rohingya dilaporkan tenggelam di perairan Aceh Barat, Rabu (20/3). Sebagian pengungsi masih terkatung-katung di laut.
Baca SelengkapnyaSelama ini banyak kendaraan pengangkut logistik dan mobil yang berkepentingan ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya di Kuala Parek.
Baca Selengkapnya