Nenek Moyang Manusia Sudah Ada di Asia Tenggara Jauh Lebih Awal dari Dugaan Sebelumnya
Kapan tepatnya nenek moyang manusia menyebar dari Afrika ke seluruh dunia masih jadi perdebatan para ahli.
Kapan tepatnya nenek moyang manusia menyebar dari Afrika ke seluruh dunia masih jadi perdebatan para ahli.
Sumber: CNN
"Ada kemungkinan migrasi awal itu tidak berjalan lancar, tapi itu tidak mengabaikan fakta bahwa H.sapien sudah ada di wilayah ini (Asia Tenggara) pada saat itu dan itu pencapaian luar biasa," kata penulis penelitian Kira Westway, profesor rekanan di Universitas Macquarie, Australia, melalui sebuah surel, seperti dilansir laman CNN.
Analisis DNA dari populasi manusia modern saat ini mendukung gipotesis yang mengatakan manusia modern awal meninggalkan Afrika sekitar 50.000-60.000 tahun lalu dan arkeolog menduga nenek moyang kita mengikuti jalur pesisir dan pulau melintasi Asia tenggara menuju Australia. Namun kian banyaknya temuan sisa manusia purba yang ditemukan di China dan daerah Syam (Timur Tengah) memperlihatkan fase dalam sejarah manusia itu jauh lebih rumit dari dugaan semula.
Migrasi pada 50.000-60.000 tahun lalu yang "berkontribusi atas kumpulan gen kita saat ini kemungkinan bukanlah yang pertama," kata Westaway. "Kemungkinan ada migrasi lebih awal yang tidak berjalan sukses dan karena tidak berkontribusi pada genetik populasi modern kita."
Selain itu temuan teranyar memperlihatkan dua tulang rahang, tulang rusuk dan ruas jari di lokasi itu. Seluruh sisa-sisa tulang itu menyiratkan itu adalah bagian tubuh dari manusia modern. Menentukan umur fosil di lokasi arkeologi itu pun tidak mudah. Umur sisa tulang itu terlalu tua untuk uji radiokarbon yang maksimal hanya sampai 46.000 tahun lalu. Fosil yang ditemukan di lokasi juag dilindungi oleh undang-undang Laos yang melarang segala bentuk analisis merusak.
Sumber: CNN
Temuan ini tak hanya mempertanyakan kembali perkara awal migrasi manusia, tapi juga menentang dugaan awal perjalanan manusia di wilayah ini yang menyisiri pesisir dan pulau seperti di Sumatera, Filipina, dan Kalimantan. Wilayah di daerah tengah Asia Tenggara itu dilingkupi hutan rimba dengan ketinggian sekitar 1.100 meter dan berjarak sekitar 300 kilometer dari laut.
"Bagian menarik dari penelitian ini adalah lokasi gua itu. Kita tahu hominin (spesies manusia) cenderung bergerak sepanjang lembah sungai tapi lokasi ini mempertegas dugaan bahwa Homo sapien awal punya kemampuan untuk beradaptasi dan menyebar di daerah ketinggian hutan rimba lebih awal dari dugaan sebelumnya," jelas Westaway.
Temuan tulang manusia itu termasuk yang paling awal dari masa Neolitikum di Spanyol.
Baca SelengkapnyaPenemuan artefak di situs arkeologi Kanjera Selatan di Kenya, menjadi bukti nyata bahwa manusia purba bukan hanya berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaDi pinggiran kota Canterbury, Inggris, arkeolog menemukan bukti penduduk paling awal di negara tersebut sekitar 950 ribu tahun lalu.
Baca SelengkapnyaDalam laporan terbaru ADB, sekitar 155,2 juta orang atau 3,9 persen penduduk di negara berkembang Asia hidup dalam kemiskinan ekstrem.
Baca SelengkapnyaIlmuwan menemukan bukti hubungan kekerabatan antara orang Eropa dengan budak Afrika di zaman kolonial di AS.
Baca SelengkapnyaTengkorak manusia berbentuk hati ditemukan di antara sisa-sisa jasad di situs arkeologi Meksiko.
Baca SelengkapnyaNama kerap mengandung makna khusus. Biasanya sebuah nama memiliki historis tersendiri. Begini penjelasan ilmuwan soal asal usul nama Afrika.
Baca SelengkapnyaArkeolog baru menemukan isi tulisan yang ada di tembikar itu dengan teknologi pemindaian.
Baca SelengkapnyaBeberapa negara di Asia Tenggara mulai menyorot gaya berbisnis TikTok.
Baca Selengkapnya