Israel Tak Izinkan Masuk Ratusan Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza
Rafah adalah satu-satunya jalur keluar masuk menuju Gaza yang tidak dikuasai oleh Israel. Puluhan pengangkut bantuan kemanusiaan dari Mesir hingga kini belum bisa memasuki Gaza.
Kairo mengatakan persimpangan Rafah tidak secara resmi ditutup tapi tidak bisa dioperasikan karena serangan udara Israel ke Gaza.
"Kita ingin meringankan penderitaan warga sipil Palestina di Gaza," kata Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry kepada wartawan, seperti dilansir laman Reuters. Namun pembicaraan dengan Israel tidak menghasilkan apa-apa, kata dia.
"Sampai sekarang pemerintah Israel tidak mengambil sikap untuk membuka jalur Rafah dari sisi Gaza untuk mengizinkan masuk bantuan kemanusian dan keluarnya warga asing."
Lebih dari 2 juta warga Gaza masih dibombardir Israel sejak serangan mengejutkan kelompok militan Hamas sepekan lalu.
Sebelumnya dikabarkan gencatan senjata di Gaza sudah disetujui oleh Mesir, Israel, dan Amerika Serikat untuk pembukaan perbatasan Rafah agar bantuan kemanusiaan bisa masuk. Demikian menurut dua sumber keamanan Mesir hari ini.
Namun kabar itu dibantah pihak Israel.
"Saat ini tidak ada gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan di Gaza sebagai imbalan atas keluarnya orang asing," kata sebuah pernyataan dari kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Sumber-sumber dari Mesir menyebutkan gencatan senjata diharapkan berlangsung selama beberapa jam, meskipun durasinya belum pasti.
Sumber keamanan dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Al-Arish melaporkan truk bantuan masih menunggu di sana. Foto-foto dari Reuters menunjukkan truk-truk tersebut menunggu izin untuk melanjutkan perjalanan ke Rafah, yang kemungkinan akan memakan waktu beberapa jam.
Kedutaan Besar AS di Israel mengungkapkan situasi di Rafah sangat tidak pasti dan sulit untuk diprediksi.
Kementerian Kesehatan Mesir dalam pernyataannya mengatakan mereka telah meningkatkan kesiapsiagaan di rumah sakit di beberapa provinsi untuk menghadapi konsekuensi medis dari situasi di Gaza.
berita untuk kamu.
- Pandasurya Wijaya
Israel mengerahkan pasukan darat dalam beberapa pekan terakhir ke Gaza.
Baca SelengkapnyaIsrael menolak gencatan senjata di Jalur Gaza kendati desakan internasional semakin kencang.
Baca SelengkapnyaSerangan darat sedianya dijadwalkan akhir pekan kemarin.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Israel memutus pasokan listrik ke Jalur Gaza setelah diserang Hamas dengan ribuan roket pada Sabtu pagi.
Baca SelengkapnyaSenin lalu pasukan Israel mengungkapkan ada 222 sandera yang masih berada di tangan Hamas di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaGencatan senjata antara Hamas dan Israel berakhir pada Kamis.
Baca SelengkapnyaMiliter Israel terakhir melaporkan serangan udara mereka mengenai sekitar 12.000 target di Gaza dengan menggunakan serangkaian bom AS.
Baca SelengkapnyaDi tengah serangan darat di Jalur Gaza, Palestina, pasukan penjajah Israel menanam pohon. Aksi ini punya tujuan khusus.
Baca SelengkapnyaHamas menyampaikan Israel menolak menerima tiga jasad warganya yang tewas dalam serangan di Gaza ketika mereka menjadi sandera.
Baca Selengkapnya