Virus Corona Bikin Rasio Kredit Macet BTN Sulit Ditekan
Merdeka.com - Dampak Wabah Covid-19 atau Virus Corona mulai dirasakan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Virus asal Wuhan, China ini sedikit banyak mempengaruhi kredit macet Non Performing Loan (NPL) di segmen konsumer.
"Sedikit banyak menghambat penurunan angka NPL di segmen konsumer di Q-1 (kuartal I)," kata Direktur Utama BTN Pahala N Mansury di Yodya Tower, Jakarta Timur, Senin (17/2).
Akibatnya, penurunan NPL Bank BTN di awal tahun sulit dilakukan dengan maksimal. 2019 lalu, NPL gross perseroan Bank BTN 4,78 persen, naik dari 2,81. Sementara rasio NPL net naik dari 1,8 persen jadi 2,96 persen .
Pahala merasa akan mengalami kesulitan untuk menurunkan angka NPL di kuartal pertama. Angkanya masih akan tetap di 4,7 persen. Penurunan NPL baru mulai terasa di kuartal kedua, ketiga dan keempat.
"Nanti di akhir tahun kita harapkan kita sudah mencapai di 3,5 persen," kata Pahala.
Pemulihan NPL pada kuartal pertama yang dilakukan Bank BTN dapat dilihat dari adanya penurunan cost of fund dengan penurunan hingga 15 basis di bulan Januari. Sehingga penurunan bunga yang telah dilakukan sejak pertengahan tahun lalu bisa berdampak.
Harapannya dengan begitu bisa memberikan ruang bagi regulator baik di dalam dan luar negeri termasuk Bank Sentral Amerika The Fed untuk menurunkan tingkat bunga. Sehingga Bank Indonesia kembali menurunkan bunga kredit di tahun 2020.
Saat ini Pahala melihat adanya tren peningkatan bunga deposito mulai berdampak. Penurunan cost fund sempat terasa sebelum akhirnya Virus Corona terjadi. Namun akhirnya kembali melamban karena sektor pariwisata terdampak langsung.
Capaian Bank BTN Tahun 2019
Bank BTN mencatatkan kenaikan penyaluran kredit dan pembiayaan di level 7,36% yoy. Bank BTN mencatatkan peningkatan kredit dari posisi Rp238,29 triliun pada Desember 2018 menjadi Rp255,82 triliun di bulan yang sama tahun Ialu.
Pertumbuhan kredit tersebut berada di atas rata-rata laju kredit industri perbankan nasional. Bank Indonesia merekam penya|uran kredit perbankan tumbuh melambatdi level 5,9% yoy per Desember 2019.
Data keuangan Bank BTN menunjukkan kenaikan kredit dan pembiayaan perseroan ditopang penyaluran kredit perumahany ang tumbuh sebesar 7,31 persen yoy menjadi Rp229,26 triliun pada akhir kuartal IV 2019.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi menjadi penyumbang utama peningkatan tersebut. KPR Subsidi Bank BTN tercatat naik 13,2 persen yoy dari Rp 98,17 triliun menjadi Rp 111,13 triliun pada kuanal lV/2019.
KPR Non-subsidi juga terpantau tumbuh di level 3,71 persen yoy meniadi Rp 80,64 triliun di akhir Desember 2019. Kredit non-perumahan di Bank BTN juga menyumbang penumbuhan total kredit di perseroan.
Penyaluran kredit non.perumahan tercatat tumbuh 7,62 persen yoy dari Rp24,67 triliun pada kuartal lV 2018 menjadi Rp26,551ri|iun. Kredit komersial menjadi penopang utama pertumbuhan segmen kredit tersebut dengan kenaikan penyaluran sebesar 14,13 persen yoy meniadi Rp21,66 triliun pada akhir Desember 2019.
Di sisi Iain, di tengah pengetatan likuiditas, Bank BTN pun mampu mencatatkan pertumbuhan tabungan sebesar 8,98 persen yoy menjadi Rp 45, 64 triliu pada kuartal IV/2019.
Secara total Bank BTN menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) senilai Rp 225,4 triliun hingga akhir Desember 2019. Dengan kinerja kredit dan DPK tersebut, aset Bank BTN tercatat tumbuh 1,74 persen yoy menjadi Rp 311,77 triliun pada akhir tahun Ialu.
Sementara itu, penyaluran kredit yang positif menyumbang pendapatan bunga Bank BTN sebesar 12.43 persen yoy dari Rp 22,83 triliun pada akhir 2018 menjadi Rp 25,67 triliun di periode yang sama tahun Ialu.
Kendati demikian, da|am rangka menerapkan Penyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71 serta meningkatkan kehati-hatian, Bank BTN terus memacu pemupukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN). Pada akhir Desember 2019 CKPN BBTN berada di posisi Rp 6,14 triliun atau melonjak 85.09 persen yoy dari Rp 3,32 triliun.
"Coverage ratio kami berada di level 50,01 persen pada Desember 2019 dan terus kami pupuk sehingga pada Januari 2020 coverage ratio sudah mencapai 109,47 persen," kata Pahala.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaKredit Ini Jadi Motor Terbesar Penggerak Kinerja Bank BTN, Sektor Apa?
Realisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca SelengkapnyaViral Rombongan Pemotor Geber Knalpot Brong di Depan Markas Tentara, Begini Respons Kapuspen TNI
Pemotor sambil membawa bendera warna merah itu menggebar knalpot brong
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Viral Curhatan Wanita Nabung di Celengan Target, Nangis Tiba-Tiba Kehilangan Uang
Uang tiba-tiba hilang di dalam celengan. Uangnya hilang Rp560 ribu.
Baca SelengkapnyaPangkas Kredit Macet Rp900 Miliar, Begini Prediksi Kinerja BTN di 2024
Penyelesaian ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas aset Bank BTN yang berdampak pada peningkatan kinerja Perseroan.
Baca SelengkapnyaKredit Macet Fintech Investree Tembus 16 Persen, OJK Beri Respons Begini
Apabila kerugian yang dialami perusahaan disebabkan risiko bisnis dari Investree itu sendiri, tentu penanganan OJK berbeda.
Baca SelengkapnyaDirut Danacita Muncul Usai Viral Beri Pinjaman ke Mahassiwa ITB: Kami Bukan Pinjol
Sebagai perusahaan p2p lending yang berizin OJK, Danacita mengaku taat terhadap pedoman perilaku dari Asosiasi Fintech.
Baca SelengkapnyaViral Momen Penerjun Payung TNI Mendarat di Atap Rumah Warga, Parasut Tersangkut
Viral momen penerjunn payung TNI mendarat di atap rumah warga. Hal ini lantaran parasut nyangkut di antena dan kabel listrik.
Baca SelengkapnyaViral Bocah Terjatuh di Celah Peron KRL Stasiun Manggarai, Begini Kondisi Korban
Seorang bocah terjatuh ke dalam sela peron di Stasiun Manggarai.
Baca Selengkapnya