Turun Rp 3.000, harga emas Antam dibanderol Rp 616.000 per gram
Merdeka.com - Harga emas batangan di unit bisnis pengolahan dan penjualan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dibuka turun Rp 3.000 ke posisi Rp 616.000 per gram dibanding perdagangan sebelumnya di Rp 619.000 per gram. Demikian dikutip dari laman resmi logammulia, Kamis (7/9).
Hari ini, harga emas di Jakarta dijual pada kisaran Rp 616.000 hingga Rp 576.600 per gram. Harga tersebut mulai terbesar untuk ukuran terkecil 1 gram dan harga terkecil untuk ukuran terbesar sebesar 500 gram.
Sementara itu, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga turun Rp 3.000 ke Rp 556.000 dari posisi kemarin Rp 559.000 per gram. Berikut harga emas yang dijual di butik Antam Pulogadung:
Harga emas 1 gram Rp 619.000 (tersedia)
Harga emas 5 gram Rp 2.950.000 (tersedia)
Harga emas 50 gram Rp 29.050.000 (tak tersedia)
Harga emas 100 gram Rp 58.050.000 (tak tersedia)
Harga emas 250 gram Rp 145.000.000 (tak tersedia)
Harga emas 500 gram Rp 289.800.000 (tak tersedia)
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daftar harga emas pecahan produksi Antam per tanggal 1 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaTiga mantan pegawai Butik Emas Logam Mulia (BELM) Antam Surabaya I dan seorang makelar didakwa menyelewengkan152,8 Kg emas senilai Rp92,2 miliar.
Baca SelengkapnyaIni daftar terbaru harga emas antam pada Jumat, 12 April 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Emas ini ditemukan di bawah bak mandi yang sedang dibongkar.
Baca SelengkapnyaKuntadi menjelaskan duduk perkara kasus dugaan korupsi jual - beli emas ini berawal.
Baca SelengkapnyaKenaikan ini terjadi karena harga beras Bulog sudah dinaikkan menjadi Rp10.900 per Kg, dari harga eceran tertinggi (HET) sebelumnya Rp9.450 per Kg.
Baca SelengkapnyaAnies menilai sejumlah komoditas bahan pokok memang meningkatkan. Dampaknya, pendapatan atau omzet pedagang turun.
Baca SelengkapnyaEH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaInarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca Selengkapnya