Tahun Lalu Rp19 T, Belanja Barang Penanganan Pandemi Kuartal I 2022 Rp200 M
Merdeka.com - Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja barang negara untuk menangani pandemi di kuartal I-2022 menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tahun ini realisasi belanja barang negara untuk penanganan pandemi hanya Rp 200 miliar dari yang sebelumnya mencapai Rp 19,1 triliun.
"Belanja yang berhubungan dengan Covid-19 ini hanya Rp 200 miliar realisasinya," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KiTa, Jakarta, Rabu (20/4).
Artinya, kata Menteri Sri Mulyani, penyebaran virus corona telah mereda dari sisi tekanan belanja. Maka APBN saat ini didorong untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), namun tetap mengalokasikan anggaran untuk penanganan virus corona.
Sementara itu realisasi belanja barang negara untuk barang lainnya mencapai Rp 42,4 triliun. Sehingga realisasi belanja barang negara tahun ini hanya Rp 42,6 miliar.
Pada kuartal I-2021, realisasi belanja barang negara mencapai Rp 63,6 triliun. Terdiri dari belanja penangan Covid-19 sebesar Rp 19,1 triliun dan belanja barang lainnya mencapai Rp 44,5 triliun.
"Lonjakan Rp 19,1 triliun ini digunakan untuk pengadaan vaksin, dan klaim biaya perawatan pasien dan obat karena saat itu kasusnya tinggi namun masih belum ada varian delta," kata da.
Kemudian pada periode yang sama di tahun 2020 dan 2019 masing-masing Rp 35,1 triliun dan Rp 37,7 triliun. Pada 2 tahun tersebut pemerintah belum mengeluarkan anggaran untuk pandemi di kuartal I.
Belanja Negara di Kemenkes dan Kemenag Menurun
Lebih lanjut dia menjelaskan, penurunan penyerapan belanja negara terjadi di Kementerian Kesehatan. Tahun ini di kuartal perdana hanya menyerap Rp 2,4 triliun dari sebelumnya Rp 15,1 triliun.
"Tahun 2021 terdapat pengadaan vaksin sebesar Rp 5,9 triliun, klaim biaya perawatan pasien Rp 6,8 triliun dan untuk obat Covid-19 sebesar Rp 1 miliar," kata dia.
Tak hanya itu, penyerapan anggaran belanja negara di Kementerian Agama juga mengalami penurunan dari Rp 5,3 triliun menjadi Rp 3,8 triliun. Pada kuartal I ini Kemenag menyalurkan dana BOS sebesar Rp 2,6 triliun.
Sementara itu, belanja Kementerian Keuangan pada Kuartal I-2022 mencapai Rp 7 triliun, naik dari periode yang sama di tahun lalu Rp 5,7 triliun. Penyerapan dana tersebut digunakan untuk belanja operasional pemungutan pajak dan BLU.
Belanja negara oleh Polri mengalami peningkatan tahun ini menjadi Rp 5,2 triliun dari sebelumnya Rp 4,5 triliun. Begitu juga dengan Kementerian Pertahanan, pada kuartal I-2021 sebesar Rp 4,3 triliun menjadi Rp 5 triliun di tahun ini.
"Peningkatan tersebut karena adanya penyaluran bantuan kepada masyarakat dan peningkatan belanja operasional pemeliharaan," kata dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kendati begitu, Perry mengakui kinerja ekspor barang belum kuat dipengaruhi oleh menurunnya ekspor komoditas.
Baca SelengkapnyaPerjalanan hidup Kautsar tidak berjalan mulus. Sebagai anak ketujuh dari tujuh bersaudara, dia menyaksikan perjuangan orangtua-nya.
Baca SelengkapnyaAkibat kondisi tersebut, awalnya Kementan yang getol menolak untuk impor beras, akhirnya menyetujui. I
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaKemendag sepanjang tahun 2023 telah memusnahkan ratusan miliar barang impor ilegal.
Baca Selengkapnya