Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Survei: Hampir 90 Persen Kepala Desa Tolak Kedatangan Pemudik Tahun Ini

Survei: Hampir 90 Persen Kepala Desa Tolak Kedatangan Pemudik Tahun Ini Mudik. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi melalui Pusat Data dan Informasi Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, dan Informasi (Balilatfo) melakukan Hasil Polling tentang Mudik Lebaran 2020 kepada kepala desa di Indonesia.

"Ternyata 89,75 persen hampir mutlak kepala desa tidak setuju warganya mudik pada saat ini. Hanya 10,-25 yang menyetujui mudik. Aspirasi kepala desa perlu didengar terutama oleh perantau, yang dibutuhkan desa adalah tidak mudik ke desa pada lebaran 2020," kata Kepala pusat data dan Informasi Balilatfo Ivanovich Agusta, dalam keterangannya, Selasa (14/4).

Sebelumnya polling ini dilaksanakan pada 10-12 April 2020. Populasi Polling ini merupakan desa dengan penduduk mayoritas beragama Islam dengan jumlah 53.808 desa. Dengan responden sebanyak 3.931 kepala desa yang tersebar di 31 provinsi di Indonesia. Sampel desa diambil secara random di tiap provinsi. Margin error diperkirakan 1,31 persen.

Balilatfo menjelaskan, bahwa polling dilakukan karena dorongan mudik itu sangat kuat. Tidak hanya dorongan sosial dan budaya untuk berkumpul dengan keluarga besar saja, melainkan dari sisi ekonomi, jika 23 juta warga desa di kota mudik, maka akan membawa Tunjangan Hari Raya minimal Rp 3,4 triliun. Namun, keadaan berubah semenjak ada batasan adanya pandemi covid-19.

Dari hasil survei tersebut menunjukkan alasan kepala desa tidak setuju untuk warganya mudik, yakni terkait kesehatan. Alasan kesehatan hampir mutlak tidak setuju mudik 88,38 persen. Selanjutnya alasan sosial 45,51 persen dan ekonomi 43,18 persen menjadi prioritas kedua yang menjadi prioritas bagi kepala desa yang setuju mudik.

Menurutnya, terdapat konsekuesi bagi kebijakan, yakni berbagai aspek kesehatan harus menjadi argument utama, untuk menunjang kebijakan tidak mudik sebagai opini mayoritas.

"Sebagian besar kepala desa meminta peratau tidak mudik. aspek kesehatan harus menjadi argumen utama terutama mensosialiasikan bahwa tahun ini sebaiknya tidak mudik. perlu ada kontra argumen bagi alasan-alasan sosial maupun ekonomi," imbuhnya.

Untuk itu, dia meminta agar pemerintah tegas mengenai kebijakan pelarangan mudik. Apakah akan dengan tegas dilarang mudik di tengah pandemik virus corona atau diperbolehkan dengan alasan tertentu.

Dalam survei tersebut, kepala desa menginginkan agar mudik dilarang, dan kehidupan pemudik atau perantau di kota yang bersangkutan didukung oleh pemerintah kota. Serta, bagi yang terpaksa mudik harus memiliki alasan kuat memilih mudik, dan diminta untuk melapor ke relawan desa lawan covid-19.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Survei KedaiKOPI: Mayoritas Masyarakat Puas Rekayasa Lalu Lintas Polri saat Arus Mudik
Survei KedaiKOPI: Mayoritas Masyarakat Puas Rekayasa Lalu Lintas Polri saat Arus Mudik

Lebih dari 80 persen responden menyatakan puas terhadap kinerja polantas mengamankan dan melancarkan arus mudik.

Baca Selengkapnya
Survei: 76 Persen Masyarakat Puas Penyelenggaraan Pemilu 2024, Bagaimana dengan Pendukung Anies dan Ganjar?
Survei: 76 Persen Masyarakat Puas Penyelenggaraan Pemilu 2024, Bagaimana dengan Pendukung Anies dan Ganjar?

Mayoritas responden menyatakan puas atas penyelenggaraan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Survei ASI: Anies-Cak Imin Dianggap Mampu Atasi Krisis Iklim, Prabowo-Gibran Dinilai Punya Komitmen
Survei ASI: Anies-Cak Imin Dianggap Mampu Atasi Krisis Iklim, Prabowo-Gibran Dinilai Punya Komitmen

Survei ASI dilakukan di Jabodetabek pada 16-21 Desember dengan populasi penduduk 17-23 tahun dan 24-39 tahun.

Baca Selengkapnya
Survei Litbang Kompas: 87,8% Masyarakat Puas Kinerja Polri
Survei Litbang Kompas: 87,8% Masyarakat Puas Kinerja Polri

Namun, layanan pengaduan pelanggaran anggota memang masih perlu diperbaiki.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru Populi Center: Elektabilitas PDIP Unggul Tipis dari Gerindra
Survei Terbaru Populi Center: Elektabilitas PDIP Unggul Tipis dari Gerindra

apabila pemilihan legislatif dilakukan pada hari ini, PDIP menjadi partai yang paling banyak dipilih dengan 17,4 persen."

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru LSI: 31,4 Persen Masyarakat Percaya Pemilu 2024 Diwarnai Kecurangan
Survei Terbaru LSI: 31,4 Persen Masyarakat Percaya Pemilu 2024 Diwarnai Kecurangan

Kesimpulan hasil survei LSI menunjukan pihak yang menilai Pemilu 2024 diwarnai kecurangan mayoritas berasal dari pemilih pasangan capres dan cawapres 01 dan 03.

Baca Selengkapnya
Survei Poltracking Ungkap Basis Pemilih NU Paling Banyak ke Prabowo, Ganjar Turun dan Anies Stabil
Survei Poltracking Ungkap Basis Pemilih NU Paling Banyak ke Prabowo, Ganjar Turun dan Anies Stabil

Tren dari pemilih NU ke paslon 02 meningkat dari Desember 2023 40,7 persen menjadi 48,2 persen di Januari 2024

Baca Selengkapnya
Survei LSI Denny JA Ungkap Prabowo-Gibran Hanya Butuh 4% untuk Menang Pilpres 1 Putaran
Survei LSI Denny JA Ungkap Prabowo-Gibran Hanya Butuh 4% untuk Menang Pilpres 1 Putaran

Berdasarkan survei elektabilitas Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 46,6 persen

Baca Selengkapnya