Strategi Citilink kuasai pasar penerbangan murah

Merdeka.com - Sejak awal kemunculannya dalam industri penerbangan nasional tahun lalu, PT Citilink, mencoba menggebrak persaingan pasar penerbangan murah yang selama ini coba dikuasai oleh dua maskapai penerbangan yakni Lion Air dan Air Asia.

Ekspansi besar-besaran dilakukan, mulai dari mendatangkan pesawat, menambah frekuensi terbang, hingga membuka rute baru, untuk merebut pasar.

Anak usaha PT Garuda Indonesia yang kini mulai mandiri dan melepaskan diri dari ketergantungan terhadap induk usahanya tersebut telah menyatakan siap bersaing dengan maskapai penerbangan lain di kelas penerbangan murah atau low cost carrier.

Pangsa pasar penerbangan murah di Indonesia memang cukup potensial sejalan dengan meningkatnya kelompok masyarakat kelas menengah yang mulai melirik moda transportasi udara sebagai pilihan untuk bepergian.

Citilink yang sudah mengantongi Air Operator Certificate (AOC) atau sertifikat penerbangan AOC 121-O46 dari Kementerian Perhubungan ini secara terang-terangan siap melawan Air Asia dan Lion Air atau maskapai penerbangan murah lainnya.

Untuk tahun ini, beberapa strategi pun disiapkan. Apa saja strategi Citilink untuk menggeser kedigdayaan Lion Air dan Air Asia? Berikut bocoran strategi yang disampaikan oleh Direktur Utama Citilink Arif Wibowo.

Jual tiket di SPBU

Citilink berencana membuka loket berjalan yang memudahkan masyarakat membeli dan memperoleh tiket pesawat. Dalam waktu dekat, Citilink akan membuka dua loket berjalan untuk menjual tiket.

Anak usaha Garuda Indonesia ini telah menggandeng PT Pertamina. Loket berupa mobil yang didesain menjadi kios berjalan itu bakal ditempatkan di sejumlah SPBU.

Dua loket di Jakarta siap beroperasi awal pekan ini. Secara bertahap, Citilink siap menambah sesuai jumlah kota yang menjadi tujuan maskapai itu.

Citilink tidak menutup kemungkinan membuka kios berjalan di lokasi-lokasi yang lain. Syaratnya menjadi konsentrasi masyarakat. Semisal perkantoran, pertokoan, dan kampus.

Strategi membuka kios berjalan itu akan memberi dua keuntungan. Selain menjadi iklan gratis, loket mobile ini bakal mendongkrak penjualan tiket berbasis non-agen.

Bidik komunitas di jejaring sosial

Citilink menyadari harus ada strategi dan inovasi untuk bisa menarik perhatian pengguna jasa transportasi udara. Untuk merebut pasar penerbangan murah, Citilink menggandeng komunitas-komunitas yang ada di Indonesia.

Agar menarik, anak perusahaan Garuda Indonesia itu siap menawarkan program khusus bagi komunitas-komunitas melalui jejaring sosial.

Komunitas penghobi dipilih karena termasuk kelas menengah dan potensial bepergian dengan pesawat. Alasan lain, anggota komunitas kerap merekomendasikan program yang bagus melalui jejaring sosial, sehingga cukup menguntungkan perusahaan dari sisi publikasi.

Citilink akan menggandeng komunitas di jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook. Komunitas yang berada di dunia maya bisa mendapat tawaran khusus.

Program promosi dengan menggandeng komunitas diyakini bisa meningkatkan jumlah penumpang.

Tambah pesawat

Citilink yang resmi terbang dengan kode OQ pada 30 Juli 2012 ini berambisi menguasai pasar penerbangan murah dengan berbagai ekspansi. Salah satunya menambah jumlah armada agar pelayanan semakin maksimal.

Saat ini, Citilink beroperasi dengan jumlah armada sebanyak 21 unit pesawat. Tahun ini, Citilink mendapat amunisi baru berupa 15 pesawat. Pesawat-pesawat ini hasil leasing dari perusahaan induk mereka yaitu Garuda Indonesia. Citilink tidak menggunakan pesawat berbadan besar agar bisa mendarat di bandara yang tidak memiliki landasan pacu panjang.

Penambahan pesawat merupakan faktor penting untuk mencapai target jumlah penumpang. Satu unit airbus akan datang bulan ini.?

Tambah frekuensi penerbangan

Sejalan dengan bertambah banyaknya jumlah pesawat, Citilink juga meningkatkan frekuensi penerbangan. Sepanjang tahun lalu, frekuensi penerbangan Citilink baru mencapai 98 kali dalam sehari.

Nantinya, setelah semua pesawat sudah resmi dioperasikan, Citilink berencana menambah frekuensi hingga 214 penerbangan per hari.

Buka rute baru

Sejak mendapatkan Air Operation Certificate (AOC), Citilink mendapatkan izin terbang atas 70 rute domestik dan 16 rute regional.

Sejalan dengan bertambahnya jumlah armada pesawatnya, Citilink berencana membuka 31 rute penerbangan baru pada tahun ini.

Beberapa kota di Kalimantan, seperti Pontianak dan Balikpapan menjadi salah satu bidikannya. Selain itu akan dibuka rute baru untuk menghubungkan Pulau Jawa dengan Kalimantan, melalui Solo dan Yogyakarta.

Konsekuensi lain dari bertambahnya armada membuat Citilink harus memikirkan lokasi hub, alias tempat parkir dan perawatan pesawat di daerah. Citilink memiliki beberapa opsi, yang paling serius di Makassar, Medan atau Batam.