Sri Mulyani Dorong Semua Pihak Raup Untung dari Perang Dagang
Merdeka.com - Banyak pihak menilai Indonesia bisa memperoleh keuntungan jika jeli melihat peluang yang terjadi efek adanya trade war atau perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan peluang tersebut memang ada dan tentunya harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Apalagi, dengan adanya perang dagang tersebut diprediksi akan ada banyak investor yang akan membawa kabur investasinya dari negeri tirai bambu dan mengalihkannya ke negara-negara berkembang seperti Indonesia.
"Potensi itu sangat ada, harus dimanfaatkan," kata Menkeu Sri Mulyani saat ditemui di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Jakarta, Senin (17/12).
Oleh karena itu, dia berharap semua sektor dapat memaksimalkan kinerjanya agar dapat mengambil kesempatan emas tersebut. "Kita harapkan seluruh sektoral meningkatkan kemampuan kita untuk mengambil manfaat dari perang dagang ini. Apakah manufaktur, untuk menarik capital dari luar maupun pusat ekspor," tuutpnya.
Sebelumnya, Indonesia berpeluang besar untuk memperoleh keuntungan dari trade war atau perang dagang yang saat ini tengah terjadi antara Amerika Serikat (AS) dengan China atau Tiongkok. Potensi keuntungan terbesar ada di 3 sektor yaitu IT, otomotif, dan garmen
Chief Economist and Invesment Strategies PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Katarina Setiawan menyebutkan isu perang dagang antara Amerika Serikat dan mitra-mitranya masih akan mewarnai perjalanan tahun 2019. Namun pasar finansial global telah memperhitungkan dampak terburuk dari perang dagang terhadap ekspektasi pertumbuhan ekonomi dan laba korporasi.
"Satu hal yang menarik, perang dagang membuat kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia, berpeluang menjadi pihak yang diuntungkan, karena korporasi global yang tadinya berpusat di China bisa saja mendiversifikasikan bisnisnya ke luar China. Sektor-sektor berpotensi diantaranya adalah IT, otomotif, dan garmen," Kata dia dalam sebuah acara diskusi di kantornya, Jakarta, Kamis (13/12).
Dia menegaskan Indonesia berpeluang untuk mendapatkan keuntungan dari perang dagang ini sebab upah pekerja di RI terbilang murah dibanding negara lain. Pasalnya, saat ini banyak perusahaan yang ingin keluar dari negeri tirai bambu tersebut.
"Sebagian perusahaan-perusahaan global akan mengalihkan tempat produksinya dari China ke negara-negara lain," dia menambahkan.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaProyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaIsu mundurnya Sri Mulyani dari Menteri Keuangan dinilai hanya ‘digoreng’ pihak tertentu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut, pertemuan dirinya dengan Puan Maharani untuk melakukan konsultasi terkait pergantian anggota Dewas Lembaga Pengelola Investasi (LPI).
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaSelain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca SelengkapnyaPelaku UMKM diharapkan bukan saja maju di bidang bisnis, tapi dapat berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut bagian dari risiko Bea Cukai yang bertugas untuk mengawasi pergerakan barang yang masuk dalam wilayah Indonesia.
Baca Selengkapnya