Silicon Valley Bank Bangkrut, Sandiaga Uno: Startup Setop Bakar Uang dan Beri Diskon
Merdeka.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno melarang perusahaan rintisan atau startup untuk melakukan praktik bakar uang (cash burn) demi menggaet konsumen.
Larangan ini menyusul kebangkrutan Silicon Valley Bank (SVB) secara mendadak pada Jumat, (10/3) lalu. Diketahui, SVB merupakan bank andalan bagi perusahaan rintisan teknologi top dunia.
"Yang jelas bahwa bisnis cash burn, di mana diskon kita lakukan karena untuk promo mendapatkan pangsa pasar tapi menimbulkan kerugian sudah erannya berganti," jelas Sandiaga kepada awak media di Pasarraya Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (15/3).
Sandiaga mengatakan, saat ini perusahaan rintisan di Tanah Air harus lebih kreatif untuk menggaet konsumen. Namun, cara kreatif ini harus tetap menciptakan keuntungan bagi perusahaan rintisan yang bergantung besar pada suntikan modal investor. "Sekarang harus tetap untung," terangnya.
Selain itu, perusahaan startup juga diminta mulai fokus mengejar untung dari pada terus melakukan aksi bakar uang. Hal ini demi mewujudkan cash flow atau arus kas perusahaan yang lebih positif.
"Makanya saya bilang semuanya harus melihat cashflow yang positif. Perusahaan besar seperti GoTo juga sedang bertransformasi untuk melakukan pengelolaan lebih baik," pungkasnya.
Sebelumnya, Silicon Valley Bank (SVB) mengalami kebangkrutan dan ditutup regulator keuangan Amerika Serikat (AS) pada Jumat (10/3). Ini diakibatkan aksi bank run atau penarikan dana besar-besaran sehingga memukul bank terbesar ke-16 di Amerika Serikat (AS).
Dilansir euronews.com, penutupan Silicon Valley Bank itu terjadi setelah the Federal Reserve (the Fed) menaikkan suku bunga, menakut-nakuti calon investor dari lembaga keuangan yang terkenal karena hubungannya dengan perusahaan rintisan teknologi dunia dan modal ventura.
Kejatuhan Silicon Valley Bank tersebut menjadi kegagalan terbesar lembaga keuangan yang berbasis di Amerika Serikat sejak Washington Mutual runtuh pada puncak krisis keuangan pada 2008.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nantinya Celengan by Superbank akan otomatis pecah ketika mencapai Rp5.000.000, atau bisa dipecahkan oleh nasabah tanpa penalti.
Baca SelengkapnyaDibuktikan dengan Unit Usaha Syariah Bank DKI yang telah menerapkan Dual Banking Leverage Model (DBLM).
Baca SelengkapnyaKemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaBank BTN mencatat, aktivitas daya beli masyarakat saat ini tengah meningkat.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaPadahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca SelengkapnyaProduk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.
Baca SelengkapnyaMereka menyukai aplikasi perbankan digital yang memiliki fitur lengkap serta bisa diakses kapan pun dan di mana pun
Baca Selengkapnya