Sederet Tantangan Bagi RI Dorong Konektivitas Sistem Pembayaran di ASEAN

Selasa, 28 Maret 2023 19:47 Reporter : Anisyah Al Faqir
Sederet Tantangan Bagi RI Dorong Konektivitas Sistem Pembayaran di ASEAN Managing Director Gopay Budi Gandasoebrata. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Indonesia yang saat ini memimpin Keketuaan ASEAN tengah mendorong agar negara anggota bisa saling terkoneksi dalam hal sistem pembayaran. Namun untuk menghubungkan ke-11 negara tidaklah mudah.

Managing Director Gopay, Budi Gandasoebrata membeberkan sejumlah tantangan yang dihadapi. Mulai dari koordinasi tingkat tinggi antar negara di masing-masing regulator. Pada intinya dalam rangka mendukung inter konektivitas dan interoperabilitas sudah ada kesepakatan bersama.

"Jadi dari sisi kebijakan standar yang akan digunakan nampaknya sudah ada kesepakatan," kata Budi saat ditemui di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Selasa (28/3).

Tantangan lainnya terkait implementasi hasil kesepakatan. Budi mengatakan implementasi kebijakan dikembalikan kepada masing-masing perusahaan penyelenggara infrastruktur yyang melakukan interkonektivitas.

"Jadi dengan standar yang sudah ditetapkan oleh regulator dan pedoman-pedoman yang sudah diterbitkan nantinya tentunya bisa masuk ke tahap implementasi," kata dia.

Dari dua tantangan tersebut yang paling penting dalam hal sosialisasi, baik kepada turis di masing-masing negara atau masyarakat umum. Hal ini menjadi penting karena tujuan dari konektivitas untuk memberikan kemudahan dalam bertransaksi.

"Misalnya wisatawan Indonesia keluar negeri atau dari malaysia singapura datang ke bali, bagaimana kita bisa sosialisasi dan juga promot kalau cross border payment itu sudah bisa digunakan," katanya.

Budi memastikan dari sisi pelaku usaha yang bersentuhan langsung dengan masyarakat sudah siap. Mengingat hampir semua penyelenggara jasa pembayaran sudah mengimplementasikan penggunaan QRIS. "Ini kan salah satu inisiatif yang mempromosikan interoperabilitas dan interkonektivitas dari sisi pembayaran retail," kata dia.

Menurutnya, semua infrastruktur sudah ada basisnya. Hanya tinggal melakukan pengembangan yang nantinya bisa mendukung sistem pembayaran lintas batas dari sisi pengguna retail. [azz]

Baca juga:
Kunci Sukses Transformasi Digital Sistem Pembayaran Antar Negara ASEAN
BI Akui Rupiah Digital Punya Risiko yang Sama dengan Kripto
Survei: Nasabah Butuh Kemudahan Fitur Super App Perbankan
Banyak Uang Palsu Beredar, Somalia Kebut Transaksi Digital
Dukung Penetrasi Digital, UMKM Butuh Perangkat Kerja Memadai
Penerapan Sistem Elektronik & Digitalisasi Bisa Tambah Pendapatan Daerah, Ini Caranya

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini