Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saham Emiten Telekomunikasi Terkoreksi, Analis Sebut Waktu Tepat untuk Beli

Saham Emiten Telekomunikasi Terkoreksi, Analis Sebut Waktu Tepat untuk Beli Peluncuran IDX30. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Saham emiten di sektor telekomunikasi (Telco) regional Asia Pasifik mengalami koreksi cukup signifikan selama pandemi Covid-19, dan ini dialami di seluruh negara. Tidak hanya dirasakan emiten di dalam negeri, koreksi serupa juga dialami oleh raksasa telekomunikasi di negara tetangga.

Equity Analyst Samuel Sekuritas Indonesia, Selvi Ocktaviani mencatat, kinerja harga saham dari pemain besar di kawasan tersebut seperti SingTel, Axiata, Telstra, hingga Telkom Indonesia terdampak pandemi.

"Jika kita perhatikan kinerja saham regional sepanjang pandemi kompak mengalami penurunan. Per data tanggal 28 September 2020, year to date (YTD) SingTel -37,1 persen, Axiata -29,5 persen dan Telstra -19,8 persen," kata Selvi di Jakarta, Kamis (1/10).

Dalam pantauan Samuel Sekuritas, koreksi harga saham juga dialami oleh tiga emiten telekomunikasi besar di dalam negeri. Di mana secara YTD, saham Telkom Indonesia (TLKM) koreksi -35,5 persen senada dengan PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang mengalami penurunan -35,5 persen dan PT Indosat Tbk (ISAT) yang amblas -31,6 persen. Penurunan kinerja saham-saham tersebut sedikit banyak membuat IHSG tertekan -22,7 persen.

Menurutnya, setidaknya ada dua penyebab utama harga saham raksasa telekomunikasi di kawasan Asia Pasifik terkoreksi dalam kurun waktu 6 bulan terakhir.

Pertama, kondisi secara global mempengaruhi kinerja saham telekomunikasi regional maupun domestik. Dia melihat adanya switching preferensi investor ke sektor yang lebih menarik seperti teknologi dan farmasi.

"Selain itu kondisi market uncertainty akibat pandemi membuat investor berpindah ke kelas-kelas aset yang dianggap lebih aman," ujar Selvi.

Selvi menilai, perbaikan kinerja saham sektor telekomunikasi nasional sangat bergantung pada perkembangan pandemi Covid-19 dan strategi pemerintah dalam memulihkan ekonomi.

"Namun sektor telco diproyeksi menjadi salah satu sektor yang resilience, dengan dampak minim pada kinerja sebab kebutuhan masyarakat akan akses data dan informasi semakin meningkat," jelasnya. ProspekTerkait dengan pergerakan harga saham pemain lokal seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menurut Selvi memiliki pengaruh yang besar terhadap IHSG secara keseluruhan.

TLKM sebagai emiten dengan bobot 4,5 persen dari indeks dan memiliki market cap sebesar Rp253,5 triliun alias terbesar ke-4 pada indeks IHSG, membuat pergerakan harga sahamnya cukup signifikan dalam mempengaruhi harga indeks.

"Saat ini kami melihat foreign outflow yang mempengaruhi pergerakan saham TLKM. Tapi kondisi ini tidak hanya pada TLKM saja, namun juga pada saham berkapitalisasi besar lainnya di sektor perbankan dan konsumer. Karena di indeks IHSG sendiri juga terjadi net foreign sell hingga Rp60 triliun," jelas Selvi.

Meski investor asing banyak yang melepas saham TLKM, namun Selvi menilai hal tersebut tidak perlu dirisaukan. Sebab secara fundamental kinerja TLKM cukup kuat.

Permintaan Layanan Komunikasi Tinggi di Tengah Pandemi

Dengan mempertimbangkan permintaan layanan telekomunikasi yang akan tetap tinggi di tengah pandemi. Selvi merekomendasikan buy untuk saham TLKM dan emiten telekomunikasi lainnya karena memang menarik untuk dikoleksi.

"Kami rekomendasikan buy untuk TLKM (TP 4300), EXCL (TP 3500) dan ISAT (TP 2800) untuk periode 1 tahun ke depan. Kami masih optimis dengan pertumbuhan kinerja saham-saham Telco, di mana kebutuhan akan data, komunikasi dan informasi kini menjadi salah satu kebutuhan dasar masyarakat," katanya.

Ditambah lagi kebijakan PSBB yang mengimbau kegiatan bekerja dari rumah serta pembelajaran jarak jauh sangat bergantung pada konektivitas internet.

"98 persen masyarakat Indonesia masih mengandalkan data selular untuk terkoneksi ke internet," pungkasnya.

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ada 123 Emiten Antre Melantai di BEI, Siap Serok Dana Rp59,68 Triliun
Ada 123 Emiten Antre Melantai di BEI, Siap Serok Dana Rp59,68 Triliun

Inarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.

Baca Selengkapnya
Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Ha Lahan Kritis Melalui Reboisasi 33.800 Bibit Pohon
Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Ha Lahan Kritis Melalui Reboisasi 33.800 Bibit Pohon

Sepanjang tahun 2023, Telkom melaksanakan pemulihan lahan kritis di beberapa titik di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Punya Ratusan Mobil Mewah, Ini Pekerjaan Sultan Ibrahim Iskandar Sebelum Dinobatkan Jadi Raja Malaysia
Punya Ratusan Mobil Mewah, Ini Pekerjaan Sultan Ibrahim Iskandar Sebelum Dinobatkan Jadi Raja Malaysia

Bloomberg pernah menulis bahwa Sultan Ibrahim juga memiliki seperempat saham U Mobile, sebuah provider terbesar di Malaysia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menengok Pergerakan Saham Emiten Konsumer di Libur Akhir Tahun & Momen Kenaikan UMP
Menengok Pergerakan Saham Emiten Konsumer di Libur Akhir Tahun & Momen Kenaikan UMP

Selain dari aspek liburan, momentum kenaikan upah minimum pendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Sambut Tahun 2024, Bupati Tamba Optimis Jembrana Emas 2026 Bakal Terwujud
Sambut Tahun 2024, Bupati Tamba Optimis Jembrana Emas 2026 Bakal Terwujud

Indikatornya antara lain adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencapai Rp 700 Miliar.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bangga! Satelit Telekomunikasi Milik Telkom Segera Meluncur
Indonesia Bangga! Satelit Telekomunikasi Milik Telkom Segera Meluncur

Satelit Merah Putih 2 ini akan menjadi tolak ukur perkembangan digitalisasi Indonesia.

Baca Selengkapnya
IHSG Diprediksi Terus Menguat, Ini Rekomendasi Saham untuk Trading Hari Ini
IHSG Diprediksi Terus Menguat, Ini Rekomendasi Saham untuk Trading Hari Ini

Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.

Baca Selengkapnya
Telkom Tawarkan Kampanye Digital Dukung Pungutan Wisatawan Asing di Bali
Telkom Tawarkan Kampanye Digital Dukung Pungutan Wisatawan Asing di Bali

Telkom siap berkolaborasi mendukung langkah Pemprov Bali menerapkan pungutan bagi wisatawan asing.

Baca Selengkapnya
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya

Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.

Baca Selengkapnya