Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rupiah Ditutup Menguat Tipis ke Level Rp15.610 Per USD

Rupiah Ditutup Menguat Tipis ke Level Rp15.610 Per USD rupiah. shutterstock

Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (USD) mengalami penguatan pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (14/4). Rupiah dikunci perkasa ke posisi Rp15.610 per USD.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, penguatan mata uang Garuda ini, salah satunya dipicu oleh pengumuman Bank Indonesia yang tetap mempertahankan suku bunga acuannya di 4,5 persen. Hal ini karena fundamental ekonomi masih cukup stabil.

Menurutnya, walaupun saat ini masa kerja dari rumah atau work from home (WFH), namun perdagangan sudah aktif bertransaksi sejak pembukaan perdagangan tadi pagi. Selain itu, kondisi global akibat pandemi virus corona ini sudah di antisipasi sebelumnya oleh Bank Indonesia.

"Sehingga Bank Indonesia dengan sigap dan melakukan penjagaan ketat dan ekstra waspada terhadap mata uang Garuda," kata Ibrahim di Jakarta.

Intervensi yang cukup ketat dan ekstra waspada mampu membawa Rupiah kembali menguat walaupun tipis, namun apa yang dilakukan Bank Indonesia sudah maksimal sehingga bisa membantu menstabilkan mata uang ke zona hijau.

Meski demikian, pasar masih mewaspadai sejumlah komponen ekonomi makro. Di mana pemerintah melalui Menteri Keuangan mengungkapkan skenario terberat pada pertumbuhan ekonomi pada kuartal ke-2 tahun 2020 akan berada di posisi 0,3 persen hingga minus 2,6 persen akibat merebaknya pandemi Virus Corona.

"Di sisi lain untuk tekanan pertumbuhan ekonomi masih akan berlanjut hingga kuartal ke-3, namun ada kemungkinan pertumbuhan ekonomi di kuartal ke-4 akan kembali membaik," jelasnya.

Untuk menahan jatuhnya pertumbuhan ekonomi, pemerintah akan mengerahkan APBN 2020 pada tiga prioritas, yakni sektor kesehatan, jaring pengaman sosial (social safety net) dan dukungan kepada dunia usaha. "Dan yang terpenting adalah perkembangan pandemi virus corona yang berangsur-angsur berkurang sehingga skenario ini bisa berjalan seperti yang diinginkan," paparnya.

Menguat Karena Mekanisme Pasar

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terus bergerak menguat di level Rp15.000 per USD tercipta berkat mekanisme pasar.

"Saya nyatakan penguatan dan stabilitas rupiah adalah mekanisme pasar. Dalam bentuk bid sama over dari pelaku, bank, broker, itu berjalan dengan baik," kata Perry dalam siaran pers online di Gedung Bank Indonesia, Selasa (14/4).

Dia mengapresiasi peran perbankan, pelaku usaha, terutama eksportir yang dianggapnya sangat berperan terhadap penguatan tersebut. Dia yakin jika kurs rupiah terus menguat hingga menyentuh target Rp15.000 per USD di akhir 2020, maka itu dapat mengatasi pelemahan ekonomi yang saat ini terjadi akibat pandemi Covid-19.

"Terima kasih pada pelaku pasar, terutama juga para eksportir. Mari kita terus tingkatkan, pasok dolar, stabilkan nilai tukar. Ini demi NKRI. Kalau kita bisa lakukan ini, dampak Covid-19 Insya Allah bisa teratasi," ucapnya.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?

Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe
Nilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe

Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Komentari Pelemahan Nilai Tukar Rupiah: Negara Lain Lebih Parah
Sri Mulyani Komentari Pelemahan Nilai Tukar Rupiah: Negara Lain Lebih Parah

Menyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara

Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.

Baca Selengkapnya
Utang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman
Utang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman

Utang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Baca Selengkapnya