RI Siap Sambut Kenormalan Baru, Rupiah Ditutup Menguat di Rp 14.610 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (29/5). Rupiah tercatat berada pada level Rp14.610 atau menguat sekitar 105 poin dari penutupan sebelumnya di level Rp14.715 per USD.
Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim, mengatakan penguatan Rupiah disebabkan oleh era kehidupan baru (New normal) sedang disiapkan oleh pemerintah guna untuk memutar kembali roda perekonomian yang sempat terhenti akibat pandemi Virus Corona.
"Namun era kehidupan baru tersebut perlu ada pengawalan dari pemerintah agar sesuai dengan regulasi yang sudah dibuat oleh pemerintah sehingga pelaksanaan kegiatan nantinya benar-benar menuju kesebuah tatanan baru atau yang kita kenal dengan new normal," ujarnya.
Disisi lain Bank Indonesia dalam paparan Perkembangan Ekonomi Terkini kemarin mengatakan sangat optimistis nilai tukar Rupiah saat ini masih undervalue, dan ke depannya akan kembali menguat ke nilai fundamentalnya atau kembali ke level sebelum pandemi penyakit Virus Corona terjadi di kisaran Rp 13.600 hingga Rp13.800 per USD.
Sedangkan fundamental akan diukur dari inflasi yang rendah, current account deficit (CAD) yang lebih rendah, aliran modal asing yang masuk ke SBN (Surat Berharga Negara) akan terus meningkat sehingga memperkuat dan memperkokoh mata uang Garuda. Dengan demikian, Bank Indonesia tidak perlu lagi menurunkan suku bunga acuan dalam pertemuan bulan Juni mendatang.
"Walaupun pasar global terus bergejolak namun Bank Indonesia optimistis bahwa fundamental ekonomi masih kuat dan stabil sehingga arus modal asing yang di perdagangkan sesi pagi kembali keluar pasar, pada saat mendekati penutupan pasar arus modal asing kembali masuk dan kembali membanjiri pasar valas dan obligasi dalam negeri," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaBegini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca Selengkapnya