Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

RI Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Atas, Ini Indikator Pendorongnya

RI Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Atas, Ini Indikator Pendorongnya pertumbuhan ekonomi. ©2019 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Kinerja ekonomi Indonesia pada Triwulan IV 2021 mampu tumbuh sebesar 5,02 persen (yoy) dan secara keseluruhan 2021 tumbuh sebesar 3,69 persen. Ini menunjukkan menguatnya pemulihan ekonomi.

Keberhasilan pengendalian pandemi, partisipasi masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi serta efektivitas kebijakan stimulus fiskal oleh pemerintah serta sinergi yang baik menjadi faktor utama.

Pertumbuhan ekonomi ini juga, mencatatkan tingkat PDB per kapita Indonesia berhasil naik dari 57,3 di tahun 2020 ke 62,2 juta rupiah di tahun 2021 (naik 8,6 persen), atau USD 4.349,5. Dengan pencapaian ini dan klasifikasi Bank Dunia terakhir (2020), Indonesia kembali masuk ke kelompok Upper-Middle Income Countries pada tahun 2021.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan, pencapaian ini tak terlepas dari sinergi antar otoritas dalam menjaga stabilitas dan percepatan pemulihan ekonomi menjadi faktor utama terjaganya keberlanjutan pemulihan ekonomi nasional.

Secara quarter-to-quarter (qtq), pertumbuhan ekonomi Triwulan IV 2021 tercatat 1,06 persen, melampui pola normalnya yang secara historis mencatatkan pertumbuhan negatif (qtq Triwulan IV 2015 – 2019 rata-rata negatid 1,7 persen).

"Laju pertumbuhan ekonomi Triwulan IV ditopang oleh pertumbuhan positif seluruh komponen pengeluaran dan sektor produksi utama," kata Febrio dalam keterangan resmi Kemenkeu, Jakarta, ditulis Rabu (23/2).

Keberhasilan pengendalian pandemi pasca penyebaran varian Delta di Triwulan III 2021 mampu mendorong keyakinan masyarakat untuk beraktivitas dan dunia usaha untuk berekspansi. Aktivitas ekspor mampu melanjutkan pertumbuhan yang tinggi seiring permintaan dan harga komoditas global yang meningkat. Sementara impor juga meningkat, mencerminkan menguatnya pemulihan permintaan domestik, khususnya sektor produksi.

Dari sisi lapangan usaha, sektor-sektor unggulan nasional seperti manufaktur, perdagangan, konstruksi, dan transportasi melanjutkan tren pemulihan dengan mencatat pertumbuhan kuat Dari sisi laju pemulihan, PDB Indonesia tahun 2021 berhasil melampaui level periode prapandemi.

"Hal ini patut dicatat mengingat masih banyak perekonomian yang belum mampu kembali ke kapasitas sebelum pandemi, seperti Filipina, Mexico, Jerman, Perancis, dan Italia," kata Febrio.

APBN yang fleksibel dan responsif selama pandemi mampu menjaga keberlanjutan laju pemulihan ekonomi. Pandemi Covid-19 yang sangat dinamis sepanjang 2021, khususnya terkait munculnya gelombang Delta, mampu direspon dengan cepat oleh Pemerintah melalui kebijakan refocusing APBN 2021.

Perluasan dan perpanjangan program perlindungan sosial serta dukungan pada sektor usaha dapat menjaga kinerja tetap mampu tumbuh positif pada Triwulan III 2021. Realisasi sementara Belanja Negara T.A. 2021 mencapai Rp 2.786,8 Triliun (101,3 persen dari pagu).

Sementara realisasi sementara Program PEN 2021 sebesar Rp658,6 Triliun (88,4 persen dari Pagu Rp744,77 T), lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp575,8 Triliun. Tetap terjaganya laju pemulihan ekonomi juga memberikan efek positif pada Pendapatan Negara yang tumbuh sebesar 21,6 persen, terutama ditunjang oleh penerimaan perpajakan yang tumbuh 19,2 persen (yoy) atau mencapai 103,9 persen dari target APBN dan kembali pada level pra-pandemi pada tahun 2019.

Perkembangan perekonomian dan peran APBN dalam menjaga laju pemulihan di sepanjang tahun 2021 juga dapat dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat. Seluruh indikator kesejahteraan masyarakat menunjukkan arah perbaikan yang progresif.

Perbaikan ekonomi dan program perlindungan sosial berhasil menurunkan kembali angka kemiskinan ke level single digit 9,71 persen per September 2021 (September 2020 mencapai 10,19 persen). Sementara itu, menguatnya aktivitas ekonomi juga berhasil menyerap sekitar 2,6 juta orang angkatan kerja pada kurun waktu Agustus 2020 - Agustus 2021 sehingga tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 6,49 persen per Agustus 2021 (Agustus 2020: 7,07 persen).

"Peran krusial APBN dalam menjaga kualitas sumber daya manusia juga ditunjukkan dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia dari 71,94 tahun 2020 menjadi 72,29 pada tahun 2021," kata Febrio.

Pertumbuhan Ekonomi Sisi Pengeluaran

Pandemi yang terkendali mendorong fenomena 'pent up demand' konsumsi masyarakat yang diikuti peningkatan aktivitas investasi. Penyebaran varian Delta yang berhasil dikendalikan dengan cepat dan efektif mampu mendorong aktivitas Konsumsi Rumah Tangga tumbuh 3,55 persen (yoy) di Triwulan IV 2021.

Secara keseluruhan 2021, Konsumsi Rumah Tangga tumbuh progresif sebesar 2,02 persen setelah terkontraksi 2,63 persen di 2020. Sementara itu, aktivitas investasi (PMTB) yang sempat tertahan, juga kembali dapat meningkat 4,49 persen pada Triwulan IV 2021.

Keberlanjutan Program Strategis Nasional dan belanja modal pemerintah serta mulai membaiknya kinerja investasi sektor swasta menjadi penopang perbaikan laju pertumbuhan investasi pada Triwulan IV. Secara keseluruhan 2021, Investasi kembali tumbuh positif 3,80 persen setelah tumbuh negatif 4,96 persen di 2020.

Konsumsi Pemerintah juga mampu tumbuh 5,25 persen (yoy) di Triwulan IV atau 4,17 persen secara keseluruhan 2021 sejalan dengan peningkatan realisasi belanja negara, khususnya terkait akselerasi program vaksinasi, keberlanjutan program perlindungan sosial, serta pelaksanaan layanan publik pemerintah.

Ekspor kembali mencatatkan pertumbuhan tinggi pada Triwulan IV sebesar 29,83 persen (yoy). Laju pemulihan ekonomi global menjadi faktor utama yang menjaga kinerja ekspor Indonesia, terutama bersumber dari ekspor nonmigas seperti olahan CPO, kendaraan Bermotor, dan mesin.

Selain itu, ekspor hasil hilirisasi mineral logam tumbuh signifikan di sepanjang tahun 2021 (ekspor besi baja tahun 2021 termasuk hasil olahan nikel tumbuh 92,9 persen yoy). Di sisi lain, kinerja Impor juga tumbuh tinggi mencapai 29,60 persen (yoy), didominasi oleh importasi barang modal dan bahan baku, mencerminkan peningkatan aktivitas produksi domestik pada periode selanjutnya. Secara keseluruhan tahun 2021, kinerja ekspor dan impor barang dan jasa tumbuh tinggi masing-masing sebesar 24,04 persen dan 23,31 persen.

Kontributor utama PDB dari sisi produksi juga mampu tumbuh positif. Sektor Industri Pengolahan, yang berkontribusi paling besar terhadap ekonomi Indonesia, tumbuh sebesar 4,92 persen (yoy) pada Triwulan IV atau 3,39 persen secara tahunan di 2021. Peningkatan permintaan ekspor yang tinggi serta permintaan dalam negeri yang mulai pulih menjadi fondasi penting yang mendorong pemulihan sektor ini.

Hingga saat ini, ekspansi sektor manufaktur masih terus meningkat, sebagaimana ditunjukkan oleh indikator Purchasing Managers' Index yang terus naik dari 53,5 pada Desember 2021 menjadi 53,7 pada Januari 2022. Pemulihan sektor manufaktur yang berkesinambungan ini diharapkan memperkuat basis pertumbuhan ekonomi nasional dan mampu menciptakan lapangan kerja yang lebih besar dan berkualitas.

Sektor Perdagangan juga tumbuh kuat pada Triwulan IV sebesar 5,56 persen (yoy) atau 4,65 persen secara keseluruhan tahun 2021. Peningkatan ini didorong oleh membaiknya mobilitas masyarakat sejalan dengan kondisi pandemi Covid-19 yang relatif mereda. Kebijakan pemberian PPnBM DTP untuk pembelian mobil juga mendorong kinerja perdagangan kendaraan bermotor secara signifikan. Tingkat penjualan mobil ritel mampu tumbuh 53,9 persen (yoy) pada Triwulan IV atau 49,3 persen (yoy) di sepanjang tahun 2021.

Kinerja sektor penunjang pariwisata tampak mulai menunjukkan perbaikan signifikan, meski masih di bawah level pre-pandemi. Sektor Transportasi dan pergudangan tumbuh tinggi sebesar 7,93 perswn (yoy) (keseluruhan 2021: 3,24 persen) sementara Sektor Penyediaan Akomodasi Makan-minum juga tumbuh positif 4,95 persen (keseluruhan 2021 3,89 persen).

Relaksasi pembatasan kegiatan masyarakat dan aturan perjalanan serta tingkat kepercayaan masyarakat mulai mendorong aktivitas pariwisata untuk mulai bangkit di tengah pandemi. Adaptasi penerapan protokol kesehatan di lokasi destinasi wisata juga berperan penting dalam memberikan rasa keamanan dan kenyamanan bagi para wisatawan.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang Resesi
Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang Resesi

Menurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Staf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Staf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Optimis Ekonomi Indonesia 2024 Tumbuh 5,2 Persen, Ini Penopangnya
Pemerintah Optimis Ekonomi Indonesia 2024 Tumbuh 5,2 Persen, Ini Penopangnya

Konsumsi rumah tangga sendiri merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024

Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.

Baca Selengkapnya