Reaksi pasar soal deklarasi capres cawapres
Merdeka.com - Konstelasi politik Indonesia tak dipungkiri menjadi salah satu landasan perkembangan ekonomi. Kepastian dunia politik membawa stabilitas pada keamanan berbisnis di Tanah Air.
Dunia bisnis tentunya berharap, di tiap pemilihan umum, terpilih seorang pemimpin yang pro ekonomi. Pun pada pemilu tahun ini.
Dukungan para eksekutif negara bakal sangat membantu pertumbuhan ekonomi. Di mana harapannya tentu bermuara ke peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Indikator yang paling mudah dipantau untuk melihat respon pasar terhadap kondisi perpolitikan Indonesia ialah pergerakan bursa saham.
Saat pasar menunjukkan ketidakpercayaan pada kondisi politik Indonesia, maka bursa saham akan melemah. Pasalnya, para pemilik modal akan mencabut dananya dari Indonesia agar tidak merugi atas gonjang-ganjing dalam negeri.
Maka dari itu, fluktuasi pasar saham sangat besar saat pemilu kali ini. Tengok saja pada medio Maret lalu, saat Jokowi mendeklarasikan dirinya untuk maju sebagai capres, pasar saham bergerak menguat.
Namun, kondisi ini tak berlangsung lama. Saat para parpol sibuk menyusun strategi koalisi, pasar saham kembali melemah karena investor menunggu kepastian.
Meski begitu sejumlah pengamat menilai belum tentu jika Jokowi terpilih menjadi presiden lantas ekonomi Tanah Air akan membaik.
Analis Mandiri Sekuritas, John Rachmat, mengatakan perlambatan ekonomi akan terus berlanjut jika tidak ada keseimbangan antara segi politik dan ekonomi. Pasalnya, stabilitas politik merupakan kunci penguatan sektor ekonomi.
"IHSG akan melorot lagi jika segi politik dan ekonomi negatif, keduanya harus sama-sama positif dan harus bisa menyatu. Kalau tidak meski Jokowi jadi presiden maka ekonomi tetap saja melambat," ujarnya.
Kini pemilu sudah mulai memasuki babak akhir. Dua poros capres dan cawapres besar sudah terbentuk, Prabowo - Hatta Rajasa dan Jokowi - Jusuf Kalla.
Akan tetapi, ternyata, pasar saham justru melemah usai pengumuman pasangan ini. Anggota Badan Supervisi BI, Sri Adiningsih menilai penurunan IHSG disebabkan pasar ingin melihat terlebih dahulu visi misi para capres dan cawapres ke depan. Ketidakpastian visi misi ini membuat pasar merespon negatif.
"Sekarang dengan perkembangan politik yang ada dipandang pilpres semakin mumet malah membuat resiko, membuat pelaku pasar berpikiran negatif, tapi kalau dipersepsikan ketidakpastian itu wajar," ujarnya di Gedung BI, Jakarta.
IHSG kemarin, Senin (19/5), ditutup melemah 0,33 persen atau 16,57 poin ke level 5.014. Sementara, indeks LQ45 juga melemah 0,17 persen atau 1,48 poin ke level 857,374.
Hal berbeda terjadi pada nilai tukar Rupiah yang bergerak ke arah penguatan. Bank sentral menilai pergerakan ini juga karena respon pasar atas pendeklarasian capres dan cawapres. Namun memang, pergerakan ini diprediksi hanya sementara.
"Kalau saya lihat ini sifatnya temporer dan ada faktor bagaimana pemilik dana melihat perkembangan daripada situasi politik Indonesia dan kemudian ikut melepas dana valas sehingga menjadi supply yang besar," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo.
Berdasarkan kurs tengah BI, nilai tukar Rupiah bertengger pada posisi Rp 11.487 per USD pada tanggal 14 Mei lalu. Kemudian pada tanggal 16 Mei, Rupiah menguat pada posisi Rp 11.415 per USD dan kemarin Rupiah kembali menunjukkan penguatan pada posisi Rp 11.351 per USD.
Masih fluktuatifnya kondisi ekonomi Indonesia disinyalir akibat investor masih menunggu hingga pemilu rampung sebelum kembali bermanuver.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ide yang dikemukakan oleh para pasangan capres-cawapres dalam debat KPU belum membumi bagi masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaHari pencoblosan Pemilu semakin dekat. Empat lembaga survei memotret elektabilitas para Capres Cawapres.
Baca SelengkapnyaCawapres Mahfud Md mengajak masyarakat Indonesia bersujud kepada ibu pada sesi debat kedua Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejumlah lembaga survei memotret elektabilitas atau tingkat keterpilihan capres dan cawapres empat hari menjelang pencoblosan.
Baca SelengkapnyaJelang pelaksanaan debat ketiga, sejumlah lembaga telah mengeluarkan hasil survei terkait elektabilitas tiga paslon.
Baca SelengkapnyaTak jarang mereka saling mengejek capres cawapres pilihan temannya, tapi tidak pernah berujung pertengkaran
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, Abu Bakar Ba'asyir menyatakan dukungan untuk capres dan cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Baca SelengkapnyaSejumlah lembaga survei merilis hasil survei elektabilitas Capres-Cawapres usai debat Pilpres, Minggu (21/1).
Baca SelengkapnyaKaesang mengaku tidak ada strategi khusus menghadapi gerakan salam empat jari maupun nonton bareng debat Pilpres 2024 tersebut.
Baca Selengkapnya