Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ragam Tuntutan Buruh Usai Dirjen Kemendag jadi Tersangka Kasus Ekspor Minyak Sawit

Ragam Tuntutan Buruh Usai Dirjen Kemendag jadi Tersangka Kasus Ekspor Minyak Sawit Presiden KSPI Said Iqbal. ©2020 Liputan6.com/Tira Santia

Merdeka.com - Kelompok buruh meminta Kejaksaan Agung untuk mengusut tuntas mafia dan kartel minyak goreng pasca ditetapkannya Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana jadi tersangka. Buruh juga meminta Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dicopot dari jabatannya.

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menyampaikan, penetapan pejabat Kemendag di kasus ini jadi bukti harga minyak goreng dipermainkan mafia dan kartel. Kemudian, pihaknya mendesak presiden untuk mencopot Mendag Lutfi dari jabatannya akibat dinilai tak mampu menyelesaikan permasalah tersebut.

"Partai buruh dan organisasi serikat buruh mendesak Menteri Perdagangan dicopot, karena selalu menyatakan ada mafia yang tak bisa disentuh, ternyata (pelaku) Dirjennya sendiri, itu menunjukkan mengendalikan internal Kemendag saja tidak mampu," katanya dalam konferensi pers, Rabu (20/4).

Atas capaian ini, Iqbal meminta kejaksaan agung maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut andil dalam mengusut mafia dan kartel terkait kasus minyak goreng ini.

"Harus dicopot dan diusut sampai akar-akarnya oeh Kejaksaan Agung, bahkan kalau perlu KPK menangani sampai ke akar-akarnya agar kartel migor ini dan CPO bisa dibongkar tuntas. Dimulai dengan mencopot menteri perdagangan, karena pokok pangkalnya di mendag," tegasnya.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) itu kembali menegaskan, sejak awal pertemuannya dengan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan, telah disampaikan sejumlah poin. Salah satunya, negara tak boleh kalah dengan kartel dan mafia minyak goreng.

"Telah ditetapkan orang tertinggi birokrat di bawah Menteri, yaitu Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Pak Oke (Dirjen Perdagangan Dalam Negeri) ini apa koordinasinya dengan Dirjen Perdagangan Luar Negeri?," katanya.

Dia juga menyangkutkan hal ini dengan penolakannya terhadap subsidi terhadap minyak goreng curah. Dia menyebut subsidi seharusnya disalurkan pada minyak goreng kemasan premium.

"Ternyata, kartel ini tidak menginginkan itu, dan didukung dirjen PLN, ini sangat berbahaya, kalau minyak goreng saja terjadi seperti ini, apalagi kebutuhan hidup rakyat saat ini," katanya.

Lebih lanjut, dia menduga hal yang sama kemungkinan terjadi di bahan pangan lainnya yang mengalami kenaikan harga. Misalnya, gula pasir, beras, hingga telur yang diakui mengalami kenaikan harga.

"Beras, gula, susu, teh, dan telur. Tidak menutup kemungkinan ini ada mafia atau kartel di mana harga ini melonjak," katanya.

Tuntutan ini, kata dia akan disampaikan saat peringatan May Day 1 Mei 2022 mendatang di Bundaran Hotel Indonesia. Dia juga tak memungkiri massa aksi akan bergeser ke arah Kementerian Perdagangan seusai di Bundaran HI.

"Pada 1 mei 2022 kami meminta akan suarakan isu mengharapkan Presiden Jokowi untuk mencopot Mendag dan memeriksa dirjen-dirjen yang lain. Memerintahkan jaksa agung dan KPK harusnya mulai investigasi memeriksa dirjen-dirjen yang lain di Kemendag. Sapu bersih cabut sampai akar-akarnya," kata dia.

Dirjen Kemendag Jadi Tersangka

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Dirjen PLN Kemendag) Indrasari Wisnu Wardhana resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

Indrasari terjerat kasus mafia minyak goreng, yakni dugaan tindak pidana korupsi terkait pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya pada bulan Januari 2021 sampai dengan Maret 2022.

Selain Indrasari, Kejagung juga menetapkan tiga tersangka lainnya, sehingga total ada empat tersangka yang ditetapkan Kejagung dalam kasus minyak goreng ini.

"Tersangka ditetapkan empat orang. Yang pertama pejabat eselon I pada Kementerian Perdagangan bernama IWW, Direkrut Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan," tutur Jaksa Agung ST Burhanuddin di Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa (19/4).

Secara rinci, keempat tersangka adalah Indrashari Wisnu Wardhana selaku Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Stanley MA selaku Senior Manager Corporate Affair Permata Hijau Grup, Master Parulian Tumanggor selaku Komisaris Utama PT Wilmar Nabati Indonesia dan, PT selaku General Manager di Bagian General Affair PT Musim Mas.

Menurut Burhanuddin, ketiganya tersangka dari pihak perusahaan telah secara intens berusaha mendekati Indrashari agar mengantongi izin ekspor CPO.

"Padahal perusahaan-perusahaan itu bukanlah perusahaan yang berhak melakukan impor," jelas dia.

Keempat tersangka pun langsung dilakukan penahanan di dua tempat berbeda. Indrashari Wisnu Wardhana dan Master Parulian Tumanggor ditahan di Rutan Salemba Cabang Kejagung, sementara Stanley MA dan PT di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.

"Selama 20 hari ke depan terhitung hari ini," Burhanuddin menandaskan.

Reporter: Arief Rahman

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perjuangan Nenek 60 Tahun Beli Beras di Kantor Bupati Batang: Gowes Sepeda sejak Jam 6 Pagi dan Antre 2 Jam
Perjuangan Nenek 60 Tahun Beli Beras di Kantor Bupati Batang: Gowes Sepeda sejak Jam 6 Pagi dan Antre 2 Jam

Total ada 400 paket sembako yang berisi beras 5 kg, minyak goreng, dan gula yang dijual murah.

Baca Selengkapnya
Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani
Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani

Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.

Baca Selengkapnya
Kejagung Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi Komoditi Timah, Ditahan di Rutan Pondok Bambu
Kejagung Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi Komoditi Timah, Ditahan di Rutan Pondok Bambu

Sudah ada sembilan tersangka dari puluhan saksi diperiksa Kejagung,

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengintip Dapur Produksi Bawang Goreng di Kampung Jaha yang Beromzet Ratusan Juta per Bulan
Mengintip Dapur Produksi Bawang Goreng di Kampung Jaha yang Beromzet Ratusan Juta per Bulan

Kampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Musnahkan Barang Impor Ilegal Senilai Rp 174,81 Miliar selama 2023
Pemerintah Musnahkan Barang Impor Ilegal Senilai Rp 174,81 Miliar selama 2023

Kemendag sepanjang tahun 2023 telah memusnahkan ratusan miliar barang impor ilegal.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Janjikan Usaha Ternak Telur Kembali Dikelola Rakyat
Cak Imin Janjikan Usaha Ternak Telur Kembali Dikelola Rakyat

Problematika kian pelik dan hanya bisa diatasi dengan cara memberantas mafia penjual telur.

Baca Selengkapnya
Kasus Penembakan Gathan Saleh, Polisi Masih Cari Senpi Dibuang ke Kali Ciliwung
Kasus Penembakan Gathan Saleh, Polisi Masih Cari Senpi Dibuang ke Kali Ciliwung

Gathan sebelumnya mengaku usai menembak membuang senpi ke Kali Ciliwung.

Baca Selengkapnya
Kejagung Didesak Buru Tersangka Lain Kasus Korupsi Transaksi Emas Antam
Kejagung Didesak Buru Tersangka Lain Kasus Korupsi Transaksi Emas Antam

Upaya hukum harus dimaksimalkan agar kerugian negara yang hilang bisa dikembalikan.

Baca Selengkapnya
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan

Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.

Baca Selengkapnya