Produk UMKM Diminati Delegasi G20, dari Cokelat Hingga Aromaterapi
Merdeka.com - Delegasi yang hadir di pertemuan G-20 meminati produk-produk hasil usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berorientasi ekspor binaan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Produk dibuang ramah lingkungan tersebut di antaranya produk spa, aromaterapi dan makanan.
Produk aromaterapi dan spa yang dihasilkan oleh CV Bali Ayu, pelaku UMKM asal Blahbatu, Bali, banyak diminati oleh para delegasi sebagai salah buah tangan.
Produk tersebut menggunakan bahan baku yang berasal dari bahan-bahan alami tanpa campuran bahan kimia hingga menerapkan prinsip zero waste dalam proses produksinya. Zero waste merupakan salah satu upaya untuk meminimalisasi sampah mulai dari produksi sampah berakhirnya suatu produksi. Konsep zero waste dapat menerapkan prinsip 3R yaitu Reduce, Reuse, Recycle.
Secara terpisah pemilik CV Bali Ayu, Komangyatik atau yang disapa Komang menyampaikan bahwa dalam proses produksi aromaterapi dan kosmetik menggunakan bahan-bahan alami.
"Selain menggunakan bahan alami, kami juga menggunakan limbah bekas upacara adat Bali seperti batok kelapa dan dagingnya untuk diolah menjadi handicraft, sehingga prinsip zero waste benar-benar kami terapkan," ujar Komang.
Salah satu delegasi asal China tertarik untuk membeli beberapa produk spa seperti sabun mandi, lotion, body butter dan body mist setelah melihat kemasan dan mengetahui material yang digunakan berasal dari bahan-bahan alami dan memberikan testimoni,
Sabun mandi tersebut dinilai memiliki kemasan yang unik berbentuk mangga, nanas, dan lotion dengan harum lemongrass memiliki tekstur yang lembut.
Produk Cokelat
Selain produk spa dan aromaterapi, produk cokelat buatan Mason Bali juga digemari oleh para delegasi yang mampir dan tergoda untuk mencicipi tester cokelat di booth LPEI atau Indonesia Eximbank dan mereka juga kagum dengan cerita Desa Devisa Kakao Jembrana yang diinisiasi oleh LPEI.
Produk cokelat buatan Mason masuk dalam kategori artisan craft chocolates, dan mayoritas bahan baku nya menggunakan biji kakao fermentasi yang berasal dari Desa Devisa Kakao Jembrana.
Ida Ayu Pratiwisari Pidada alias Chef Tiwi, sosok di balik Mason Chocolate, mengatakan bahwa Indonesia kaya akan beragam tanaman cokelat, setiap daerah memiliki karakteristik, citarasa keunikan yang berbeda.
"Mason menggunakan biji kakao fermentasi asal Jembrana dari Koperasi Kerta Semaya Samaniya, karena kualitas dan menjadi salah satu andalannya citarasa yang dimiliki. Sehingga saat ini kakao fermentasi Jembrana menjadi produk cokelat single origin pertama yang di create oleh Mason," ujar Chef Tiwi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PHRI Bali akan memperjuangkan agar para pengusaha SPA di Bali tetap eksis.
Baca SelengkapnyaAroma tubuh bayi memiliki daya tarik universal yang membuat hampir semua orang terpikat. George Preti juga menyoroti peran nutrisi dalam membentuk keharuman ini
Baca Selengkapnyabagi konsumen Indonesia, belanja menjelang Idulfitri merupakan puncak musim belanja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selama berbulan-bulan, daun bawang dapat tetap segar dan mengeluarkan aroma harumnya ketika disimpan di dalam lemari pendingin. Ini langkah-langkahnya.
Baca SelengkapnyaPengusaha menilai kenaikan itu tergesa-gesa. Padahal Bali saja bangkit usai pandemi.
Baca SelengkapnyaPabrik ini ditemukan di dalam kompleks kuil di kota kuno Trakia, Turki.
Baca SelengkapnyaSumber air panas ternyata masih bisa ditemui di sekitar pemandian itu
Baca SelengkapnyaMendagri Tito menilai, gugatan yang dilayangkan pelaku usaha spa tersebut merupakan hak dari pelaku usaha atas regulasi pemerintah.
Baca SelengkapnyaKeberatan itu disampaikan Ketua BPD PHRI Bali Prof Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati.
Baca Selengkapnya