Presidensi G20 Indonesia Dorong Pemulihan Ekonomi di Bali
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi di wilayah Bali dan Nusa Tenggara tercatat tumbuh 6,69 persen pada kuartal III-2022. Penopang pertumbuhan di wilayah ini berasal dari Bali yang mencatatkan pertumbuhan 3,69 persen.
"Pertumbuhan di Bali-Nusra 6,69 persen dengan andil dari Bali sebesar 3,69 persen," kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (7/11).
Margo menjelaskan dilihat dari sumber pertumbuhan utama di Bali ini ditopang dari sektor penyediaan akomodasi dan makan-minum, dan sektor transportasi pergudangan. "Ini mudah dipahami karena ada pelonggaran mobilitas dan berbagai event internasional. Makanya kontribusinya tinggi," kata Margo.
Meski telah mencatatkan pertumbuhan yang tinggi, pertumbuhan ekonomi di Bali masih lebih rendah dari posisi sebelum terjadi pandemi. Berdasarkan data BPS, ekonomi di Pulau Dewata ini pada kuartal I-2022 terkontraksi 2,93 persen.
Kemudian di kuartal II-2022 tercatat tumbuh 3,05 persen. Sedangkan di kuartal III-2022 tumbuh 3,69 persen. "Di Bali ini PDRB kuartal I-II 2022 ini masih dibawah periode yang sama di 2019 atau sebelum pandemi," kata dia.
Adapun sektor pendorong pemulihan ekonomi disumbang dari penyediaan akomodasi dan makan-minum serta karena perbaikan mobilitas. Tak hanya itu, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) juga berkontribusi. Mengingat di sepanjang tahun 2022 ini banyak kegiatan bertaraf internasional yang merupaka rangkaian dari Presidensi G20 Indonesia yang berlangsung di sini.
"Kunjungan wisman meningkat signifikan karena ada event internasional di Bali," kata dia mengakhiri.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 utamanya berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 4,91 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca Selengkapnya, jadi kita kaji pembangunan bandara di Buleleng, agar muncul titik pertumbuhan ekonomi baru." ujar Gibran
Baca SelengkapnyaDia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAdapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaIa mengatakan bahwa saat ini pada pemerintahan Presiden RI Joko Widodo telah berhasil menetapkan landasan untuk menciptakan perekonomian yang kuat.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca Selengkapnya