Presiden Jokowi Ingin Kemudahan Berusaha Indonesia Naik ke Peringkat 40
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut Indonesia saat ini berada di peringkat 73 kemudahan berusaha (ease of doing business). Presiden Jokowi mengatakan bahwa peringkat tersebut cukup stagnan bahkan cenderung menurun, mengingat pada 2018 lalu Indonesia berada di peringkat 72.
"Keinginan kita bersama kita ingin agar ada sebuah kenaikan peringkat lagi dalam kemudahan berusaha di Indonesia yaitu di angka 40, di peringkat 40-50 yang kita inginkan," ujar Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai percepatan kemudahan berusaha di Kantor Presiden, Kamis (21/11).
Maka dari itu, Presiden Jokowi meminta para menterinya untuk melakukan upaya-upaya agar peringkat Indonesia dalam hal kemudahan berusaha bisa naik di angka 40. Dia menegaskan perlu adanya sebuah reformasi struktural, deregulasi, dan debirokratisasi agar mencapai hal itu.
"Sehingga kemudian berusaha betul-betul bisa kita potong kita sederhanakan," kata Presiden Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta para jajaran menterinya untuk mempelajari masalah-masalah yang menghambat kemudahan dalam berusaha. Presiden Jokowi menekankan para menteri untuk melakukan reformasi pelayanan perizinan yang terintegrasi dari pusat ke daerah.
"Saya juga minta kepada Menko Perekonomian dan Menko Maritim dan Investasi untuk mengawal langkah-langkah perbaikan reformasi di semua titik-titik lemah itu agar semuanya terdeliver dengan baik," kata dia.
Presiden Jokowi menuturkan sistem yang dapat mengintegarasikan informasi dari pusat ke daerah harus di desain dengan baik. Dengan begitu, pemerintah dapat mengawasi proses perizinan yang membuat kemudahan berusaha menjadi terhambat.
"Sehingga bener-bener kita bisa melihat, bisa mengontrol, bisa mengawasi proses-proses yang ada di mana berhentinya, di mana ruwetnya bisa kita kontrol dan kita awasi," ucap Presiden Jokowi.
Kadin Berharap Pemerintah Jokowi Periode II Genjot Tingkat Kemudahan Usaha
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan apresiasi dan rasa syukur karena Indonesia telah melewati masa lima tahun Pemerintahan Jokowi-JK dengan sukses. Pertarungan politik pada pemilihan presiden diakui sempat membuat kalangan pengusaha merasa ragu dalam menjalankan bisnis dan usaha.
"Namun, alhamdulillah sampai hari ini proses-proses politik melalui pemilihan presiden berjalan dengan sukses dan rasa aman. Tentu ke depan kita berharap bahwa di masa pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi bisa melanjutkan program-program yang belum terselesaikan," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perhubungan, Carmelita Hartoto, di Jakarta, Minggu (20/10).
Program-program dan kebijakan tersebut diantaranya hal-hal yang berkaitan dengan kemudahan berusaha dan menghapus bottleneck (hambatan) dalam menjalankan kegiatan bisnis.
"Kita berharap di masa pemerintahan ke dua Jokowi program-program yang belum terselesaikan bisa menghasilkan kebijakan-kebijakan yang mendukung kemudahan berusaha, agar ekonomi kita terus bertumbuh," jelasnya.
Menurut Carmelita, pemerintah dalam lima tahun ke belakang dinilai telah berupaya maksimal memperbaiki iklim usaha dengan memangkas birokrasi serta menciptakan iklim usaha yang ramah investasi.
"Karena itu, mewakili para pengusaha nasional, tentunya Kadin merasa bersyukur bahwa sekali lagi negara kita telah melewati babak demokrasi yang harus dijalani untuk masa depan suatu bangsa yang mana pekerjaan rumah bersama masih banyak yang perlu dituntaskan," ujarnya.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyebut kondisi itu sangat memprihatinkan dan menjadi pekerjaan besar untuk pemerintah.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaJokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, alat kesehatan di Indonesia masih didominasi impor.
Baca SelengkapnyaJokowi juga meminta presiden dan wapres terpilih menyiapkan perencanaan kerja seperti apa yang sudah mereka sampaikan pada saat kampanye.
Baca Selengkapnya