PLN Sebut Proyek PLTA di Kalimantan Utara Sudah Masuk RUPTL
Merdeka.com - Direktur Pengadaan Strategis I PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan, PLN akan mendukung rencana pemerintah membangun Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning, dengan membangun PLTA di Kalimantan Utara yang sudah masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Ketenagalistrikan (RUPTL).
"Rapat pembangkit di Kalimantan Utara. Kami mendukung sudah masuk RUPTL," kata Inten, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Jumat (26/7).
Menurut Inten, kapasitas PLTA yang akan dibangun lebih dari 1.000 Mega Watt (MW), pembangunan akan dilakukan bertahap dan memakan waktu sekitar 5 sampai 6 tahun. Untuk nilai investasi, dia belum bisa menyebutkan, sebab masih dalam studi kelayakan.
"Lumayan besar di atas 1000 MW. harapannya Indonesia punya PLTA paling besar," tuturnya.
Inten mengungkapkan, listrik dari PLTA Kalimantan Utara untuk memenuhi kebutuhan KIPI Tanah Kuning, terdiri dari industri fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) yang dibangun PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) dan mitranya.
"Pengembangan PLTA yang di Kaltara khusus untuk melistriki KIPI dan untuk Indonesia, ketahanan energi bagus," tandasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) Budi Gunadi Sadikin telah mendapat perintah dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, untuk mempercepat pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kalimantan Utara. Pembangkit berkapasitas 1.700 Mega Watt (MW) tersebut akan memasok fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter).
Selain itu, Luhut juga menginstruksikan untuk membangun smelter alumunium berkapasitas 500 ribu sampai 1 juta ton per tahun. Pasokan listrik dari PLTA nantinya akan memasok smelter dan konsumen listrik di sekitarnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Raih Pendanaan dari JETP, PLN Kembangkan Proyek Energi Hijau 7 GW di 108 Lokasi
Proyek tersebut antara lain PLTS Banyuwangi, PLTS Pasuruan, PLTS Terapung Gajah Mungkur, PLTS Terapung Kedung Ombo.
Baca SelengkapnyaPLN Tambah Pembangkit Listrik Hijau di Nusa Penida, Aktif Mulai Tahun Depan
Sistem kelistrikan Nusa Penida akan ditambah kembali dengan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW.
Baca SelengkapnyaPemerintah Habiskan Rp26 Triliun untuk Bangun IKN Nusantara di Sepanjang 2023
Pemerintah telah merealisasikan untuk klaster non infrastruktur di IKN sebesar Rp2,9 triliun dari pagu Rp3 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaSejumlah Wilayah Indonesia Alami Pemadaman Listrik, Salah Satunya Tarakan
PLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca SelengkapnyaRatusan PNS dan PPPK Dimutasi Jadi Pegawai Otorita Ibu Kota Nusantara
Setiap anggota PNS dan PPPK berpeluang dimutasi ke Otoritas IKN asal memenuhi kualifikasi tertentu.
Baca SelengkapnyaRugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan
Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jokowi Selesaikan 190 Proyek Strategis Nasional dari 2016-2023, Nilai Investasi Rp1.515 Triliun
Estimasi total serapan tenaga kerja langsung (direct) secara kumulatif dari penyelesaian 190 PSN tersebut mencapai 2,71 juta orang.
Baca SelengkapnyaIKN Habiskan Rp68,59 T Duit APBN untuk 89 Paket, Ini Rinciannya
Penggunaan APBN untuk pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mencapai Rp68,59 triliun.
Baca Selengkapnya