Perusahaan asal Swiss bangun pabrik panel listrik tegangan tinggi di Tangerang
Merdeka.com - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meresmikan Pabrik Panel Listrik Tegangan Tinggi-Gas Insulated Switchgear (GIS) milik PT ABB Sakti Industri. Fasilitas manufaktur baru yang memproduksi GIS tegangan tinggi ini merupakan yang keempat dibangun perusahaan asal Swiss tersebut di Indonesia dalam waktu tiga tahun terakhir sebagai bagian investasi sebesar USD 30 juta.
"Industri mesin dan peralatan pendukung ketenagalistrikan di Indonesia semakin tumbuh berkembang seiring dengan meningkatnya permintaan di pasar domestik. Hal ini juga mendorong pengoptimalan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sehingga dapat mensubstitusi produk impor," ujar Airlangga melalui siaran pers, Jakarta, Selasa (9/10).
Beberapa produk penunjang ketenagalistrikan yang telah berhasil dibuat oleh industri dalam negeri, di antaranya komponen utama pembangkit seperti GIS, boiler, generator, power transformator, pompa, balance of plant (BOP), tower transmisi, konduktor, trafo distribusi, dan panel listrik.
GIS merupakan sistem switchgear (pemutus arus on atau off) yang dikemas dalam tabung compact dengan menggunakan bahan bakar gas sebagai media isolasinya. Hal ini memungkinkan penggunaan aman di ruang tertutup maupun lingkungan terbuka. Selain itu, GIS memberikan perlindungan terhadap pemadaman listrik serta menjamin kestabilan pasokan listrik.
ABB telah memelopori teknologi GIS sejak 50 tahun lalu. ABB Sakti Industri merupakan bagian integral dari ABB Group, produsen teknologi ketenagalistrikan dan otomatisasi asal Swiss. Pabrik di Tangerang berada di dalam area seluas 1.000 meter persegi dan memiliki unit manufaktur tegangan menengah dan fasilitas produksi yang juga menghasilkan air insulated switchgear (AlS) dan peralatan tegangan tinggi seperti Live Tank Circuit Breakers dan Disconnectors.
Sebagai pemimpin pasar dan teknologi GIS tegangan tinggi, ABB menawarkan kualitas penggunaan GIS 72,5 kilo Volt (kV) hingga 1200 kV, dengan lebih dari 3.000 titik pemasangan di seluruh dunia. Sementara, untuk buatan ABB Sakti Industri, produk GIS yang dihasilkan bisa mencapai 170 kV.
Airlangga menyampaikan, pihaknya memberikan apresiasi kepada ABB yang telah berinvestasi di Indonesia dan menjadikan salah satu basis produksinya. Hal ini memacu pertumbuhan ekonomi nasional serta meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal, sekaligus menunjukkan kepercayaan dari pelaku industri di dalam negeri.
"Selanjutnya, kami berharap agar PT. ABB Sakti Industri dapat melakukan transfer teknologi supaya daya saing dan kemampuan industri dalam negeri dalam mendukung pembangunan pembangkit listrik lebih meningkat," paparnya.
Apalagi, lanjut Airlangga, pemerintah sedang menggenjot penggunaan produk dalam negeri di semua sektor pembangunan khususnya pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan. Hal ini sejalan dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2017 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan.
"Menurut aturan tersebut, penggunaan produk lokal menjadi salah satu poin utama di dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik sebesar 35.000 MW dan jaringan transmisi 46.000 km," jelasnya.
Di sisi lain, Kemenperin juga telah menerbitkan regulasi pengoptimalan TKDN untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 54 tahun 2012 tentang Pedoman Penggunaan Produk Dalam Negeri Untuk Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan.
Airlangga menyakini, dengan kebijakan penggunaan produk dalam negeri dan pesatnya pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, akan membawa efek berganda yang luas terutama guna mendongkrak kinerja sektor industri nasional.
"Keberadaan listrik ibarat jantung bagi kehidupan sektor industri. Itu sebabnya, tidak berlebihan apabila investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia selalu menanyakan ketersediaan pasokan listrik," jelasnya.
Presiden Divisi Power Grids ABB Claudio Facchin menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk terus berkontribusi kepada Indonesia dalam upaya penyediaan teknologi terbaik dalam memperkuat distribusi listrik yang aman, andal dan pintar.
"Fasilitas ini akan mendukung upaya Indonesia untuk memperkuat infrastruktur transmisi listriknya, memanfaatkan keandalan jaringan dan membantu memenuhi permintaan listrik yang terus meningkat," jelasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca SelengkapnyaIndonesia akan resmi memiliki pembangkit integrated terbesar di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaIndonesia perlu menyiapkan teknologi dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) guna mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaTak hanya menguasai pasar Indonesia, pabrik ini berhasil mengekspor produknya
Baca SelengkapnyaPembangkit tenaga nuklir dibangun oleh perusahaan listrik swasta asal Amerika Serikat, PT ThorCon Power Indonesia dengan kapasitas 500 MW.
Baca SelengkapnyaPetugas di lapangan masih fokus terhadap penanganan para korban serta warga terdampak.
Baca SelengkapnyaPegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN) pindah ke IKN mulai bulan Juli 2024.
Baca SelengkapnyaMelalui TEMC, PT Semen Tonasa berhasil menghemat penggunaan energi hingga 4.899 Terajoule (TJ) atau setara dengan 167.228 ton batu bara.
Baca Selengkapnya