Pertamina sesumbar jual Pertamax 2,7 juta kl tahun depan
Merdeka.com - Tahun ini, PT Pertamina (Persero) telah gagal memenuhi target penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis Pertamax sebesar 1 juta kilo liter. Walaupun tahun ini gagal, Pertamina tetap sesumbar mampu menjual Pertamax sesuai target tahun depan.
PT Pertamina menargetkan penjualan pertamax mencapai 2,7 juta kiloliter (kl) tahun depan. Kepercayaan diri Pertamina didorong adanya pembatasan BBM yang dilakukan pemerintah dan Pertamina.
"Kami optimis karena sudah ada ketentuannya industri pertambangan enggak boleh pakai itu (BBM subsidi). Lalu, kami sedang menyiapkan alat IT yang kami pasang di Pertamina. Mudah-mudahan akhir 2013 berjalan, namanya Sistem Monitoring dan Pengendalian BBM PSO," ujar Senior Vice President Fuel Retail Marketing Pertamina Suhartoko kepada wartawan di Jakarta Rabu (19/12).
Menurut Suhartoko, alat tersebut mampu mengendalikan konsumsi BBM bersubsidi yang setiap tahunnya semakin besar. Alat ini juga diyakini akan meningkatkan konsumsi BBM non subsidi milik Pertamina.
"Itu yang harus dikendalikan, akan kami pasangi alat. Kalau alat ini terpasang, saya optimis 2,7 juta kl tercapai," tegasnya.
Namun, SMP IT tersebut baru akan terpasang pada pertengahan tahun 2013 di Jabodetabek. Kemudian akan dipasang di Jawa-Bali pada Juli 2013 dan seluruh Indonesia pada akhir tahun.
"Tetapi, mana yang sudah terpasang akan kami terapkan dulu. Memang harus kerja keras," jelas Suhartoko.
Faktor lain adalah wacana kenaikan harga BBM bersubsidi, sehingga disparitas harga antara premium dan pertamax tidak signifikan seperti saat ini. "Tapi salah satunya juga, saya berharap ada kenaikan harga supaya disparitas dekat, orang bisa membeli Pertamax dengan beda tidak signifikan. Sekarang ini kan tidak, sampai 2x lipat," imbuhnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaPertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca SelengkapnyaDi awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina mempertimbangkan evaluasi harga serta kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaPenemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaHarga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaPertamina memprediksi konsumsi BBM mengalami kenaikan sebesar 6 persen secara agregat.
Baca SelengkapnyaKenaikan penyaluran untuk BBM gasoline di Nataru 2023/2024 mengalami kenaikan hingga 4,6 persen.
Baca Selengkapnya