Pengusaha ini raup untung dari pelemahan nilai tukar Rupiah
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) masih bertahan di level Rp 13.700-an per USD. Pada perdagangan kemarin, Rupiah dibuka pada level Rp 13.760 per USD atau sama dibanding penutupan perdagangan sebelumnya.
Pelemahan Rupiah tersebut, memberi sedikit angin segar bagi pengusaha yang memasarkan produknya keluar negeri. Hal ini karena, barang yang diperdagangkan memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga produk ketika normal.
"Pelemahan Rupiah sebetulnya secara kuantitatif sesaat menguntungkan eksportir. Karena USD tadinya Rp 13.000 an menjadi hampir Rp 14.000 itu kan berarti menambah keuntungan," ujar Ketua Himpunan Industri Mabel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Soenoto di JIexpo, Jakarta, Jumat (9/3).
Namun demikian, Soenoto mengatakan, nilai tukar Rupiah harus dapat dijaga secara stabil. Hal ini demi memberi kepastian bagi dunia usaha. Sebab, perusahaan yang membeli bahan baku impor juga harus menganggarkan biaya produksi agar tidak membengkak.
"Sebetulnya yang dibutuhkan para eksportir itu bukan melemahnya Rupiah atau menguatnya USD tetapi stabilitas kurs USD kepada Rupiah supaya kami para pengusaha bisa berhitung bisa lebih gampang memprediksi berapa sales yang kami terima dan berapa cost production yang kami terima," jelasnya.
Sementara itu, Pemilik PT Tanjaya Furniture, Solihin mengatakan pelemahan Rupiah yang terjadi beberapa waktu belakangan memberi keuntungan bagi perusahaannya. Pihaknya memanfaatkan hal tersebut untuk mengekspor lebih banyak produk keluar negeri.
"Jadi pelemahan ini memang memberi sedikit keuntungan. Tapi bukan berarti kita hanya diam dan menikmati. Kita terus memanfaatkan peluang ini, agar lebih banyak mengekspor barang keluar negeri," jelasnya.
"Misalnya dia bilang, sekarang kan USD naik ayo dong beri kami diskon. Maka kami pun memanfaatkan dengan memberi diskon khusus produk yang belum pernah kami ekspor. Kalau mereka tertarik, di lain waktu pasti mereka pesan lagi," tambahnya.
Solihin menambahkan, pelemahan Rupiah dalam beberapa waktu belakangan memberi peningkatan keuntungan sebesar 30 persen kepada perusahaannya. Peningkatan keuntungan tersebut-pun dimanfaatkan untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja.
"Untuk season ini memang memberi keuntungan 30 persen bagi kami. Tapi keuntungan kan bukan hanya soal uangnya, tapi bagaimana kami sebagai pengusaha memanfaatkan hal ini memasarkan produk dan menyerap tenaga kerja lebih banyak," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga oleh BI akan memberikan sederet dampak rambatan terhadap pelaku usaha ritel.
Baca SelengkapnyaPelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaSaat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaEH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaKampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.
Baca Selengkapnya