Pemerintah promosikan daging kerbau sebagai alternatif bahan pangan
Merdeka.com - Pagi ini, Menteri BUMN Rini Soemarno bersama Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mempromosikan produk daging kerbau, yang diimpor dari India. Dalam kampanye tersebut, Djarot mengataka daging kerbau sebagai alternatif bahan pangan, mengingat mahalnya harga daging sapi.
"Daging kerbau jadi alternatif cerdas bagi pengganti daging sapi," kata Djarot di kantornya, Jakarta, Jumat (2/9).
Djarot mengakui, saat ini daging kerbau memang belum familiar. Padahal, daging ini memiliki zat besi yang lebih tinggi dari daging lainnya.
"Kami akan kenalkan bahwa daging kerbau selain lebih murah dibanding daging sapi juga punya gizi yang tinggi," ucapnya.
Dijelaskan Djarot, kandungan gizi yang ada di daging kerbau ini tidak kalah jika dibandingkan daging sapi. Di mana kandungan gizi daging kerbau mencapai 69 persen, lebih tinggi dari daging sapi. Tak hanya itu, kalori yang dimiliki daging kerbau 55 persen lebih rendah dibandingkan daging sapi.
"Dan yang tidak kalah penting, kandungan kolesterol di daging kerbau ini 49 persen lebih rendah dibandingkan daging sapi, jadi tidak perlu takut, ini lebih sehat," ungkap Djarot.
Dalam kampanye ini, Perum Bulog menjual harga ke konsumen seharga Rp 65.000 per kilogram (kg), sedangkan untuk harga distributor dibanderol Rp 60.000 per kg. Untuk memberikan kepercayaan ke masyarakat, Perum Bulog juga melakukan demo memasak langsung daging kerbau dengan beberapa menu masakan.
"Pada pagi ini juga dapat secara langsung mencicipi masakan dengan bahan dasar daging kerbau, sehingga dapat memiliki pertimbangan tentang rasa, selain harga dan gizi," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras medium dijual Rp13.500 per kg, sedangkan beras premium sudah menyentuh Rp 18.500 per kg.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional harga beras di Papua Tengah pernah mencapai Rp36.130 per kg di 10 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaIndonesia sebenarnya memiliki sangat banyak sumber karbohidrat yang tidak kalah dari nasi. Ketahui sejumlah alternatif pangan yang bisa menjadi pengganti nasi.
Baca SelengkapnyaPemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kg.
Baca SelengkapnyaHarga beras di Karawang saat ini mengalami penurunan sekitar Rp1.500 per kg.
Baca SelengkapnyaSingapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca Selengkapnya